16:

17 5 0
                                    

Happy Reading para readers tercinta🥀

°°°


"Jadi kita mulai saja ya" 

"Sebentar pak, ada satu orang lagi" Ucap Aldev menahan pak dodo untuk memulai acaranya

"loh, siapa? bapak kira sudah lengkap"

"Saya pak" Ucap Nara yang berdiri di ambang pintu aula yang sukses menarik perhatian seluruh orang yang ada disana

"Maaf pak saya telat"

"oh ya sudah, kamu silahkan masuk dan duduk di tempat kosong ya"

Nara mengangguk dan masuk ke aula, mata Nara menjelajahi seisi ruangan untuk menemukan tempat yang kosong.

Selain tempat disamping Aldev duduk saat ini

Mata Nara terus saja mencari celah untuknya menghindari aldev, namun tetap saja ia berakhir di---

"akhirnya bisa duduk sama lo juga ra"

Nara tidak memperdulikan ucapan aldev dan fokus pada pak dodo yang sedang berbicara di depan

"Bapak juga meminta bantuan kepada beberapa anak osis untuk menjadi panitia di acara seleksi olimpiade ini. Bapak harap yang terpilih untuk mewakili sekolah kita adalah murid terbaik dan memang layak"

Entah apa yang aldev pikirkan, pasalnya sedari Nara masuk keruangan  sampai sekarang aldev terus saja menatapnya dengan senyuman khas nya

"Karena bapak hari ini ada rapat, jadi bapak minta Aldev saja selaku panitia yang akan menjelaskan detail acaranya. Aldev bisa bantu bapak?"

"Aldev?"

"Aldev kamu denger bapak atau tidak?" Suara pak dodo meninggi, karna Aldev tidak mendengarkannya

"Eh iya pak, kenapa?" Ucap aldev sembari berjengkit kaget

Pak dodo menghela nafas lelah, dan berusaha sabar menghadapi murid favoritnya itu

"Kamu bisa bantu bapak buat jelasin detail acaranya?"

"i-iya pak bisa"

"ya sudah, bapak pamit duluan ya"

Aldev bangkit dari duduknya sambil menggerutu

"Si bapak kenapa sih gak bisa gitu ngertiin perasaan muridnya, gak tau lagi seneng apa"

°°°

Setelah acara kumpulan di aula selesai, Nara langsung bergegas pulang. Cuaca hari ini mendung dan sepertinya tidak lama lagi hujan akan turun dengan deras. Nara mempercepat jalannya di koridor agar bisa keluar gerbang sekolah dan sampai di halte sebelum hujan turun

Takdir berkata lain, secepat apapun Nara berlari tetap saja ia terjebak hujan di dalam sekolah.

"yah kok udah ujan sih"

"Ini gimana gue pulang coba"

Hujan turun dengan deras, dan kilatan petir menyambar dengan kerasnya membuat Nara sedikit kaget dan ketakutan. Nara mundur beberapa langkah dengan badan yang gemetar akibat kedinginan sekaligus menahan rasa takutnya

Tanpa sadar tubuhnya menabrak seseorang di belakangnya, nara kaget ketika sadar ia menabrak seseorang dan lebih kagetnya lagi ketika ia berbalik dan melihat siapa orang yang ia tabrak

"hati hati. Nanti jatoh" Itu aldev, orang yang Nara tabrak

"sorry"

"hmm" gumam aldev menanggapi

Savior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang