Komitmen Betranneth

789 90 5
                                    

"Ci Anneth. Temenin cici main ya. Nanti cici kuncirin rambut Ci Anneth" Ajak Thalia adik Betrand.

"Mau main dimana ci?"

"Di kamar cici aja"

"Ih ci kan Onyo lagi main sama Ci Anneth kok digangguin sih" Ucap Betrand pada sang adik karna merasa waktunya bersama Anneth di ganggu

"Ih Onyo, kan kalo you sering ketemu dan main sama ci Anneth, kalo ai kan jarang Nyo. Ayo Ci Anneth" Ajak Thalialai sambil menarik tangan Anneth

Betrand menunjukan muka betenya karna berebut Anneth dengan sang adik. Membuat Anneth dan Thalia yang melihatnya tertawa.

"Udah jangan bete. Nanti abis main sama cici kita ngobrol lagi. Lagian kan bunda kamu emang minta kita buat jagain dedek² kamu bukan buat ngobrol" Ucap Anneth

"Iya juga sih. Yaudahlah, jangan lama² ya mainnya tar aku kangen" Ucap Betrand membuat Anneth tersenyum salting

"Yee Onyo genit" Ledek Thalia

"Biarin aja. Udah sana main"

Thalia mengajak Anneth ke kamarnya dan menunjukan alat² make up yang dia miliki yang aman untuk bermain anak² tentunya. Thalia merasa nyaman ketika bermain dengan Anneth, karna Anneth lembut dan dia mengerti dengan keinginan Thalia, selalu ada interaksi dan tidak monoton.

Sedangkan Betrand yang masih ada di bawah akhirnya naik ke kamarnya, memutuskan menunggu princess kecilnya yang sedang bermain dengan sang pujaan hatinya disana.

*****
Kamar Betrand bersebelahan dengan kamar Thalia adiknya, jadi dia bisa mendengar suara tertawa adik²nya yang sedang bermain dengan Anneth.

"Aku seneng dan bersyukur banget Neth, kamu bisa masuk dan membaur di keluargaku, kamu bisa jadi temen buat adik²ku juga, kamu bener² bukan cuma udah ngambil hati aku, tp kamu berhasil ambil hati keluargaku" Ucap Betrand

Sedangkan Anneth yang sedang bermain dengan Thalia dan Thania mereka sangat senang menghabiskan waktu bersama. Thalia sangat senang dan dekat dengan Anneth, karna menurutnya Anneth adalah seseorang yang lembut, yang selalu mendengarkan dia ketika bercerita, yang bisa di ajak berbagi dan bermain serta bercerita banyak hal.

"Ci Anneth" Panggil Thalia

"Iya" Jawab Anneth lembut

"Ci Anneth kenapa ga pernah mau nginep di rumah cici? Kan kita bisa berenang pas sore terus malemnya ci Anneth bacain cici sama Nia dongeng" Ucap Thalia

Anneth yang tadinya sedang merapikan mainan yang tadi digunakan untuk bermain langsung menghentikan kegiatannya dan menghampiri Thalia.

"Cici, Ci Anneth ga bisa dan ga boleh nginep disini sayang. Soalnya ga di izinin. Lagian kan ci Anneth tetap bisa main kesini" Jelas Anneth

"Sama siapa ga di izinin?"

Anneth diam bingung harus menjelaskan bagaimana ke Thalia, dia takut salah bicara dan malah membuat Thalia makin tidak mengerti.

"Karna ci Anneth cewek, dan Onyo cowok ci"

Terdengar suara seseorang dari arah pintu kamar Thalia. Anneth dan Thalia melihat Betrand yang masuk menghampiri mereka.

"Emang kenapa kalo Ci Anneth cewek dan Onyo cowok"

"Cici. Kan ayah bunda udah ngajarin kita kan kl boys dan girls itu masing², ga boleh barengan kan?"

"Iya onyo. Terus hubungannya apa? Kan Ci Anneth bisa tidur sama cici"

"Iya sih bener. Tapi tetep ga boleh ci"

"Ci. Ci Anneth ga boleh nginep soalnya kalo bobo ci Anneth harus sama mami ci Anneth, kalo nginep nanti malah ga bisa bobo" Jawab Anneth

"Hehehe...Ci Anneth lucu, udah gede tapi bobonya masih sama maminya"

Anneth memilih menjawab seperti itu karna bingung memberi penjelasan pada Thalia. Betrand tersenyum melihat cara Anneth menjawab pertanyaan adiknya dengan cara yang cerdas.

****
Hubungan Betrand dan Anneth tidaklah mulus² saja. Mereka di uji dengan banyak hal. Seperti yang saat ini terjadi, dimana Anneth diminta oleh guru untuk menjadi guri private seorang cowok bernama Mark, yang juga merupakan teman sekelas Anneth. Karna tugasnya itu membuat waktu Anneth bersama Betrand ketika di sekolah sangat berkurang. Karna Anneth akan mengajar Mark di waktu istirahat dan ketika pulang sekolah.

Awalnya Betrand merasa heran dan cemburu karna hal itu, namun ia juga tidak bisa melakukan hal lebih, karna biar bagaimanapun ini adalah permintaan dari sang guru dan Betrand merasa tidak punya hak untuk terlalu mengekang Anneth.

"Hari ini kamu ngajar Mark lagi?" Tanya Betrand pada Anneth

"Iya. Tapi nanti pulang sekolah aja. Pas istirahat ga sih"

"Kenapa? Biasanya istirahat juga"

"Katanya dia ada urusan sama Bu Ani (walas Anneth)"

Betrand hanya mengangguk mengerti penjelasan Anneth. Sejujurnya Anneth merasa tidak nyaman jika terus berada di dekat Mark, ditambah dia juga mengkhawatirkan perasaan Betrand. Karna jika posisinya di balik, pasti dia juga akan merasa sedih dan cemburu harus melihat orang yang di sayang malah lebih sering menghabiskan waktu dengan orang lain. Tapi sama halnya dengan Betrand, Anneth tidak bisa melakukan lebih.

"Onyo" Panggil Anneth

Betrand menoleh kearah Anneth, Betrand melihat raut wajah Anneth yang seperti khawatir menjadi bingung.

"Kenapa Neth? Kok muka kamu khawatir gitu?" Tanya Betrand

"Ehmmm.. kamu... Ehmmm..."

Betrand masih dengan sabar menunggu apa yang ingin di katakan Anneth padanya. Betrand tidak ingin memaksa dan menekan Anneth.

"Iya. Aku kenapa?" Tanya Betrand sambil terus menatap Anneth yang menundukkan kepalanya.

Anneth mengangkat kepalanya dan menatap Betrand yang sedang menatapnya sambil tersenyum, ada rasa sesak di dalam hati Anneth melihat senyum manis Betrand, entah kenapa dia merasa jahat karna lebih banyak menghabiskan waktu bersama mark dibanding bersama dengannya.

"Neth, kamu mau ngomong apa? Ga perlu ada rasa ga enak sama aku. Kamu ngomong aja, jangan di pendem sendirian" Ucap Betrand dan Anneth mengangguk

"Apa kamu marah dan sedih karna aku banyak ngabisin waktu bareng Mark?" Tanya Anneth

Betrand tersenyum, sudah di duga Anneth pasti khawatir tentang hal ini, gadisnya ini memang sangat sensitif dengan perasaannya.

"Neth" Betrand menggenggam tangan Anneth dan di letakkan di dadanya.

"Aku akui aku sedikit cemburu karna waktu kamu habis bareng dia. Tapi, aku juga sadar akan status kita Neth. Aku belum kasih kamu status yang bisa mengikat kamu lebih, jadi aku juga ga bisa egois mengatur kamu. Dan yang lebih penting aku percaya sama perasaan aku dan kamu, aku percaya dengan komitmen dan apa yang udah kita jalanin sampai sejauh ini" Jelas Betrand

"Kamu ga perlu khawatir Neth. Aku akan tetap sama, keseriusan aku, sayang dan cinta aku ke kamu ga akan berubah, yang ada malah akan bertambah. Jd bertemanlah yang luas, apalagi kamu kan emang dapet tugas dari bu Ani buat ngajar Mark. Aku gpp Neth"

Anneth merasa sangat bahagia mendengar ucapan Betrand, Anneth melihat kesungguhan di dalam pancaran mata Betrand, Anneth tidak perduli dengan status pacaran, yang dia mau hanya dia dan Betrand terus bersama dan saling mendukung dalam hal apapun, serta saling mencintai.

Karna rasa bahagianya, Anneth refleks memeluk Betrand dan menyandarkan kepalanya di pundak Betrand sambil tangan mereka saling bergenggaman.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang