"Neth, lo kok dari kemaren gue perhatiin diem aja sih? Lo marah sama ucapan gue kemarin?" Tanya Elina
Anneth masih diam dan begong, ekspresi wajahnya terlihat murung dan sedih.
Flashback
Anneth masih berdiri di balik pohon sambil bercucuran air mata, dja menunggu jawaban Betrand terhadap pernyataan Raya tersebut.
"Aku mohon Betrand jangan, aku sayang sama kamu, maaf kalo selama ini aku cuek dan egois" Ucap Anneth pelan
"Ray, thankyou for your feeling to me. Tapi gue ga abis pikir cewek kaya lo bisa suka sama gue"
"Gue nyaman sama lo"
Betrand terdiam dan menundukan kepalanya.
"Dia juga nyaman sama gue Ray, tapi dia berubah karna orang lain, dan gue ragu dengan ucapan lo" Ucap Betrand di dalam hati
"Betrand" Panggil Raya
"Lo cantik, lo pinter, lo dewasa, lo menyenangkan, pasti banyak yang suka sama lo Ray bahkan akan berjuang buat lo"
Raya tersenyu mendengar ucapan Betrand yang memujinya, dia merasa Betrand juga merasakan hal yang sama padanya.
Sementara Anneth yang mendengarnya merasakan sesak dan sakit di dalam hatinya, air matanya semakin turun dengan deras diiringi dengan tubuhnya yang mulai terasa lemas dan tak sanggup untuk berdiri lama. Akhirnya Anneth memutuskan untuk meninggalkan Betrand dan Raya.
"Neth. Kok malah bengong sih? Lo sakit?"
"El" Ucap Anneth sambil menahan air matanya.
Elina yang melihat keadaan Anneth yang hampir menangis pun menjadi panik dan langsung memeluknya.
"Lo kenapa?" Tanya Elina
Anneth belum mampu menjawab karna tangisnya semakin kencang dan dadanya semakin sesak. Akhirnya Elina membawa Anneth ke UKS agar dia menenangkan dirinya dan membelikannya minuman.
Setelah Anneth sudah merasa tenang, dia mulai menceritakan apa yang dilihatnya kemarin.
"Neth, jujur nih ya. Itu kan Betrand muji doang, bukan berarti dia bakal nerima si Raya. Dan ..." Elina menghentikan ucapannya sambil memperhatikan ekspresi Anneth
"Dan kalo semisalnya, Betrand emang nerima dia, itu ga ada yang salah Neth, kalian kan ga ada hubungan apa², dan lo malah makin lengket ama Mark, sampe munvul gosip lo selingkuh sama Mark dari Betrand. Pasti ada sisi capek Betrandnya" Ucap Elina, sebenarnya dia tidak tega pada Anneth, tapi dia juga harus menyadarkan Anneth untuk cepat bertindak jika dia tidak ingin kehilangan Betrand
"Yaudah lo istirahat Neth, gue cabut dulu ya. Ga betah lama² di UKS. Bye" Ucap Elina
Elina berniat menemui Betrand, tapi di jalan dia bertemu dengan Bryan. Elina segera menghampiri Bryan. Elina menghadang jalan Bryan untuk menghentikannya.
Bryan menatap Elina dengan tatapan malas dan senyum mengejek.
"Betrand mana?" Tanya Elina
"Ngapain lo nanyain dia?"
"Ada yang mau gue tanyain sama dia"
"Ga ada yang perlu lu tanyain dan mending lo sama temen lo ga usah nemuin dia. Sesuai sama kesepakatan kalian"
Elina melotot mendengar ucapan Bryan tadi.
"Maksud lo?" Tanya Elina
"Hahahaha ga usah bohong El, gue tau lo bantuin sahabat lo itu kan setiap kali Betrabd nunggu dia di depan kelasnya? Lo sengaja nyamperin Betrand dan bilang kalo temen lo telat dan akhirnya mereka ga ketemu 😂. Licik lo ber 2. Kalo lo ga mau nemuin dia bilang ga usah pake cara norak kaya gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
Teen FictionBetrand seorang cowok populer di sekolahnya yang terkenal dengan sikap cuek dan dinginnya, dia sangat tidak suka ketika ada yang mengejar² atau caper dengannya. Sikapnya yang cuek bukan tanpa sebab, tetapi karna dia sering melihat sahabatnya Bryan...