5

222 21 0
                                    

"Maaf bu saya telat"

Riana menatap tajam vino, ingin sekali ia memaki pria yang baru sehari menjabat sebagai sekretaris nya itu. Berani sekali pria itu datang terlambat.

"Baik, sekarang langsung saja kita bahas kerjasama antara RN GROUP dengan ST GROUP"ucap riana

"Vino mana proposal kerjasama yang harus kita bicarakan"lanjut riana sambil melirik ke arah vino.

Vino langsung mengambil tas nya dan mencari yang diinginkan oleh bos nya ini. Namun yang diinginkan tidak ia temukan di dalam tas nya itu.

"Astaga, maaf bu lupa saya bawa ternyata ini bukan proposal yang akan di bahas"

"Kamu,cepat ambil proposal nya" riana sangat ingin memaki sekertaris nya ini, namun harus riana urungkan karena ada client bersama mereka.

"Baik bu, saya permisi"

Vino bergegas berlari mengambil proposal yang tertinggal. Di hari pertama aku sudah sangat ceroboh,aku yakin bu riana akan sangat marah pada ku batinnya.

~~~~~~~~

20 menit kemudian

"Maaf bu lama, tadi saya lupa naruh dimana" vino menghirup udara agar ia bisa bernafas normal,detak jantung nya sangat kencang efek ia berlari.

"Sudah,mana proposal nya"ucap riana

"Ini bu" vino memberikan setumpuk kertas yang di sebut proposal itu.

Akhirnya merekapun membahas mengenai kerjasama tersebut sampai jam makan siang

"Terima kasih pak dani,sudah mau bergabung dengan perusahaan kami"ucap rena

"Terima kasih kembali ibu riana, senang bekerjasama dengan anda"pak dani tersenyum menanggapi ucapan riana.

"Mau makan siang bareng saya pak" riana menawarkan makan siang bersama.

"Maaf bu, saya masih ada pekerjaan lain jadi saya harus segera kembali ke kantor"ucap dani

"Baik pak dani tidak apa"

"Saya permisi ya bu riana, selamat siang" pak dani berlalu keluar dari caffe tersebut. Kini hanya menyisakan dua manusia berbeda jenis dan umur.

Setelah kepergian pak dani, riana menatap tajam ke arah vino. Riana masih ingin memaki sekertaris nya ini.

"Heh, kamu tuh bisa bekerja tidak kalau tidak bisa gak usah bekerja di RN GROUP, sangat merepotkan dan memalukan saya saja kamu di depan pak dani"ucap datar riana

"m-maaf bu, tadi saya terburu buru jadi lupa membawa proposal itu"ucap vino

"Saya gak mau hal ini terjadi lagi ya vino" riana berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu keluar caffe.

"Maaf bu"lirih vino namun percuma riana tidak akan mendengar ucapan nya, karena riana sudah duluan keluar dari caffe tersebut.

~~~~~~~~~~
































Jangan lupa untuk vote & komen ya supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update nya:)

See you again guys 💕

Unwanted Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang