14

205 15 0
                                    

Pukul 08.30

Riana terbangun dari tidurnya, ia mengucek matanya lalu membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"WHAT? KOK GUE GAK PAKE BAJU SIHH" pekik riana.

Cklek

"Riana, sudah bangun ya. Ayo sarapan dulu, aku sudah masakin kamu nasi goreng terus aku bawakan kekamar karena aku tau pasti kamu sangat capek"ucap vino dengan lembut.

"Heh, apa yang terjadi sama gue? KENAPA GUE GAK PAKAI BAJU SIALAN"

"Semalam kita melakukan apa yang sudah seharusnya suami istri lakukan."ucap vino dengan santai.

Setelah mengingat kejadian semalam, riana memukul kepala nya. Apaan ini? Kenapa dirinya bisa melakukan hal itu, dan kenapa dirinya sangat agresif semalam, pikirnya

Ia juga mengingatkan adegan panas dirinya dengan vino. Namum seingat riana ia bersama ardi, maka dari itu selama permainan berlangsung riana hanya menyebutkan nama ardi.

"Arghh sial, gue udah gak gadis lagi.  Ini semua gara gara si sekertaris itu, pasti dia ambil kesempatan saat gue kena obat perangsang itu"batinnya.

"ENAK BANGET LO KALO NGOMONG, GUE GAK SUDI DI SENTUH LO SIALAN. KENAPA GAK CEBURIN AJA GUE KE BAK MANDI HAH!! PASTI LO SENGAJAKAN AMBIL KESEMPATAN SAAT GUE GAK SADAR!!" Riana sangat marah, ia tau ini salah nya namun kenapa vino tidak menghindar, kenapa harus terjadi semuanya.

"Riana sabar, semalam saya udah tahan kamu, bahkan saya sudah mengguyur kamu berulang kali tapi kamu gak sadar malah makin makin untuk menyentuh saya. Kamu yang mulai semuanya, kenapa marah marah ke saya. Lagi pula kita itu suami istri, ga akan dosa melakukan hal itu" sudah cukup vino bersabar, sekarang ia harus tegas dengan istri nya karena riana sudah seutuhnya milik dirinya.

"Denger ya vino, gue gak sudi nampung benih lu" setelah itu riana melempar piring nasi goreng yang vino masak untuk dirinya, dan berlalu ke dalam kamar mandi dengan tubuh yang dililitkan selimut.

"Astaghfirullah riana"

Vino membersihkan lantai yang banyak pecahan piring dan nasi goreng.

Disisi lain riana didalam kamar mandi tidak berhenti mengumpati vino.

°°°

Saat ini riana kembali ke apartemen nya, ia pergi setelah membersihkan diri di rumah vino. Ya dia sudah mengetahui rumah gubuk itu punya suaminya, ett apa? dirinya baru saja mengakui vino sebagai suaminya? dih gak gak maksud riana rumah gubuk sekertaris sialan yang sudah berani mengambil keperawanannya.

"Ais semoga aja gak jadi, cuma sekali ini"ucap riana frustasi.

"Coba hubungin ardi deh"gumam riana.

°°°

"Sayang kamu semalem kemana?aku khawatir sama kamu, mana hp kamu mati aku cari-cari gak ada."ucap ardi.

"Maaf ya, semalam aku langsung pulang papah cariin aku" ucap riana sambil memeluk tangan ardi.

"Lain kali kabarin sayang, aku khawatir banget sama kamu"ucap ardi sambil mengelus rambut riana.

"Iya sayang"

Saat ini riana dan vino sedang bermanja-manja di apartemen riana, ntah lah riana sedang tidak ingin pulang hari ini semenjak kejadian semalam ia akan lebih menghindari vino.

°°°

"Vino, kamu sudah pulang? semalam kamu sama riana kemana?" Arya langsung menyambar hanya pertanyaan kepada vino.

"Assalamualaikum pah,mah" vino mengambil tangan arya dan sang istri lalu menyalimnya.

"Waalaikumsalam, mana riana? kok pulang sendiri vin?"ucap arya

"Riana pulang ke apartemen pah, tadi sudah izin sama vino"ucap vino.

Vino sengaja menyembunyikan tentang riana, ia tau pasti saat ini istri nya sedang asik dengan kekasih nya.

"Kenapa kamu tidak ikut kesana?"tanya mama riana.

"Aku gak ada baju mah disana, aku mau disini aja lebih dekat ke kantor juga" berbagai alasan vino lontarkan kepada orang tua riana, sampai akhirnya mereka percaya dengan perkataan vino.

"Baik mah,pah aku kekamar duluan yah"vino izin pamit undur diri dari sana, karna tidak ingin menjadi panjang pembicaraan nya dengan orang tua riana.

°°°

Hai🙌

Segitu dulu ya bestie 😄


Next gak nih?

Cerita nya membosankan gak ya?

Jangan lupa vote, komen & follow author yaa 😊💜

See you

Unwanted Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang