28

235 12 0
                                    

"Pagi mah, lagi masak apa ni?" Riana yang baru saja turun dari kamar nya langsung menghampiri sang mama yang terlihat sedang memasak di dapur.

"Masak ayam kecap ke sukaan anak mama ini dong" ucap mama Riana

"Wah....aku bantu mama masak ya, aku juga mau sekalian belajar masak hehe" Binar wajah Riana sangat bahagia saat sang mama sedang memasak makanan kesukaan nya.

"Gak usah sayang, kamu lagi hamil. Sekarang duduk aja di meja makan gih, ini sudah selesai kok tinggal di bawa kedepan aja" lalu mama Riana membawa semua masakan nya ke meja makan di bantu oleh ART dirumah itu.

"Riana panggil papah sana, biar sarapan bersama" ucap mama Riana.

"Iya, mah" lalu Riana berjalan menuju kamar orang tuanya yang terletak di bawah tangga.

Semenjak papah Riana terkena sakit jantung, kamar kedua orang tua Riana di pindahkan ke lantai dasar, dikarenakan sang papah yang tidak boleh ke capekan naik turun tangga yang akan mempengaruhi kondisi jantung nya.

•••••••
Pov Riana

Siang ini aku akan menemui Mutiara, sudah sangat lama rasanya kita tidak bertemu sejak pernikahan Nayla. Ingat Nayla tidak? Iya sahabat ku yang menikah dengan Ardi, mantan pacar ku.

Aku sudah tidak mendengar kabar mereka, terakhir Nayla menghubungi ku saat dirinya sudah menginjak 2 bulan meninggalkan Jakarta.

Aku sudah menghubunginya beberapa kali namun nomer nya sudah tidak aktif lagi, aku khawatir terjadi sesuatu dengan nya, apa lagi saat bulan kelahiran anak mereka. Aku tidak tau kabar kelahiran Nayla namun dari perhitungan ku sepertinya dia sudah lahiran, semoga mereka baik-baik saja disana.

Sekarang aku sudah sampai di kafe yang sudah di janjikan untuk kami bertemu. Sekitar 5 menit aku melihat sahabat ku sudah datang. Sudah kebiasaan nya telat datang saat kami janjian untuk bertemu, jadi aku tidak akan kaget menunggu nya sendiri di kafe ini.

"Riana apa kabar, ya ampun gue kangen banget sama lo tau!" Ucap nya saat sampai di hadapan ku, lalu ia langsung memeluk ku dengan erat.

"Tiara, lo mau bunuh gue sama baby gue hah!" Sungguh aku tidak bisa bernafas di buat nya.

"Apa!! Coba ulangin ucapan lo" Tiara melebarkan matanya saat mendengar aku mengatakan 'baby', aku memang belum memberitahukan nya karena aku ingin mengatakan saat kami bertemu.

"Lo mau bunuh gue sama baby gue Ra? Gila lo meluk nya sampe gue sesek nafas" ucap ku mencoba mengulang apa yang ku katakan tadi. Sekalian aku memaki nya yang sudah memeluk ku dengan erat.

"RIANA LO HAMIL?? YAAMPUN KENAPA GAK NGOMONG KE GUE SIH!!" Tiara menjerit tak karuan, tolong bantu aku keluar dari kafe ini. Malu sekali punya sahabat sepertinya.

"Stt jangan teriak Tiara, berisik tau gak. Lo bikin malu anjir" aku menutup wajah ku yang merah karena malu dengan kelakuan nya.

"Duh bumil jangan ngomong kasar, gak baik buat baby" Tiara mengusap perut ku yang belum membesar.

"Oh iya lupa gue, lu sih" ucap ku

Mutiara menatap ku dengan intens, aku yang merasa di perhatikan langsung menoleh dan bertanya.

"Ngapa lu ngeliatin gue?" Ucap ku

"Lo kok bisa hamil Na? Bukan nya lo benci banget sama suami lo?"

"Gue udah mulai menerima takdir gue Ra, semua ini sangat berat buat gue. Tapi gue coba berdamai sama ego gue supaya bisa menerima suami gue dengan ikhlas."

Oh iya, aku belum menceritakan ya bahwa Mutiara dan Nayla sudah tau kalau aku sudah menikah? mereka memang sudah mengetahui cerita awal terjadinya pernikahan ku dengan Mas Vino. Makanya Mutiara sempat bingung kenapa aku bisa hamil anak nya Suami ku.

"Syukur deh kalau lu sudah berubah, gue ikut seneng lihat rumah tangga lo baik baik saja" Mutiara tersenyum haru kepada ku.

"Terima kasih ya Ra, sudah mau menjadi sahabat terbaik gue" aku memeluk Mutiara dan menangis di pundak nya.

"Sudah gak usah nangis, nanti gak cantik lagi loh" Mutiara terkekeh.

"Ish lo mah, kan ini lagi melow cerita nya" karena kesal dengan ucapan Mutiara, aku pun menghapus air mata ku dengan kasar.

"Hehe becanda cantik" ucap nya.

••••

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 19.00 , aku berpamitan dengan Mutiara lalu aku berpisah di lobby kafe, aku yang di jemput supir langsung saja menghapiri supir ku dan Mutiara mengambil mobil nya di parkiran lalu pergi dari halaman kafe.

Sesampai nya aku di rumah, aku tidak melihat keberadaan orang tua ku. Kemana mereka?, batinku.

Karena aku sudah lelah dan ingin cepat istirahat, aku pun tidak mencari keberadaan mereka dan langsung melenggang ke kamar ku.

Selesai mandi aku lanjut untuk skin care rutin malam hari, setelah itu aku duduk di pinggir ranjang dan mengambil hp ku. Lalu aku menelpon Mas Vino untuk menanyakan kabar nya, namun sudah beberapa kali aku menghubunginya tetap saja tidak aktif.

Sudahlah mungkin saja Mas Vino sedang sibuk, lebih baik aku ke dapur membuat susu ibu hamil. Batinku.

•••••••

Anyeong😍🫶🏻

Aku update lagi nih...
Gimana? Ceritanya masih nyambung gak?

Btw kalau aku buat cerita baru ada yang mau baca gak ya?
Kalian nunggu aku buat cerita baru gak sih? Aku pengen tau deh😄

Sekalian kita ngobrol dikit hehe

Karena udah 2 part lagi menuju ending, aku minta 15 vote & 20 komen di part ini...bisa gak yaaa🥹

Aku tunggu yah, kalau sudah segitu aku update lagi hehe

Oh ya jangan lupa untuk follow akun ku yaa teman-teman readers😊🫶🏻
Instagram : nathasreyyy
TikTok : @njekeyy

See u guys😁🫶🏻

Unwanted Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang