20

246 17 4
                                    

Pukul 20.00

Seusai makan malam, Ardi dan Riana tidak langsung kembali ke kamar masing-masing. Mereka memilih untuk bersantai di pantai, karena Riana sangat menyukai pantai.

"Sayang, aku senang akhirnya kita bisa liburan bersama lagi" ucap Ardi.

"Aku juga senang"

Riana tersenyum sambil menatap sayang Ardi, dirinya sangat merasa bersalah sudah menyembunyikan pernikahan nya bersama Vino. Namun ia juga belum siap kehilangan Ardi untuk saat ini, Ardi cinta pertama nya dan Ardi yang selalu ada bersama dirinya saat dulu ia merasa terpuruk, semua hal tentang Ardi, Riana belum siap untuk menghapus nya. Tanpa sadar Riana meneteskan air mata nya.

"Kenapa sayang, kok kamu menangis. Aku ada salah bicara ya?" Ardi merasa panik saat melihat gadis nya menangis sambil menatap dirinya.

"Kamu gak ada salah, aku yang salah Ardi. Maafkan aku ya" Riana pun memeluk Ardi dengan erat.

"Kamu gak punya salah apapun sama aku sayang, jadi tidak ada yang perlu dimaafkan" ucap Ardi sambil membalas pelukan Riana.

"Memang saat ini kamu mengatakan aku tidak memiliki kesalahan ke kamu Ardi, tapi aku yakin saat kamu tahu aku sudah menikah ucapan mu itu tidak akan pernah berlaku" batin Riana.

"Sudah jangan nangis, kamu kelihatan sangat jelek kalau nangis" goda Ardi.

"Oh jadi aku jelek nih, ya sudah sana cari cewe yang lebih cantik aja. Banyak bule noh disana, aku mau balik ke hotel. Bye!" dengan wajah datar Riana meninggalkan Ardi yang terus memanggil namanya.

Riana kesal saat Ardi mengatakan bahwa dirinya terlihat jelek, apa-apaan itu sudah tau ia sedang sedih. Bukannya di tenangin malah di bikin kesel, dasar gak peka.

Sangat menyebalkan, liat aja besok gue cuekin dah. Gumamnya.

Saat Riana sampai di lobby, Riana tidak sengaja melihat seorang pria yang mirip dengan Vino sedang reservasi di resepsionis. Riana memicingkan matanya dan berjalan dengan perlahan ke arah pria tersebut, namun saat sedikit lagi ia akan menyentuh bahu pria itu, seseorang menarik tangan nya.

"Kamu ngapain Riana?" ucap Ardi.

"Ish ngapain sih, awas aku mau liat pria i-tu, lah kemana dia?" Ucap Riana.

"Pria siapa sih? kamu aneh deh orang sepi disini" ucap Ardi dengan heran.

"Tadi disini ada dua pria Ardi, aku kaya kenal sama mereka. Kamu sih narik aku, tau ah aku kesel sama kamu!"

Riana dengan kesal meninggalkan Ardi yang masih diam menatap bingung kearah nya, namun ia tidak perduli dirinya sudah sangat kesal malam ini dibuat Ardi.

••••

"Ini kunci kamar pak Vino"

"Baik, terima kasih selamat beristirahat"

"Terima kasih kembali pak, silahkan masuk. saya akan kembali ke kamar setelah bapak masuk"

Vino tersenyum lalu masuk kedalam kamar hotel nya, setelah dilihat sang atasan sudah masuk pria itu pergi meninggalkan kamar Vino.

Di dalam kamar Vino terus memikirkan kejadian didalam pesawat, apakah Riana benar-benar membohongi nya?. Ia akan menghubungi Riana sehabis mandi.

Tidak lama kemudian Vino sudah selesai mandi, ia dengan cepat memakai pakaian nya agar segera menghubungi sang istri.

Saat sudah rapih, Vino berjalan menuju tas nya yang ia simpan di atas meja kecil dekat sofa dikamar nya. Lalu mengambil handphone yang tersimpan didalam tas tersebut, setelah mendapatkannya Vino kembali duduk di atas ranjang.

Unwanted Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang