𝐯. 𝐭𝐨𝐧𝐠𝐮𝐞-𝐭𝐢𝐞𝐝.࿐📹

425 69 114
                                    

𝐇 𝐀 𝐓 𝐄
𝐓𝐇𝐄  𝐖𝐀𝐘
𝐘𝐎𝐔 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐌𝐄.
🤦🏻‍♂️🤙🏻❤️🤛🏻🤦🏻‍♀️

「 𝐭𝐨𝐧𝐠𝐮𝐞–𝐭𝐢𝐞𝐝. 」

Mobil Renee berhenti perlahan memasuki pekarangan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Renee berhenti perlahan memasuki pekarangan rumah. Gelisah melingkupi diri. Merasa bersalah atas dirinya yang meninggalkan David lebih lama di rumah demi menghadiri acara pernikahan salah satu temannya.

Sebentar, siapa tamu yang datang pada malam larut begini? Raut itu sedikit memberi heran, mendapati satu mobil lain—yang dianggapnya seperti tak asing—terparkir di sana dengan pintu rumah yang terbuka. Lalu, keraguan itu terjawab dengan mudah kala Renee keluar begitu saja dari mobil.

Sementara di serambi depan, David membuka lembar demi lembar album foto sembari mengobrol dengan Alex. Mungkin, hampir satu jam. "Dia tak punya siapa–siapa lagi. Aku hanya tak mau ada yang menyakiti Renee jika aku sudah mati."

Keduanya tertegun beberapa waktu. Terlebih Alex yang mendapati David hanya dapat menyebutkan satu nama itu saja sejak tadi. Selain itu? Tak ada lagi yang David ingat. Cekungannya tercipta acapkali air muka renta itu mengajaknya dalam obrolan penuh semangat.

Lalu, kedipan lampu mobil dari kejauhan menginterupsi mereka. Itu pertama kali disadari oleh David. Membuat pria berambut putih itu terburu–buru beranjak menutup album foto tersebut.

Mendongaklah Alex. "K–kenapa?"

"Ssstt, aku harus segera tidur! Si Nenek sihir sudah datang!"

Nenek sihir? Siapa? Sadar akan sosok yang dimaksud lewat tatapan David, barulah Alex paham. Desisan panik dari David refleks memecah tawa pemuda Stein tersebut. Ya Tuhan, bagaimana bisa ada orang tua semenggemaskan ini? Sembari tergelak, ia turut menuntun langkah David yang tergopoh–gopoh memasuki rumah.

Baru saja Renee hendak mengambil langkah cepat menuju lantai kayu, presensi Alex menyambut keluar dari pintu. Wanita pemilik bola mata hitam itu mengerjap heran. Dari ujung rambut, hingga ujung kaki. "Kenapa kau di sini?"

"Mengantar televisi ... David."

"Kau bisa menghubungiku lebih dulu. Aku bisa mengambilnya se—"

"Maaf. Aku benar–benar minta maaf, atas ucapanku waktu itu. Aku ... sangat menyesal."

Renee tak menyahut. Wajahnya beralih ke sembarang arah.

"Mendengar cerita David sejak tadi, aku tak benar–benar yakin dia menderita Alzheimer. David seperti seseorang yang masih mengingatmu dengan baik. Kau sangat beruntung ...," angguk Alex disertai sunggingan tulus. "... memilikinya."

Bibir bagian dalam Renee tergigit keras menahan getar pilu. Seberusaha mungkin air matanya ia tahan agar tak bertumpah ruah di hadapan lelaki ini. Jujur, ia paling tak bisa berpura–pura kuat bila sudah menyangkut urusan sang Kakek. "Kau tak seharusnya mengantar TV antik itu terlalu cepat. David akan bersama Bibiku selama aku liputan di Texas. Lagipula, teman–temannya sudah membuat dia lupa dengan Headline Time," sahutnya dengan ritme normal.

hate the way you love me. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang