𝐱𝐢𝐢𝐢. 𝐦𝐞𝐬𝐬𝐲 𝐭𝐡𝐨𝐮𝐠𝐡𝐭𝐬.࿐📹

402 69 216
                                    

𝐇 𝐀 𝐓 𝐄
𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐘
𝐘𝐎𝐔 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐌𝐄.
🤦🏻‍♂️🤙🏻❤️🤛🏻🤦🏻‍♀️

「 𝐦𝐞𝐬𝐬𝐲 𝐭𝐡𝐨𝐮𝐠𝐡𝐭𝐬. 」

Turunnya Renee dari kamar disambut oleh dua kali bunyi bel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Turunnya Renee dari kamar disambut oleh dua kali bunyi bel. Helaan masamnya mengudara, menduga telak bahwa pintu itu tak pantas ia bukakan untuk berkali–kali permohonan maaf. Diambilnya semangkuk yoghurt dari kulkas, lalu mengedarkan pandangan ke sekitar ruang tamu. Yeah, sepertinya sang Kakek sudah masuk ke kamar. Beliau lah yang sedari tadi betah menunggui Alex.

Tunggu—

Jika bukan Alex, lantas, siapa ...

Menghampiri pintu, Renee mengintip dari lubang kecil. Si bajingan satu ini lagi! Tak bisakah ia bernapas dengan tenang barang sebentar saja? Rambutnya teracak kesal. Berkali–kali.

"Renee, mal—"

"Apa?" Celah pintu hanya ia sisakan untuk sembulan kepala. Tak benar–benar menyambut baik sang tamu.

Massimo menggaruk tengkuk. Salah tingkah. "Ini ... aku...."

Melirik atas apa yang dibawa pria itu dengan susah payah, Renee pun berhela pendek. "Maaf, tak ada tempat lagi di rumahku untuk figura itu. Pamerkan saja di galerimu," tolaknya. Tanpa basa–basi. Sumpah, Renee benar–benar menyesal menerima tawaran si badut Meksiko untuk pulang ke Kansas. Nyatanya, begini kan? Anak itu selalu saja menyalah artikan sikapnya. Atau, semua isi kepala pria sama saja?

"Ini ... karyaku dua tahun. Tolong, terima lah."

Untuk berjuta alasan, Renee tak mau menerima—awalnya. Tapi, itu perlahan berubah saat perhatiannya tak sengaja mendapati mobil Alex masih di sana. Oh, begitu. Timbullah ide gila ... yang akan membuat harga dirinya menukik ke atas awan tertinggi. Congkak. "Hm. Thanks." Ditariknya lukisan itu tanpa pikir panjang. Lalu...

Pintu terbanting tepat di depan wajah, seakan tak memberi kesempatan agar si badut Meksiko bersua. Tidak apa. Setidaknya, kesempatan itu masih ada. Renee menerima hadiahnya, itu hal yang bagus, bukan? Massimo berdehem dengan pipi yang mulai memanas. Tersipu.

Kedua kali, pintu terbuka menyisakan celah untuk kepala saja. Seperti tadi. Renee berbisik datar, "Cepat, pergi. Ada badut psikopat sedang mengawasimu."

"Badut ap—" Belum sempat mempertanyakan, pintu kembali tertutup sempurna. Belum lagi mendapati eskpresi Renee yang tanpa candaan tadi, semakin membuat bulu kuduknya berdiri seketika. "Badut ...," tolehnya ngeri ke sekitar.

Dan...

Here we go. Dipertemukanlah si badut Kansas dengan si badut Meksiko.

Asap rokok sesekali mengepul tak teratur dari hidung—itu adalah Alex yang sedang bersandar di pintu mobilnya, saat Massimo menghampiri mobil sendiri. Punggungnya menegak, air muka itu tak lagi menyiratkan keramah tamahan. "Kau yang membawanya pergi dari Texas?"

hate the way you love me. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang