𝐱𝐢𝐯. 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫.࿐📹

345 69 135
                                    

𝐇 𝐀 𝐓 𝐄
𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐘
𝐘𝐎𝐔 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐌𝐄.
🤦🏻‍♂️🤙🏻❤️🤛🏻🤦🏻‍♀️

「 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫. 」

Membaur bersama punggung–punggung berbusana pesta, tatapan demi tatapan tak dapat lagi terhindar kala Alex menjadi pusat perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membaur bersama punggung–punggung berbusana pesta, tatapan demi tatapan tak dapat lagi terhindar kala Alex menjadi pusat perhatian. Terburu–buru, demi menemukan seseorang.

Seringai senang itu tak dapat tertahan, saat Alex menarik lengannya entah ke mana. Teramat kasar. Hingga dipertemukan oleh salah satu pintu toilet, keduanya masuk begitu saja. "Aku sangat senang k—"

Cengkraman kuat Alex berikan di leher Evelyn, membuat punggung itu turut terbentur keras pada tembok. "SEBENARNYA APA MAUMU?! BUKANKAH KITA SUDAH BERJANJI UNTUK TAK SALING MENGUSIK LAGI?! JIKA KAU LAKI–LAKI, TUBUHMU SUDAH KU TERJUNKAN DARI GEDUNG INI!!"

Bola mata Evelyn bergetar kaget, bersamaan dengan cekungan yang luntur pada bibir. Ini bukan lagi tentang bentakan Alex tepat di depan wajah, namun satu tinju yang baru saja mendarat. Mengenai sisi kepalanya.

Mengulur sekon, hanya napas masing–masing yang menjadi penjawab. Atmosfer mencekam itu hanya terjadi pada mereka. Di bawah sana, dengungan musik bercampur riuh para tamu masih sayup–sayup terdengar. Kemudian, Alex memundurkan teratur tubuhnya. Menjaga jarak. Bersandar pada wastafel, bersamaan dengan tetesan darah di atas lantai. Berasal dari punggung tangan kanannya. "Sorry." Sejenak mengulur amarah, Alex pun berujar, "Hapus apapun yang telah kau unggah di akunmu tentang masa lalu kita. Semua sudah berakhir, Eve. Belajarlah menerima kenyataan."

Belum ada sahutan. Tatapan Evelyn bersirat kosong, tangannya bergetar memegangi leher sendiri. "Kenapa dia selalu mendapatkan apa yang ku inginkan? Dia tak pantas dicintai oleh siapa pun, Alex! Percaya padaku, Renee hanya wanita tak tahu diri yang tak layak untuk diberi hati!"

Alex berhela muak. "Ku mohon, jangan mengusiknya lagi. Renee sudah terlalu banyak memikul beban sendirian, selama ini. Juga, berhenti melibatkanku dalam hidupmu. Apapun itu. Dua tahun ... semua itu sudah cukup, untuk kesia–siaan yang pernah kita lalui."

"Kenapa kau selalu menggantungkan harapan padanya? Meskipun sudah didorong pergi berkali–kali? Apa aku tak layak dicintai sepertinya juga? RENEE HANYA MEMPERMAINKANMU, ALEX!! PERCAYALAH PADAKU!!"

Isakan tertahan itu tak begitu ditanggapi, Alex lebih menaruh acuh pada tangannya di wastafel. Membersihkan sisa darah yang masih sesekali mengalir. "Daripada mempercayaimu, Renee lebih layak  memdapat kepercayaan itu dariku. Dia tak seburuk seperti yang dulu sering kau bicarakan dalam dongeng–dongeng gilamu. Yang dengan mudahnya pernah ku percayai begitu saja," seringainya asimetris. Diberinya tatapan dingin pada pantulan wajah Evelyn yang menggertak penuh dendam. "Aku mencintainya, Eve. Selalu. Dan siapapun tak bisa menghentikanku. Tidak akan bisa."

Tubuh itu merosot ringkih pada sandaran dinding, dengan kepalan yang sangat mengerat pada masing–masing tangan. "Kenapa semuanya harus tentang dia...."

hate the way you love me. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang