𝐱𝐢. 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐨𝐨𝐥 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠.࿐📹

459 72 216
                                    

𝐇 𝐀 𝐓 𝐄
𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐘
𝐘𝐎𝐔 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐌𝐄.
🤦🏻‍♂️🤙🏻❤️🤛🏻🤦🏻‍♀️

「 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐨𝐨𝐥 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠. 」

Paras kusut Renee menjadi perhatian bagi sepasang netra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paras kusut Renee menjadi perhatian bagi sepasang netra. Bersandar kasar pada sofa, debuman kecil itu tak ayal menimbulkan tanya.

"Mana obat tidurnya?"

Renee menggeleng keras. "Aku tak butuh lagi." Sumpah, sedikit sesal ia dapati dalam diri. Seharusnya tengah hari tadi ia tak perlu turun ke ruang apotek, jika pada akhirnya harus bertemu dengan—

Amarah itu seakan tersingkir sementara tatkala sekotak smoothie dingin hinggap begitu saja di dahi Nona Hartley. Si pelaku alias Tuan Berambut Ikal hanya mengerjap pendek, kemudian mengambil dudukan kosong di sebelah Renee.

"Liputan kita ... belum selesai, kan?"

Alex menggeleng tak puas. Mengisyaratkan tatapan agar Renee lebih memberi perhatian pada pemberiannya barusan.

Menyerah, Renee berdengus malas. Pemuda Stein satu ini memang tak bisa serius pada waktu yang tepat. Dibacanya kertas post–it yang tertempel di sana, membuat tenggorokannya tercekat. Tulisannya;

𝐷𝑖𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛. 𝑇𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛. —𝐴.

Sialan.

Sementara itu, Alex mengulum senyum. "Deal?"

"Kau gila? Ini bukan waktu yang tepat untuk bermain–main, Alex," sergahnya sengit.

"Sudah ku bilang, aku tak pernah bermain–main denganmu."

"Lalu, yang satu ini apa?"

"Ini keinginanmu. Maksudku—kita," dehem Alex halus.

Hah? "Kapan aku bilang begitu?"

"Meski ku beritahu ribuan kali, kau tak akan ingat." Benar juga, kejujuran orang mabuk terkadang menyebalkan untuk diungkit kembali.

Mencebik masam, Renee pun berujar, "Kalau dibuang?"

"Kita ciuman."

"Shyeett!" Pergerakan Renee yang hendak 'melarikan diri' nyatanya tak lebih cepat daripada tarikan Alex pada lengannya. Membuat dudukannya terhempas di atas pangkuan Alex.

"Ku mohon, ini kesempatan bagus untuk kita." Lengan besar Alex saling melingkar pada pinggang kecil Renee. Mencoba mengunci pergerakan yang sesekali masih menggeliat ingin kabur.

"Tapi, kita datang ke sini untuk pekerjaan."

Cekungan Alex tercipta damai, menyamankan dagu pada bahu Renee. Perut rata itu ia usapi sesekali. "Aku pernah bilang, kan? Ini bukan studio. Santai lah sedikit. Semua tugas sudah ku bereskan. Lagi pula, aku sudah terbiasa merangkap semuanya sendirian."

hate the way you love me. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang