39. My Love Story

9 7 0
                                    


Happy reading

•¶¶•

Rumput hijau yang bergoyang karena hembusan angin sore, bunga Kamboja yang bermekaran. Angin sore yang membuat udara semakin tenang, dan nyaman. Tanah yang bertumpukan dan batu nisan yang melambangkan nama sang pemilik.

"Aiden."

Han Ian berjongkok di depan batu nisan yang bertulisan Aiden Harrison. Mengusap batu nisan tersebut, sedangkan mawar ia berdiri menatap ke arah Han Ian. Mata Han Ian yang sudah terlihat berkaca-kaca.

"Andai Lo masih hidup, kita pasti bakal jadi keluarga yang bahagia, kita bisa bermain keluar rumah bersama, nongkrong sana-sini bareng, seperti anak muda pada umumnya."

"Ouh, iya. Mungkin Lo bingung sama gue. Biar gue kenalkan diri gue terlebih dahulu. Gue Han Ian, kakak kandung Lo sendiri, kita di pisahkan sejak bayi, Lo pasti enggak tahu itu kan. Makannya gue datang ke sini, buat ngasih tahu Lo."

"Aiden, maafin gue. Karena gue, kita jadi berpisah selamanya. Mungkin jika gue enggak ikut balap mobil, Lo enggak akan seperti ini, ini semua salah gue."

"Han Ian." Kata mawar, memotong perkataan Han Ian.

"Mah, Biarin Ian sendiri dulu yah, mah." Kata Han Ian.

"Mama tunggu di mobil yah nak." Kata mawar.

Mawar melihat sedih kepada Han Ian,  ia langsung berjalan meninggalkan Han Ian.

"Dan kenapa jantung lo ada pada diri gue. Gue jahat banget yah jadi seorang kakak, bukannya menjaga adiknya, gue malah membuat Lo pergi selamanya."

"Kenapa appa rela memisahkan kita berdua, walupun gue enggak pernah kenal dekat sama Lo, kita enggak pernah dipertemukan, bahkan saling mengobrol aja kita enggak pernah."

"Namun kenapa gue lihat Lo saat terbaring lemas di rumah sakit, bahkan selimut yang sudah menutupi seluruh tubuh Lo."

"Dan kenapa Lo harus kasih jantung Lo ke gue Den?. Kenapa enggak gue Aja yang mati?. Kenapa harus Lo?."

"Kenapa kita enggak seperti anak kembar pada umumnya, mereka selalu bersama saat pergi, mereka selalu memakai baju yang sama,  mereka selalu melakukan apapun bersama?, Tapi kita enggak pernah sama sekali seperti itu."

"Tapi kenapa keluarga kita di pertemukan kembali saat Lo udah enggak ada di dunia ini. Apa gue harus menyusul Lo, biar kita seperti anak kembar pada umumnya?."

Han Ian menghapus air matanya sendiri, menggunakan tangannya.

"Ouh yah, Kayla sahabat Lo. Udah gue anggap sebagai sahabat sendiri, asal Lo tahu gue menyamar sebagai Lo, agar Kayla tidak merasa kehilangan sahabatnya."

"Apa Lo suka sama Kayla?."

"Kalau Lo suka."

"Gue minta maaf Den, gue juga suka sama dia."

"Hahaha, ini terkesan sangat lucu. Saudara kembar yang menyukai satu perempuan. Tapi kita enggak akan pernah bersaing, karena lo..."

"Jadi benar dugaan gue selama ini. Ternyata Lo bukan Aiden yang Kayla bilang." Kata seseorang berdiri di belakang Han Ian.

Han Ian berbalik badan menghadap ke asal suara.

My love Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang