22. My Love Story

11 7 0
                                    


Happy reading

•¶¶•


Bel sekolah telah berbunyi beberapa detik yang lalu. Mike berjalan keluar kelas, jessi yang melihat langsung bergegas memasukkan bukunya ke dalam tas miliknya.

"Gue duluan yah, bye." Ucap Jessi kepada Jiang cheng dan Nina. Lalu dirinya sedikit berlari mengejar Mike.

Jiang cheng berjalan keluar kelas. Saat Jiang cheng baru saja diambang pintu kelas. Nina memanggil namanya, dia menoleh ke arah Nina.

"Jiang cheng, tungguin gue." Ucap Nina, menghampiri Jiang cheng.

Mereka berdua berjalan di belakang Mike dan jessi menuju gerbang sekolah.

"Mike." Panggil jessi yang berjalan di sebelah Mike.

Mike yang mendengar hanya terdiam, dia mempercepat jalannya menuju parkiran sekolah.

"Mike, gue mau ngomong sama Lo. Kenapa malah jalannya di percepat." Ucap jessi kesal.

"Mike, punya nomor handphone enggak?." Tanya Jessi.

"Enggak." Ucap Mike.

"Punya handphone enggak." Tanya Jessi.

"Enggak." Ucap Mike.

"Jessi beliin handphone buat Mike, mau enggak?." Tanya Jessi.

"Enggak." Ucap mike.

Jessi yang mendengar terlihat raut wajah cemberut. Dia memberhentikan langkah kaki Mike, jessi berdiri di depan Mike.

"Ih Mike enggak peka banget sih. Kan Jessi mau minta nomor handphone Mike." Ucap kesal jessi.

Jiang cheng dan Nina berhenti di samping mike. mike dan Jessi melihat ke arah Jiang cheng dan Nina, lalu Mike melanjutkan perjalanan menuju parkiran sekolah. Dia tidak ada niat untuk membalas perkataan Jessi.

Jessi menatap kepergian mike dengan raut wajah cemberut. Sudah kesekian kalinya Jessi minta nomer handphone Mike, tetapi jawabnnya masih sama. Enggak, yang mengartikan Mike tidak akan pernah memberikan nomor handphone nya kepada jessi.

"Lo suka sama mike." Tanya Jiang cheng. Dibalas anggukan oleh jessi.

Jiang cheng yang mendengar hanya terdiam. Nina menepuk pelan pundak jessi, akhirnya mereka bertiga berjalan kearah luar sekolah.

•¶¶•

Malam hari yang begitu kosong. Langit malam tidak ada bulan dan bintang, Nina berdiri di balkon kamarnya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sedang bertengkar, saat dirinya menatap ke arah bawah. Dia melihat kedua orang tuanya, sedangkan bertengkar di depan halaman rumahnya.

"Mengapa kamu sering membawa perempuan lain ke rumah ini!!" Ucap naina, ibu kandung Nina.

"Terserah aku . ini rumah aku, bukan rumah kamu. Lagi pula beberapa bulan lagi, kita sudah berpisah." Ucap Nino, ayah kandung Nina.

"Kenapa enggak kita batalin aja. Apa kamu lupa, sama janji kamu sama Nina." Ucap naina, air mata yang sudah siap megalir membasahi pipinya.

My love Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang