5. My Love Story

24 9 0
                                    


✿ Happy reading ✿

•¶¶•

Jakarta, Indonesia

Fakultas ekonomi

Ara mengendarai mobil miliknya, dia melewati fakultas ekonomi. Saat dia melajukan mobilnya, tiba-tiba ada seseorang laki-laki yang menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri.

Laki-laki tersebut yang baru saja menyadari, terjatuh karena terkejut.

Ara megalkson mobilnya di depan Rafael, Rafael yang mendengar menatap ke arah sang pemilik mobil kesal.

Ara membuka pintu mobil, dia berjalan menghampiri laki-laki tersebut.

Laki-laki tersebut berdiri, menepuk tangannya dari debu.

"Heh.. cowok, kalau jalan pakai mata, nyebrang jalan enggak lihat kanan kiri." Kata Ara, kesal.

"Heh... Cewek, tanggung jawab enggak Lo, kaki gue baru aja sembuh dari keseleo. Gara-gara Lo kaki gue kambuh lagi." Kata Rafael, kesal.

"Apa masalahnya sama gue. Kaki-Kaki Lo ini yang keseleo, kenapa gue harus tanggung jawab. Makannya kalau jalan pakai mata." Kata Ara.

"Dimana mana jalan itu pakai kaki, kalau pakai mata, kaki di gunain buat apa." Kata Rafael.

"Yah... Buat jalan lah, tapi kalau enggak pakai mata, gimana mau lihat sekitar." Kata Ara, kesal.

"Ini cowok benar-benar bikin orang naik darah aja." Kata Ara dalam hati.

Tiba-tiba terdengar klakson mobil dari belakang mobil Ara.

"Woy... Parkir mobil jangan sembarangan." Kata pemilik mobil, yang berada di belakang mobil Ara.

Ara yang mendengar langsung menghampiri mobilnya, dia melanjuka mobilnya meninggalkan area fakultas ekonomi.

Rafael menatap kepergian mobil Ara, dengan ekspresi wajah kesal.

Rafael berjalan menghampiri Zidan dan Reza yang berada di kantin fakultas ekonomi.

Sesampainya di kantin. Rafael duduk di sebelah Zidan. Dia mengambil minuman Zidan, tanpa seizin pemiliknya.

"Ihh... Gue kesal... Kesal... Bangett... Banget.... banget... Sama anak fakultas kedokteran." Kata Rafael, menyeruput air minum milik zidan.

"Lo minum air gue."

"Padahal udah gue ludahin." Kata Zidan.

Sedangkan Rafael yang mendengar langsung memuntahkan kembali air minum Zidan. Zidan dan Reza yang melihat Rafael, menatapnya jijik.

"Iihh... Kesal.... Bangete sih. Kenapa enggak bilang dari tadi." Kata Rafael, kesal.

Sedangkan Zidan yang mendengar hanya tertawa kecil.

"Lo kesal karena apa?." Tanya Reza, yang mulai penasaran.

"Tadi gue mau nyeberang jalan, tiba-tiba ada anak fakultas kedokteran. Dia hampir aja mau nyelakain gue."

"Terus tiba-tiba dia marahin gue, dia bilang gue jalanya enggak lihat kanan kiri. Yah... Memang benar tadi gue nyebrang enggak lihat kanan kiri." Kata Rafael.

"Yah.. jelas dia marahin Lo. Lo nya aja jalan enggak lihat sekitar, gimana Dia nya enggak marah-marah." Kata Zidan, yang ikutan kesal.

"Yah... Tapi kan gara-gara dia kaki gue jadi kambuh lagi, padahal baru tadi malam sembuh."

"Intinya... Gue kesal banget sama anak fakultas kedokteran. Awas aja kalo ketemu, gue cincang Lo sampai habis." Kata Rafael.

"Anak fakultas kedokteran." Kata Zidan, mengulangi perkataan Rafael.

My love Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang