Hari ini, hari Sabtu. Karna kemarin Hari Jumat Jaemin Flight ke Jogja, katanya Dia Jogja hanya Tiga Hari. Rencana hari ini Minju akan pergi bersama Jaemin, karna rencana kemarin 'Gagal' jadi Jaemin mengajak Minju untuk keluar hari ini, Dia ingin mengajak Minju pergi ke Mall yang ada di Kota Jogja ini, Entah itu untuk Makan, belanja, atau hanya sedekar main di sana.
Saat ini mereka sudah berada di salah satu Mall yang lumayan terkenal di Jogja. Dan saat ini mereka sedang makan di salah satu tempat yang menyediakan masakan Korea. Yaitu makanan kesukaan Minju.
"Maaf ya, kemarin Aku ketiduran."
"Iya gapapa, sayang. Kamu mau makan apa?"
"Aku lagi males makan. Mau minum aja."
"Tumben, kita lagi di sini loh, biasanya kamu pesen Bulgogi atau Tteokbokki setidaknya kalo kita ke tempat gini."
"Aku lagi gak nafsu makan. Kalo kamu mau makan, makan aja, gapapa kok."
"Kamu lagi ada masalah? Cerita sini." Jaemin melihat Minju yang kurang bersemangat hari ini, Dia tau ini weekend dan Minju tipe orang yang suka berdiam diri di rumah.
"Engga, Kamu kan tau, weekend gini Aku suka di rumah."
"Iya, maaf ya. Ayo dong semangat."
"Iyaa."
Jaemin mengangkat tangannya untuk mengusap surai rambut milik Minju, sudah lama Dia tidak melakukan hal itu. "Yaudah, kalo gak mau makan kita ke nyari Cafe sekitar sini aja kalo cuma mau minum. Yuk"
Jaemin langsung berdiri dan Dia juga menunggu Minju untuk berdiri. Lalu Jaemin menggandeng tangan Minju, sudah lama mereka gak kaya gini.
Minju pasrah tanganya di gandeng sama Jaemin, kalau di ingat-ingat lagi dulu awal-awal pacaran, mereka seperti Couple Goals nempel terus jika pasangan lain melihat mereka, mungkin akan iri.Saat berada di Cafe mereka memesan minuman dan mencari tempat untuk duduk.
"Betah di sini?"
"Betah-betahin mau gimana lagi kan."
"Udah ada temen baru?"
"Ada lah, Aku gak se-antisosial itu."
"Iya-iya"
Pesanan mereka sudah siap dan Jaemin pergi untuk mengambil pesanan mereka. Di sela-sela diamnya Minju, Ada notifikasi masuk ke Ponsel milik Jaemin dan dia gak sengaja liat pesan yang masuk.
Karin
| Sayang
| Kamu kapan pulang?
| Aku kangennnTak lama setelah itu Jaemin dan meletakkan minuman yang mereka pesan tadi. Tak lama setelah itu kembali terdengar Notifikasi dari ponsel Jaemin, tapi kali ini berupa telfon. Seketika ekspresi Jaemin berubah dan Dia langsung cepat-cepat mengambil ponsel miliknya dan pergi menjauh. "Sebentar ya, sayang." Dan Minju hanya membalas dengan anggukan. 'Sayang' Kata-kata itu terus memutar di pikiran Minju.
"Maaf ya, lama"
"Karin itu... siapa?"
"Ohh, temen Aku."
"Yakin?
"Ya, iya. Kan Aku punya Kamu."
"Maaf, tadi Aku gak sengaja liat Notifikasi chat Kamu tadi. Kenapa dia manggil Kamu 'Sayang'? dan Aku gak mungkin salah liat tadi."
"Sayang, biar Aku jelasin ya."
"Coba jelasin."
"Emm.. emm."
Tanpa basa-basi Minju langsung berdiri dan jalan cepat ke arah luar Mall, dengan Jaemin yang berlari ke arah Dia.
"Sa-sayang, tunggu!"
Saat berada di luar Mall tangan Minju di tarik oleh Jaemin agar Minju berhenti.
"Agh, sakit."
"Kamu mau kemana? Aku bisa jelasin!"
"Gak ada, semua udah jelas. Bahkan saat terima telfon, kenapa Kamu ngejauh? Aku kenal sama temen-temen Kamu kalo itu bener- bener cuma temen."
"Anindita!" Baru kali ini dia ngebentak Minju kaya gitu, Dia bener-bener gak tau mau gimana lagi, karna semua kecurangan yang Dia tutup, terbongkar dengan mudah karna kebodohan dia sendiri.
"Sakit Jae, lepasin." Ucap Minju karna tanganya yang di tarik kasar oleh Jaemin karna dari tadi Minju ingin pergi meninggalkan Dia.
"Maaf, Mas"
"Chaewon?"
"Gak usah ikut campur urusan orang"
"Jangan kasar Mas, sama Cewek."
"Tolong minggir"
"Mas gak liat? Dia ketakutan loh Mas."
BUG
Jaeming terkejut sama apa yang Dia lakukan barusan, Dia benar-benar gak sadar sama apa yang Dia lakuin.
"Jaemin." Ucap Minju lemas, Dia gak tau kalo Jaemin bisa melakukan hal kaya gitu, itu gak kaya Jaemin yang Dia kenal.
"Minju, maaf A-aku gak sengaja, Kamu tau Aku kan?"
"Kamu berubah, Jae."
"Anindita." panggilan itu, panggilan saat Jaemin ingin memberikan sesuatu atau ingin mengungkapkan sesuatu dan biasanya itu hal-hal yang baik, karna biasa Jaemin memanggilnya 'Minju' sama seperti orang lain. Saat Jaemin memanggil nama depannya itu selalu bisa membuat Minju tersenyum saat terucap dari Mulut Jaemin.
"Kita putus."
"Aku gak mau, tolong dengerin Aku dulu."
"Aku di sini jaga perasaan buat Kamu, tapi Kamu malah gini? Aku kecewa Jae sama Kamu."
"Anindita~"
"Kita udah gak ada apa apa lagi. Pergi sebelum Aku teriak." Tangis Minju mulai pecah, air matanya sudah tidak bisa Ia bendung lagi walau Dia susah tidak memiliki perasaan apapun tapi tetap saja dikecewakan adalah hal yang sakit.
"Anindita Minju Arjani" Jaemin mengucapkan kata itu dengan sangat lembut, Dia melihat Minju yang tertunduk dan tidak berani menatapnya. Sakit, itu yang Jaemin rasakan. Biasanya Jaemin membuat Minju tersenyum dan tertawa tapi sekarang, Dia membuat gadis yang Dia cintai menangis, bahkan tidak mau menatap Dia lagi.
"Pergi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You From Above (2Kim)
FanfictionMencoba mememberitahumu hal-hal kecil yang ada di dunia yang mungkin belum kamu tau. ~~~ ⚠️ Semi baku, Genben. ©imshanghigh, 2021