Note; bbrp kata yang dibold itu adalah kata2 yang bacanya ditekan.
Rosé rasanya akan pingsan.
Tapi nyatanya tidak. Dia tetap berdiri tegak di hadapan lukisan itu. Matanya bergulir membaca tulisan judul lukisan itu.
Aphrodisiac.
It's Jeffrey's.Rosé tidak tahu harus bagaimana. Harus bereaksi bagaimana. Ia hanya berdiri di situ, menatap lukisan lamat-lamat. It's Jeffrey's, katanya.
Jeffrey bahkan tidak menggambarkannya sebagai she.
It's Jeffrey's.
"Rosé?"
Rosé menoleh. Itu Jungkook. Dia tersenyum ke arahnya. "Follow me."
Rosé masih lemas. Pikirannya tidak lurus. Jadi dia hanya diam dan mengikuti Jungkook dari belakang. Mereka ke pintu di pojok aula yang biasanya menjadi tempat peralatan. Jungkook membuka pintu tersebut, dan yang menyambut Rosé adalah lukisan-lukisan tubuhnya sendiri.
Setiap inci tubuhnya berada di 10 lukisan yang berbeda. Telapak kaki, paha, pinggul, pinggang, jari jemari, leher, rambut, dan lainnya.
Detail yang luar biasa. Lukisan Rosé tanpa busana.
"Do you like it?"
Rosé bahkan tidak ada niatan menangis saat mendengar suara Jeffrey di belakangnya. Dia tidak tahu harus apa. Sedih, marah, tidak terima, kaget bercampur jadi satu. Jadi dia hanya menunduk sampai rambut pirangnya menutupi wajahnya.
Tangan besar Jeffrey merapihkan rambut Rosé dari belakang. "Rosé?"
"Am I some kind of your property?" Lirih Rosé.
Jeffrey tidak menjawab. Ia menyisir rambut Rosé dengan jari-jari panjangnya.
"What did you do to me?" Bisiknya parau. Ia berbalik, menatap manik gelap Jeffrey. "The day we first talked. The day I slept for FOUR FUCKING HOURS AND YOU WERE THERE WITH ME THE WHOLE TIME."
Rosé is losing her shit. Dia marah. Sangat marah sampai tidak tahu cara mengespresikannya dengan benar. Bentakan Rosé belum menggambarkan kemarahan Rosé sekarang. Belum setengahnya.
"I SWEAR TO GOD, JEFFREY." Rosé maju selangkah. Matanya berkaca-kaca saat ia memelankan suara. "Our class never have a cctv. You weren't there because you were scared to wake me up I FELL ASLEEP BECAUSE OF YOU, JEFFREY, I WAS SWEATING SO MUCH THAT YOU WERE— AAARRRGHHH!!!"
Rosé terduduk di lantai aula yang dingin, kedua tangannya bergetar di sisi kepalanya, berteriak histeris di hadapan Jeffrey yang masih diam.
Setelah Rosé terlihat lebih tenang, Jeffrey bersimpuh di hadapan Rosé lalu menyeka air mata perempuan itu. "I do this because I love you."
Mulut Rosé terbuka tidak percaya, lalu tertawa, dengan air mata yang kembali menetes.
"WHAT THE FUCK IS WRONG WITH YOU?" Rosé berdiri. "WHAT THE FUCK IS WRONG WITH YOU JEFFREY YOU SEE ME AS AN OBJECT FOR YOUR STUPID EXHIBITION, YOU. NEED. HELP."
"I adore you."
"AAAARRGHH!!" Rosé menjambak rambutnya sendiri, pipinya basah karena air mata, tangannya bergetar hebat dan dia hampir tidak bisa menopang tubuhnya sendiri.
Tatapannya jatuh pada karet rambut berwarna putih dengan ornamen kecil berbentuk bunga, kuncir rambutnya.
Rosé berteriak lagi. Menarik karet rambut miliknya dari Jeffrey tapi tangan besar Jeffrey terangkat untuk menjambak rambutnya dengan kuat sampai tenggorokannya terasa tercekat.
"STOP FREAKING OUT."
"WHAT THE FUCK, JEFF??? YOU LITTLE CUNT, MY NAKED BODY IS ALL OVER HERE I'M FACING A MAD JERK HOW CAN I—"
PLAK!
"SHUT THE FUCK UP!" Bentak Jeffrey di depan wajah Rosé. Suara menggelegar itu membuat orang-orang di aula penasaran dan mengetuk pintu.
"Halo? Ada orang di dalam?"
Jeffrey membekap mulu Rosé sekuat tenaga, mengambil kain lalu mengikatnya diari mulut Rosé ke kepala, dengan cepat Jeffrey juga mengikat tangan Rosé lalu mendorongnya sampai berbaring di lantai, Rosé menggigit kain itu sambil menangis tanpa suara.
"Iya, ini Jeffrey. Lagi beres-beres!" Teriak Jeffrey sambil mendekati pintu. Pintu sedaeitadi terkunci, Jeffrey menguncinya saat ia masuk setelah Rosé.
Setelah suara gaduh di balik pintu mereka, Jeffrey berbalik untuk mendapati Rosé meringkuk di lantai dengan keadaan tersumpal dan terikat sambil menangis. Jeffrey jongkok di hadapan perempuan kesayangannya lalu menyeka air mata itu.
"I like to paint pretty things. You are pretty. What's so sad about that?"
Senyum terukir di bibir Jeffrey saat ia melucuti pakaian gadis itu, meletakannya di tengah ruangan lalu menghabiskan jam-jam setelahnya berkutat di balik kanvas besar dengan kuas di tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐭 𝐚𝐬 𝐇𝐞𝐥𝐥❜🎨
Fiksi Penggemar𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ❝Jeffrey Jung is a different type of creep. ❞