Harus Rosé akui ... Jeffrey itu tampan.
Sangat tampan ia merasa dunia ini tidak adil.
Bagaimana bisa ada manusia sesempurna Jeffrey?
Nilai-nilainya sempurna; peringkat 3 besar di angkatan, berbakat; lukisannya luar biasa indah, tampan; sempurna dari ujung kepala sampai ujung jari kaki, baik; dia tidak punya musuh, keluarganya kaya; sejauh ini Rosé lihat Jeffrey sudah membawa 3 mobil berbeda dan 4 motor berbeda ke sekolah, favorit guru-guru; coba saja tanya ke guru mana pun di sekolah ini, Jeffrey nomor 1 di daftar murid favorit mereka, karena "tampan, pintar, dan baik."
Tapi orang se-sempurna itu tidak pernah punya pacar?
"Jeffrey itu kasar, Sé."
Rosé mengerjap bingung. Jelas-jelas Jeffrey mengipasinya selama tidur, mengantarnya pulang, apa yang kasar? Sejauh ini keffrey hanya menyebalkan—dan aneh, itu pun karena ia terlalu sempurna dan malah baik ke murid baru seperti Rosé, mungkin.
"Dulu gua satu SMP sama dia," ucap Yuju tanpa mengalihkan pandangan dari kukunya yang sedang dibersihkan. Mereka berdua sedang nail art di salon.
Melihat ekspresi penasaran Rosé, Yuju mendekatkan diri ke Rosé, berbisik, "he once stabbed some random dude on his thigh with a fucking dinner knife, at lunch."
"Why did he bring a dinner knife in the first place? It was a school lunch not a fine dining, I mean, damn." Rosé ikut berbisik.
"That's what I'm sayinggg," Yuju menghela napas. "That dude bled so much that someone literally threw up when they saw that." Ia berdecak mengingatnya.
Rosé jadi membanyangkannya. Jeffrey yang bahkan tidak merokok seperti setengah lebih murid di sekolahnya ternyata pernah menusuk paha teman SMPnya dengan pisau makan. Apa itu benar? Rosé tidak bisa percaya, tapi dia tidak pernah tahu siapa Jeffrey sebenarnya.
"Itu kenapa yang dekatin Jeffrey berkurang, tapi cuma setengah."
"Dia beneran gak pernah pacaran, Ju?"
"Gua gak tau, ya, tapi di SMP sih gak pernah, dan dia sebelumnya homeschooling, SMP itu pertama kali dia ke sekolah biasa." Yuju mengedikkan bahu. "Gua juga sama herannya, Sé, gimana Jeffrey gak punya pacar, entah rumor soal dia gay benar atau enggak."
Rosé tersedak ludahnya sendiri. "HAH???"
"Gak tau benar apa enggak, Rosé."
Rosé masih syok, eh, bisa saja benar, kan?
"Panik banget, sih? Naksir sama dia?"
"Najis!"
☁️
Mingyu
Tue, 14.58
< Maaf banget, ya, Rosé.
< Gua bener-bener gak bisa dateng.Iyaa gak apa-apa, Gyu. >
Hari ini cuma nyelesain script sama >
nemenin Jeffrey gambar.
Dia kan orangnya paling gak mau kerja >
sendiri.
Biar pun gue cuma planga-plongo doang > mah yang penting gak kerja sendiri, katanya.< Wkwk maaf yaa.
< Lo jadi harus berduaan sama Jeffrey.
< Kalau temen-temen lo sibuk semua, gua bisa minta Chaeyeon ke rumah Jeffrey.Gak apa-apa Gyu sumpahh >
Udah lu fokus les ajaa >
💆🏻 >"Jeff, kencengin dong kipasnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐭 𝐚𝐬 𝐇𝐞𝐥𝐥❜🎨
Fanfic𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ❝Jeffrey Jung is a different type of creep. ❞