back to my story'
tandai typo!
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. --
Hari sudah mulai gelap. Setelah di antar oleh Gibran tadi, Dara langsung membersihkan diri.
Memang, ia tadi sempat merasakan sesak di dadanya. Tapi seiring perjalanan pulang, sesak di dadanya mulai mereda. Dan ia bisa menghela napas lega.
Ia di rumah sendiri. Dirga sedang menginap beberapa hari di Bogor untuk sebuah tugas kampus.
Sedangkan bi Ira, tadi pagi beliau izin untuk pulang kampung. Karena ia mendapat kabar bahwa anaknya sedang jatuh sakit dan tidak ada yang merawat.
Gibran sempat menawarinya untuk tinggal di rumahnya. Karena disana juga ada ibu dan adiknya yang akan menjaga Dara.
Tetapi Dara menolak dengan alasan tidak mau membuat mereka repot.
Gibran sempat memaksa, tetapi ia tetap pada pendiriannya.
Dengan berat hati, ia meninggalkan Dara seorang diri di rumahnya.
Saat ini, ia sedang berada di ruang tengah. Ia menonton film kartun kesukaannya, si kembar botak berbaju kuning dan biru. Upin Ipin.
Dengan keripik tempe sebagai camilan untuk menemaninya menonton.
Dara memang bisa membeli segalanya, tetapi ia lebih suka keripik tempe sebagai camilan. Selain enak, rasanya juga gurih!
Jadi pengen deh!
Tepat saat film kartunnya selesai dan menampilkan acara tv selanjutnya, bel rumah terdengar memekakkan telinga. Pertanda ada tamu yang datang.
Malam-malam seperti ini ada tamu?
Dara menggerutu, tetapi ia tetap berdiri dan berjalan ke arah pintu utama, untuk melihat siapa yang bertamu malam-malam begini?
Saat pintu sudah terbuka lebar, Dara mendongak. Air matanya luruh kala melihat siapa yang datang.
Bukan air mata kesedihan, melainkan air mata kebahagiaan.
"Papa," ujarnya lirih sembari tersenyum.
Pria yang di panggilnya papa itu, hanya menatap Dara datar.
Sedangkan Dara, ia langsung menubruk tubuh Rama dengan keras, sampai sang empu terhuyung ke belakang. Tetapi ia berhasil menyeimbangkan tubuhnya.
Rama sama sekali tak membalas pelukan Dara. Ia hanya berdiri tegak tanpa berniat membalasnya.
"Aku kangen banget sama papa," lirihan Dara yang saat ini masih tetap berada di pelukan Rama.
Tak berlangsung lama, Rama menghempas tubuh Dara kuat. Sampai punggungnya menubruk tembok.
Dara meringis pelan. Rasa sakit di punggungnya, tak sebanding rasa bahagianya saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/297088380-288-k127418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SETITIK LUKA || END
Teen Fiction[ ᴘʀᴏꜱᴇꜱ ʀᴇᴠɪꜱɪ. ] ᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ©design by trafagraphic_ --- Tentang Aldara Azalea Brinnata dengan segala luka yang ada. 'bertemu denganmu, mungkin itu sebuah takdir. tetapi mencintaimu bukanlah keinginanku.' 'Bersamamu adalah sebuah ce...