WARNING BANYAK ADEGAN KEUWUAN, YANG BISA MEMBUAT IRI PARA SJG ( SOLIDARITY JOMBLO GANG )⚠
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--
Hari ini, Dara beserta sahabatnya memutuskan untuk membolos.
Sekali-sekali gapapa lah ya?!
Rooftop. Tempat ternyaman untuk membolos.
Sembari menikmati semilir angin dan melihat keramaian kota Jakarta, menjadi ketenangan sendiri bagi mereka.
Hanya ada keheningan. Tak ada yang berniat membuka suara sedikitpun. Pikirannya bergerilya kemana-mana.
"Ra?" Karena sudah jengah dengan keheningan yang melanda, akhirnya Nana mulai membuka suara.
Ara yang merasa terpanggil pun segera menolehkan kepalanya.
"Maksud Lo ngomong gitu ke nyokap nya Amora apa?"
Akhirnya. Pertanyaan yang sedari tadi terngiang di benak mereka, kini terwakilkan oleh Nana.
"Jangan bahas itu sekarang bisa?" Sahut Radit tak santai.
"Sorry," jawab Nana dengan tampang bersalah nya.
"Gapapa Na." Sahut Ara pelan lalu tersenyum.
Harapan mereka pupus kala Radit berbicara dengan nada tak santai nya.
Sedangkan Raga dkk hanya mendengus sebal.
"Dit?" Radit melirik orang yang berada tepat di samping nya.
Menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.
"Apa yang ngebuat lo tolongin gue tadi? Kalau di pikir-pikir, omongan Amora ada bener nya juga." Dara menggantung ucapannya.
Radit setia mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh gadis di sampingnya ini.
"Gara-gara mama, nyokap lo meninggal. Berarti juga gara-gara gue, kan?" Ia terkekeh miris mengingat ucapan Amora tadi.
'Seharusnya Lo seneng dong, ngeliat orang yang udah buat nyokap lo meninggal, sekarang jadi menderita.'
"Harusnya lo biarin gue di serang habis-habisan sama mereka. Tapi kenapa lo malah tolongin gue? Lagian bener kata orang, anak haram itu pembawa sial."
"Stop it!"
"Gue ngga suka lo ngomong gitu." Sergah Radit tak terima.
"Gue emang kecewa sama nyokap lo, kecewa sama ayah, tapi gue ngga akan pernah bisa benci sama lo Dar. Lo ngga salah, lo ngga berhak untuk menanggung akibat dari kesalahan orang tua kita." Tutur Radit bijak.