Kini jalanan macet tak sama seperti tadi ketika dia pergi bersama sahabatnya, mungkin karena hari sudah sore dan waktunya jam pulang kantor, Ara pasrah ketika mobilnya diapit oleh beberapa mobil hingga dia terjebak macet.
Ara melepas stirnya dan bersandar di headrest sambil memandang kemacetan kota jakarta.
Setelah lamanya menunggu kemacetan itu berakhir hingga pukul 19.00, Ara pun langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Di tengah jalan yang terlihat mulai sepi Ara melihat sekumpulan geng motor tengah baku hantam dengan 1 orang anak laki-laki yang mungkin jika dilihat seumuran dengannya.
Ara memakirkan mobilnya di dekat mereka lalu melihat anak laki-laki itu dari dalam mobil sambil bersandar di headrest tanpa ada niatan untuk membantu.
Perkelahian itu terus terjadi hingga Ara melototkan matanya kaget saat dirinya tak sengaja melihat sebuah pisau lipat melayang dari arah belakang anak itu.
"Shit"Umpatnya
Ara dengan cepat langsung mengambil pistol emas kesayangannya di mobil lalu menembak pisau lipat itu dari dalam mobil.
Dorrrr...
Sekumpulan geng motor itu terkejut saat melihat salah satu temannya jatuh dengan nyawa melayang bahkan anak laki-laki itu pun sama halnya dengan mereka yang terkejut melihat orang itu. Siapa yang membunuhnya?-pikir mereka semua
Ara dengan cepat turun dari dalam mobil menggunakan jaket hitam, dan masker hitam lalu berjalan mendekati mereka dengan pistol yang sudah di selipkan di saku jaketnya.
"Siapa lo! gak usah ikut campur urusan kita!"Ucap salah satu dari sekumpulan laki-laki itu saat melihat Ara mendekat.
"Udah sana pulang ntar di marahin emak lo lagi, hahahaa"
"Jangan di suruh pulang cuy, mending temenin kita buat hangat-hangatan aja ya gak"
"Yoi hahaha"
Ucap mereka namun di hiraukan oleh Ara. Dengan tampang datarnya yang tertutup masker Ara tetap berjalan ke arah anak laki-laki itu.
"Pakai ini dan tutup matamu"Ucap Ara datar lalu memberi kain hitam pada anak itu.
Anak itu hanya diam namun tetap menurut dan menutup matanya.
Saat anak itu sudah menutup matanya kini Ara pun menatap tajam sekumpulan lelaki itu dan mulai menyerang mereka secepat kilat tanpa aba-aba.
Serangan yang mendadak itu membuat mereka terkejut dan tidak siap yang akhirnya membuat mereka tumbang.
Dari beberapa lelaki itu hanya tersisa 1 lelaki yang tengah berdiri dengan badan gemetar, ia terkejut saat melihat semua temannya sudah tak bernyawa lalu menatap Ara yang kini juga tengah menatapnya dengan satu alis terangkat.
Perlahan lelaki itu berjalan mundur ingin melarikan diri, tapi sayang pergerakan nya sudah dilihat oleh Ara dan disaat itupula sebuah peluru melayang dikepalanya.
Setelah mengurus sekumpulan lelaki tersebut Ara mendekat kearah anak laki-laki itu lalu dengan perlahan ia membuka kain hitam yang menutupi matanya tadi.
"Siapa namamu?"Tanya Ara datar sambil membuka jaket yang menutupi kepalanya
"Steve"Ucapnya dingin
"Hanya itu?"Tanya Ara lagi
"Iya"
Ara menghela nafas. Dingin banget-pikirnya
"Dimana rumahmu? Biar ku antar sekalian"

KAMU SEDANG MEMBACA
Zolanca
FantastikBagaimana jika seorang gadis misterius yang memiliki sifat dingin tiba-tiba saja terbangun ditubuh seorang gadis yang sifatnya sangat manja dan angkuh?? . . . Apa yang akan ia lakukan? Apakah ia akan tetap menjadi dirinya yang dulu atau menjadi oran...