Egois

656 81 28
                                    

Sebenarnya,ada rasa canggung saat Alea harus mengetuk kamar Dongi dan memanggilnya untuk makan.

Alea bahkan belum pernah mengobrol dengan Dongi walau sudah serumah beberapa hari.

Alea mengatur nafasnya saat akan mengangkat tangan dan bersiap untuk mengetuk pintu.

Tiba-tiba, kamar itu terbuka.

"AAAAAAAAAAAA" Teriak Alea sambil menutup kedua matanya saat melihat apa yang ada di depannya.

"AAAAAAAAAAAA" Teriak Alea sambil menutup kedua matanya saat melihat apa yang ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dongi yang baru saja membuka pintu pun ikut terkejut saat mendengar teriakan Alea barusan.

"Ehhhh! Pake celana kok gue" ucapnya sambil melanjutkan aktifitasnya, mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Alea yang masih menutup matanya dengan telapak tangan hanya mengangguk pelan tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Lo kenapa di depan kamar gue le?"

"Eh ..I-itu apa .. itu apa sih namanya .. duhh .. itu ka.. lo disuruh makan ka .. sama mas Jinan. Iya .. disuruh turun sama mas Jinan" ucapnya terbatah.

"Ohh iya,ini juga mau turun"

"I-iya ka"

"Kok lo yang manggil? Emang gak ada orang lain di bawah?"

"A-da ka,cuma tadi mas Jinan telfon katanya gak di angkat"

"Yakan lagi mandi,gak liat hp"

"Gak ada mama ya?" Tanyanya

Alea menggelengkan kepalanya "eng-gak ada ka. Pergi tadi siang"

"Si June ada?"

"A-ada ka dibawah"

"Hmm ya udah duluan aja le,nanti gue nyusul ke bawah. Btw makasih ya"

"I-iya ka" jawab Alea masih terbatah

"Ya udah gak usah di tutup terus matanya. Gue pake celana le"

"I-iya ka" Alea menurunkan kedua tangannya dan kemudian berjalan agak cepat kearah tangga

Dongi yang melihat hal itu langsung menyusulnya. Menarik tangan Alea dengan cepat.

"Le .. lea"

"Le,pelan aja. Lo bisa jatuh kalo jalannya kaya gitu. Kaki lo baru sembuh kan" ucapan Dongi sempat menghentikan langkah kaki Alea

"Udah gapapa kok kaki gue ka"

"Iya paham,cuma kalo lo setengah lari kaya gitu nurunin tangganya. Nanti pasti berasa nyeri deh pergelangannya. Pelan-pelan aja"

"I-iya ka" ucapnya sambil kemudian melangkah lagi.

🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝

Bunda melipat kedua tangannya,menatap tajam ke arah Chanu dengan tatapan penuh tanya.

"B-bun please sekali ini aja" hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut Chanu saat ini.

Agatha & AvlataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang