caramel macchiato ☕

809 89 37
                                    

"Jen .. gak makan?"

Hanbin membuka suaranya lagi, sudah 3jam sejak mama Jennie meninggalkan rumah itu.

Hanbin dan Jennie masih terdiam di kamar mereka.

"Gue ambilin yah?" Tanya Hanbin walau tau usahanya akan tetap sia-sia

Sudah beberapa kali Hanbin mencoba untuk obrolan untuk mencairkan suasana,namun semua yang di lakukan serasa sia-sia.

Jennie yang sejak tadi ada di sebelahnya,bahkan tidak menggubrisnya sama sekali.

Hanya fokus memainkan game handphone nya. Atau sekedar membuka online shop yang sebetulnya hanya untuk membuang-buang waktu.

Sejujurnya Jennie belum mau melihat Hanbin. Belum mau berbicara atau mengingat apa yang baru saja terjadi di antara mereka.

Jennie gak pernah sekecewa ini sama Hanbin.

Hanbin memang tidak berbohong,tapi Hanbin menyembunyikan pertemuannya dengan Yerva benar-benar membuatnya sakit.

"Jen .." panggil Hanbin dengan sangat lembut.

"Jennie .."

"Kamu gapapa marah sama aku,tapi tetep harus makan Jen. Kasian dedeknya" tangan Hanbin mengusap perut Jennie

"Sa... sa-sayang .." Hanbin melingkarkan tangan kirinya di perut Jennie. Kepalanya bersandar pada pundak kanan Jennie

Jennie masih terdiam di tempatnya,tidak menggubris Hanbin sedikitpun.

"Jennn,jangan gini"

"Jangan kaya gini" sambung Hanbin Lirih yang kemudian di susul dengan Isak tangisnya

Hanbin mempererat dekapannya pada Jennie. Menenggelamkan wajahnya pada pundak kanan Jennie.

"Lo maki-maki gue aja Jen. Jangan kaya gini" ucapnya ditengah-tengah tangisnya.

"Jangan diemin gue kaya gini"

Jennie berusaha melepaskan tangan Hanbin dari pinggangnya. Rasanya sesak sekali melihat Hanbin seperti ini.

Jennie menghela nafas panjang

"Lepas" ucapnya pelan sambil melepaskan tangan Hanbin

Namun Hanbin justru mempererat pelukannya,tanpa penjawab apapun hanya terdengar Isak tangisnya yang mendadak jadi satu satunya suara di kamar itu.

Hanbin menggelengkan kepalanya "a-aku minta maaf"

Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Hanbin,air mata Jennie yang sejak tadi di tahannya pun pecah.

Tetes demi tetes air mata itu kini membasahi seluruh wajahnya.

Jennie benar-benar menahan rasa kecewanya sejak tadi.

"Aku gak mau Deket kamu" ucapnya lagi sambil berusaha melepaskan dirinya dari Hanbin

Mendengar suara Jennie yang agak bergetar,Hanbin menoleh dan baru menyadari kalau istrinya sedang menangis.

"Jen,aku gak ngapa-ngapain kemarin. Aku beneran kerja" jelasnya pelan

"Aku gak tau dia ada disana,aku juga gak tau gimana cara bilang ke kamu karna aku gak mau kamu kaya gini"

"Aku gak mau denger"

"Tapi kamu harus tau biar kamu gak mikir macem-macem lagi"

"Aku gak mau denger"

"Jennn"

"Lepasin aku mau tidur"

Hanbin menggelengkan kepalanya

Agatha & AvlataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang