Alucard

1.6K 146 3
                                    

.

.

Alucard x Reader

"Kau adalah wanita yang kuat, (N/k)."

.

.

Alucard sudah membunuh banyak sekali monster di sebuah hutan. Singkat cerita, Alucard diberi misi oleh Tigreal tetapi di tengah jalan dia justru bertemu dengan banyak sekali monster. Darah monster sudah terciprat mengenai baju dan wajahnya. Nafasnya mulai tak beraturan karena kelelahan.

'Ada apa ini? Tidak biasanya para monster berani menunjukkan diri mereka di tempat seperti ini.' batin Alucard.

Detik itu terdengar sebuah suara tepukan tangan seseorang. Alucard menoleh dan langsung memasang wajah garangnya.

"Alice..."

Wanita vampir yang dipanggil Alice itu hanya menyeringai kecil ke arah Alucard. Alucard sendiri tidak menyangka kalau dia bisa bertemu dengan Alice di keadaan yang sangat merepotkan seperti sekarang.

"Kita bertemu lagi, Demon Hunter. Oh! Lihatlah kondisi mu sekarang. Tidak kusangka seorang pemburu iblis hebat sepertimu bisa kewalahan melawan monster-monster itu." kata Alice dengan nada yang merendahkan Alucard.

"Tidak usah banyak bicara kau!" tanpa basa-basi lagi, Alucard langsung melesat untuk menebas Alice dengan pedangnya. Tapi Alice dapat menghindari serangannya. Pertarungan di antara mereka berlangsung sangat sengit.

Di saat Alucard sudah lengah, Alice berniat untuk menghisap darahnya menggunakan kekuatannya. Namun, hal itu tidak terjadi karena tiba-tiba sebuah cahaya hijau mengenai tubuh Alice sehingga dia terluka.

"Apa-apaan itu?!" wajah Alice terlihat jengkel. Raut wajah Alucard terlihat terkejut karena tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang menolongnya.

"Pergilah kau, Dark abyss." suara lembut itu terdengar di telinga Alucard. Mereka berdua (Alucard dan Alice) menoleh ke arah sumber suara dan mata mereka menangkap seorang wanita cantik bersurai hitam dan mata hijau zambrud.

'(N/k)?! Apa yang dia lakukan di sini!?' batin Alucard.

"Kau?!" Alice langsung berdiri dengan angkuhnya.

"Memangnya sekuat apa dirimu sampai kau berani mengusirku?" tanya Alice yang membuat sebuah gumpalan darah di tangannya.

"Ku mohon. Aku tidak ingin ada pertarungan di sini. Alam bisa terganggu."

Alice tidak mempedulikan ucapan (N/k). Dia menggunakan kekuatannya untuk menyerang mereka. Tapi (N/k) menggunakan akar-akar pohon untuk melindungi mereka. Kekuatan itu berbenturan sehingga membuat area tertutup debu. Setelah debu itu menghilang, Alice melihat kalau (N/k) dan Alucard sudah melarikan diri.

"Cih."

. . . .

"Bagaimana? Sudah merasa baikan?" tanya (N/k).

"Ya." jawab Alucard singkat.

Cahaya hijau yang berasal dari tangan (N/k) menyelimuti tubuh Alucard untuk menyembuhkan luka-lukanya. Luka-luka itu sudah menghilang. (N/k) meng-nonaktifkan kekuatannya.

"Bagaimana kau bisa sampai ke sini?" tanya Alucard menatap (N/k).

"Alam yang memberitahuku. Kau sedang dalam masalah." jawab (N/k) tersenyum.

"Tapi..."

"Aku mau minta maaf. Aku belum cukup kuat untuk melindungimu." kata (N/k) dengan tatapan sendu sambil mengarah ke tangannya Alucard yang tadi terluka.

Ah.

Alucard jadi teringat.

Saat pertemuan pertamanya dengan (N/k).

Saat itu Alucard sedang melarikan diri dari kejaran iblis. Di saat dia sudah benar-benar kacau dan lemah, (N/k) datang untuk menolongnya. Tapi sayangnya Alucard tetap terluka karena melindungi (N/k) dari serangan yang hampir mengenainya.

Alucard tersenyum tipis.

Tangannya jatuh di pucuk kepala (N/k).

"Kau tidak lemah. Kau itu kuat."

Itu murni kejujuran yang Alucard katakan. Ia selalu melihat (N/k) ingin melindungi teman dan orang yang ia sayangi, walaupun ia tahu kalau dia tidak cukup kuat, tapi dia tetap berjuang untuk melindungi semua orang.

"Kau itu kuat. Hatimu yang menjadi sumber kekuatanmu." kata Alucard.

(N/k) tertegun dengan apa yang Alucard katakan. Itu membuat senyum mengembang di wajah ayu milik (N/k).

"Terima kasih, Alucard."

"Dan kau tau,"

"Hm?"

"Karena kekuatan hatimu itu, aku juga bisa merasakan apa yang namanya jatuh cinta."

Ha?

Apa katanya tadi?

(N/k) terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.

"A-apa?"

Alucard terkekeh melihat respon (N/k).

"Kekuatan hatimu, membuatku bisa merasakan jatuh cinta." Alucard mengulang perkataannya.

"Ma-maksudmu..."

"Ya."

Alucard tersenyum tulus. Wajah

(N/k) mulai memerah.

.

.

.

.

Finish

Req from : -ALYENNA

Sepenggal Kisah [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang