Dyrroth

2.3K 260 40
                                    

.

.

Dyrroth x Reader

"Awalnya terhalang, tapi sekarang tidak."

.

.

Dyrroth suka sekali menyamar dengan menutupi tubuhnya menggunakan jubah hitam dan masuk ke kawasan Moniyan hanya untuk melihat seorang gadis bernama (N/k) yang merupakan salah satu pejuang Moniyan.

Dyrroth jatuh hati padanya? Ofc.

Sudah jelas.

Dyrroth selalu mengawasinya dari jauh. Setiap hari gadis itu selalu membaca buku sambil meminum teh di salah satu kedai.

Dyrroth ingin sekali dekat dengannya, tapi tidak akan bisa dengan wujud dan keteguhan hatinya yang tetap mengarah kepada kegelapan.

Dark abyss bersama Moniyan?

Yang benar saja.

Akan sulit bagi Dyrroth, ditambah (N/k) yang notabene pejuang Moniyan yang sangat setia pada kerajaan. Dia tidak akan pernah mengkhianati Moniyan.

. . . .

"(N/k), kau mau ke mana?" tanya Ruby.

"Seperti biasa." jawab (N/k) sambil menunjukkan bukunya.

"Apa tidak bisa kalau kau tetap di istana?"

(N/k) mengernyit bingung, "Memangnya kenapa?" tanya (N/k).

"Memangnya kau tidak tahu? Kabarnya, Dark abyss sudah memulai langkah mereka untuk menyerang Moniyan. Mereka bisa datang kapan saja." jawab Ruby.

"Apa?! Yang benar?!" (N/k) terkejut. Tidak menyangka kalau musuh mereka sudah mulai menunjukkan diri secara terang-terangan.

"Itu yang kudengar dari Tuan Tigreal. Monster-monster itu..." Ruby mencengkeram sabit raksasanya dengan erat, di matanya mulai nampak kalau dia benar-benar marah.

"Tenang, Ruby. Aku yakin, sekuat apapun kegelapan, kita semua pasti bisa mengalahkannya." kata (N/k) menenangkan Ruby.

Amarah itu mulai mereda.

"Ya, kau benar."

. . . .

"Kemana dia? Biasanya jam segini dia sudah duduk di situ, 'kan?" gumam Dyrroth yang sedang mengintip. Mencari sosok gadis cantik yang sudah sejak lama dia awasi. Tak lama, gadis itu datang dengan buku di tangannya. Senyum di wajah Dyrroth terukir ketika melihatnya. Dia duduk di kursi yang sama.

Sepenggal Kisah [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang