.
.
Tigreal x Reader"Siapa bilang aku belum punya calon?"
.
.
Tigreal, seorang pria pemimpin pasukan Empire yang bijaksana dan berwibawa kini sedang memiliki sebuah masalah pribadinya. Akhir-akhir ini dia sering merasa kesepian dan merasa kosong seolah hidupnya hanya ia habiskan untuk mengabdi pada Moniyan Empire.
Dia butuh seorang pendamping. Bukan, bukan pendamping seperti rekan atau sebagainya. Dia membutuhkan pendamping hidup yang bisa membuat kehidupannya tampak lebih berwarna.
"Lagipula Kak Tigreal kenapa tidak langsung cari perempuan untuk dinikahi, sih? Kakak kan tampan, kuat. Pasti banyak perempuan di luar sana yang menyukaimu."
Tigreal menatap sang lawan bicara dan berkata, "Mudah untuk bicara seperti itu bagimu, saudaraku."
"Ah--iya juga, ya. Percuma kalau kedua orang menjalin hubungan, tetapi salah satunya tidak mencintai balik orang itu." kata Fanny.
Ya, begitulah.
"Lalu bagaimana dengan Natalia? Aku pikir Kakak menyukainya karena melihat kalian cukup dekat." tanya Fanny.
"Ya, walaupun kami dekat bukan berarti kami saling mencintai." jawab Tigreal.
Bibir Fanny mengkerucut melihat respon Kakaknya, "Lalu bagaimana? Aku tidak ingin melihat Kakak mati kesepian. Itu menyedihkan."
"Apa aku perlu mengadakan sayembara?"
"Tidak, kau tidak perlu repot-repot." tatapan datar itu Tigreal tujukan untuk saudarinya.
"Daripada kau terus mengangguku, kenapa kau tidak kembali bertugas." kata Tigreal.
"Kakak mengusirku?" tanya Fanny terdengar tidak suka.
"Cara halusnya." Fanny mendengus.
"Iya-iya, baiklah." kemudian pergi dengan tali-tali sasageyo(?) miliknya melalui jendela ruangan Tigreal.
Tigreal menghela nafas. Dia kembali melihat tumpukan kertas-kertas yang ada di mejanya, bertuliskan tentang laporan pertahanan dan penyerangan terakhir, ya setidaknya masih bulan ini.
"Dampak yang cukup parah. Sepertinya aku harus mengajak (N/k) untuk pergi memeriksanya." gumam Tigreal ketika tahu terdapat kerusakan parah di pemukiman.
Tok!
Tok!
"Masuk." balas Tigreal mendengar ketukan pintu.
Pintu terbuka begitu Tigreal mengijinkan orang tersebut masuk. Tigreal tersenyum tipis melihat gadis bersurai (h/c) serta manik (e/c)-nya yang selalu bersinar itu.
"Tuan Tigreal, maaf jika saya mengganggu anda."
"Tidak apa-apa, (N/k). Silakan duduk." gadis yang dipanggil (N/k) itu membungkuk terlebih dahulu sebagai tanda hormat lalu mengambil tempat duduk di hadapan Tigreal.
"Jadi ada tujuan apa kemari?" tanya Tigreal.
"Begini, Tuan. Laporan akhir-akhir ini banyak sekali terjadi penyerangan di hutan. Mengganggu binatang serta para penduduk yang tinggal di sana." jawab (N/k) melihat tulisan-tulisan di kertas lembar yang ia pegang.
"Begitu...baik. Siapkan beberapa prajurit. Kita akan langsung pergi ke sana." perintah Tigreal.
"Baik, Tuan. Kalau begitu, saya permisi." (N/k) kembali membungkuk lalu berniat keluar dari ruangan, tapi Tigreal menahannya.
"Tunggu!"
"Ya? Apa ada yang perlu saya urus lagi, Tuan?" tanya (N/k) memastikan.
"Itu...apa kau sibuk besok?" tanya Tigreal, duh, dia jadi merasa canggung.
"Kurasa, tidak, Tuan. Memang ada apa?" jawab dan tanya (N/k).
"Kalau kau mau, aku bisa mengajakmu makan siang bersama." jawab Tigreal. (N/k) tiba-tiba tersenyum manis, membuat wajah Tigreal bersemu merah.
"Tentu saja, Tuan." kemudian (N/k) keluar dari ruangan Tigreal. Dia bersandar di pintu ruangan Tigreal sambil memeluk beberapa kertas itu. Dia tersenyum dengan rona merah yang menghiasi pipi, dia tersadar dan segera pergi dari sana mengingat ada tugas yang harus dia selesai.
Di dalam ruangan, Tigreal tersenyum tipis. Dia meraih laci mejanya. Terlihat sebuah kotak kecil ketika dia membuka lacinya, ternyata isi kotak itu adalah sebuah cincin.
"Aku..sudah tidak sabar."
.
.
.
.
Finish
Maaf pendek gaes, soalnya lagi gak ada ide 😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Kisah [√]
Fiksi PenggemarMobile Legends x Reader Oneshoot Rank -🥇#1 Mobile legends 16 Februari 2022 -🥇#1 Moonton 16 Februari 2022 Karakter Mobile legends hanya milik Moonton Saya hanya meminjam karakternya !WARNING! -OOC -Typo merajalela -Cringe