Pada suatu hari aku mendapat informasi tentang pacarku yang sudah menghilang tanpa kabar. Ternyata dia sudah menikahi wanita lain. Dengan perasaan berat aku menghadiri acara pernikahan nya. Tapi tenang saja, aku tidak akan mengacaukan nya.
Ternyata Sanghyuk menyewa salah satu hotel ternama yang aku impikan selama ini, namun dia melakukan acara pernikahan dengan wanita lain..
Sesampai disana aku berbaur dengan tamu lain yang kebanyakan orang-orang penting. Aku mengambil segelas red wine yang sama dengan warna gaunku. Mataku mencari sosok yang ingin aku temui. Namun terdengar suara wanita yang menyapaku, "hay? Sepertinya kamu teman suamiku. Aku tidak pernah melihatmu"ucapnya sambil tersenyum. Dia mengulurkan tangan nya sambil memperkenalkan diri "aku soona, mungkin kamu sudah tau. Aku istrinya sanghyuk"ucapnya, aku memaksakan untuk tersenyum dan memberikan ucapan selamat,
Dia mengajakku menemui sanghyuk, saat aku bertemu dengan nya. Dia terlihat kaget namun melihat banyak tamu ia langsung memasang wajah datar. "Selamat sanghyuk atas pernikahanmu"ucapku sambil mengulurkan tangan namun malah merangkul soona dan hanya menjawab 'terimakasih' sambil tersenyum sebentar. Aku pamit pada mereka berdua untuk berbaur dengan tamu lain sekalian mengambil makanan.
Kuteguk 3 kali wine yang daritadi aku pegang. Bahkan di gelaspun sudah terlihat hampir habis. Aku menghela nafas, rasanya sedikit sesak dan panas. Seseorang menuangkan wine ke gelasku, saat kulihat rupanya itu adalah sanghyuk. "Bagaimana perasaanmu?"tanyaku lalu dia mengangguk sambil berkata "sangat bahagia" ucapnya tanpa melihat kearahku.
"Syukurlah.."gumamku lalu dia menoleh sambil bertanya "kau sendiri?" Aku tersenyum dan menatap lurus, "tenang" sanghyuk mengerutkan keningnya, bingung dengan jawabanku barusan.
"Suamiku!" Kami berdua menoleh dan melihat soona berlari untuk menghampiri sanghyuk, namun gadis itu terpeleset dan menarik lenganku, otomatis aku tak sengaja melepas gelas dan itupun pecah. Wine mengenai soona yang membuat sanghyuk terlihat khawatir.
Aku meringis pelan karna lupa gelasnya pecah, Jadi telapak tanganku luka saat ingin bangun dari jatuh. Sanghyuk dan para tamu lebih khawatir pada soona yang tidak mengalami luka apapun. Aku bangun dan berniat pergi namun langkahku terhenti saat dicegah oleh sanghyuk. "Kamu gila? Kamu hampir saja melukai soona, aku tau kamu tidak suka dengan nya tapi jangan seperti ini juga!"ucapnya yang memarahiku.
Tunggu, kenapa jadi dia memfitnahku?
"Jangan asal nuduh seperti itu, kasian soona. Dia sudah terlanjur menikahi orang bodoh sepertimu"ucapku lalu berbalik dan pergi dari acara itu.
4 tahun kemudian..
"Gratias ago pro cooperatione tua, postea eventu veniam. (Terimakasih atas kerja sama nya, saya akan datang nanti di acara tersebut)"
Aku mematikan panggilan tersebut dan meminum teh melati yang baru saja diberikan oleh sekretarisku. Joshua. Aku berniat mengajak nya nanti ke acara namun sebelum itu dia perlu sesuatu, Yaitu sebuah baju. .
Kami berdua pun sepakat untuk pergi ke salah satu toko bermerek yang khusus menjual jas. Seseorang membuka tirai di ruang ganti baju, dan berjalan menemuiku yang sedang menunggu
"Y/n.. apa menurutmu ini bagus?" Tanya dia,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
