The secret of feelings

10 3 0
                                    

(Jaehyun)

Sudah 3 minggu pernikahanku dengan jaehyun tidak membuahkan hasil yang bagus. Kami menikah karena perjodohan, dan Yup.. seperti inilah hasil perjodohan..

"Sarapan dulu"ucapku saat menyadari dia ingin pergi ke kantor. Jaehyun hanya menatapku sebentar sebelum dia berkata "aku akan makan diluar." Ucapan itu membuatku mengepal tangan dengan kuat. "HEH! Makan sedikit aja emang gabisa? Gue dah cape-cape masak!" Mendengar nada tinggi itu keluar dia mengurungkan niatnya untuk pergi dan membalas ucapanku.

"Siapa yang nyuruh kamu masak?"

"Jangan kaya anak kecil gitu dong? Gue bilang makan ya makan! Entar maag lu kambuh ngeluh lagi"ucapku dengan kesal, tiada hari tanpa ribut, Itu sudah menjadi kebiasaan kami.

Memang ada resikonya menikah dengan orang kaya, kadang egois, tidak mau kalah bahkan jaehyun saja sudah berani punya simpanan, Aku tidak peduli dengan hal itu karena dia yang minta.

Hari ini aku membuat gimbap, sedikit susah saat membuatnya. Setelah jaehyun pergi ke kantor dengan menghabiskan sarapan nya, aku bisa pergi keluar rumah.

Terdengar seseorang memencet sandi kamar dan pintu itu terbuka. aku melihat kedua laki-laki itu tengah bermain konsol game mereka. "Guys, ini aku bawa gimbap!" Wooyoung dengan senang berlari kearahku dan mencicipi satu potongan gimbap. San mengeluh karena game nya kalah lalu ikut bergabung mencicipi makanan khas korea itu.

"Bagaimana hubunganmu dengan laki-laki itu?"tanya San yang memulai percakapan ditengah-tengah makan. "Biasalah, bertengkar dengan sangat baik"ucapku sambil menghela nafas karena lelah.

Sebelum Sore aku lebih dulu pulang ke rumah, namun dugaanku benar. Laki-laki itu belum saja pulang, sampai-- jam 12. Dia pulang dengan keadaan mabuk.

Bau alkohol menyeruak dari nafasnya, dia hampir saja jatuh ketika memasuki rumah. Saat aku ingin membopongnya, dia lebih dulu menarikku untuk lebih dekat. lalu mata kami bertemu, matanya yang sayu bahkan bajunya yang berantakan. He's so hot. Dia mendorongku hingga terjatuh diatas sofa.

Dia mendekat kearah leherku dan mengendusnya namun dengan cepat aku mendorong bahkan menampar pipinya sambil berkata "Jaehyun sadarlah!" Setelah mendengar ucapanku dia jatuh tepat diatasku dan tertidur dengan nyaman. Aku mencoba bangkit dengan pelan-pelan agar dia tidak terbangun lalu mengambil selimut. Setelah kembali kuselimuti dia dan membiarkan nya tidur disofa.

Pagi hari tiba Jaehyun menemuiku didapur dan bertanya "kau masak apa?"ucapnya lalu aku menjawab "Bubur ayam dengan jus alpukat dan potongan buah semangka sebagai makanan penutup"ucapku lalu dia mengangguk paham dan duduk sembari menungguku.

Setelah masak dan menata rapi dimeja makan, aku pergi ke kamar untuk menyiapkan jas yang ingin dia pakai. Yah itu pekerjaan normal sebagai seorang istri.

Saat dia masuk kamar kuserahkan jas yang kupilih untuknya. Aku juga memilih dasi yang sama dengan warna jas nya, Yaitu Abu-abu. Melihatku yang ingin keluar kamar dia berkata "Tidak ingin membantuku memasangkan dasi?" Aku menghela nafas lalu berbalik kearahnya. Untung saja saat muda aku pernah belajar mengikat dasi, jadi kupikir itu bukanlah hal yang sulit. Jaehyun terus menatapku lalu berkata dengan nada pelan "Apa segitu melelahkannya menikah denganku?" Aku tersenyum singkat lalu menatapnya "sudah selesai, kau bisa pergi bekerja."ucapku lalu pergi kearah dapur.

.Diaryku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang