The secret of feelings .3.

7 3 0
                                    

(Jaehyun)

"Memangnya kau bisa?" Jaehyun berbalik dan menatapku dengan tatapan datar

"Kau meremehkanku? tentu saja aku bisa"

"Coba?"

"Sekarang? Oke." Dia menaruh es krim nya dan berjalan kearah ruang tamu, dia mengambil salah satu piringan kaset hitam lalu menaruhnya pada gramofon. Musik lembut mulai terdengar dan mengubah suasana ruang tamu menjadi suasana romance. Dia berbalik dan menemuiku,

 Dia berbalik dan menemuiku,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarak kami sangat dekat. Dia merangkul pinggangku lalu menariknya untuk lebih dekat. Dia memegang tanganku dan berkata "percayakan padaku"ucapnya lalu mulai berdansa dengan pelan, aku malu dengannya karena sesekali tidak sengaja terinjak kaki nya.

Selesai berdansa dia melihatku yang hanya berdiam diri lalu bertanya "kau kenapa?" Aku melihat kearahnya lalu berlutut dan mengecek kakinya, dia kaget lalu menghentikan ku "kau ngapain?!" Aku menghela nafas dengan kasar lalu menjawab "aku hanya mengecek kakimu, tadi aku terus menginjaknya"ucapku lalu berniat kembali mengecek namun jaehyun menghentikanku "ini kotor. Jangan disentuh, lagipula kaki ku tidak kenapa-napa"ucap jaehyun lalu aku mengangguk paham sambil melepas kedua tangan nya yang mencengkram kedua bahuku. "Baiklah..baiklah.."ucapku yang sudah lelah.

"Kau sudah mengantuk"tanya dia lalu aku menggeleng pelan, dia menautkan kedua tangan nya sambil berpikir sesuatu. "Tadi.. kau keluar rumah?"tanya dia lalu aku menjawab dengan anggukan. Dia kembali bertanya "kemana?"

"Toko es krim lah"

"kamu bertemu seseorang?"

"Maksudnya?" Jaehyun terdiam sebentar lalu kembali berucap "kamu kan orangnya suka dirumah, kamu keluar kalau ada perlunya saja." Aku menghela nafas lalu mengangguk sambil menatapnya

"Oke, aku bertemu seseorang dan itu temanku."

"Perempuan kan?"ucapnya namun aku hanya diam lalu berbalik ingin ke kamar, dia bangkit dari duduknya dan mencengkram lenganku "jawab aku dulu"

"Yang aku temui itu laki-laki."

Aku tidak jika jawabanku memancing emosi nya.. dari luar terdengar beberapa barang terjatuh bahkan ada yang pecah dan mengotori lantai rumah

"kamu sudah membuat malu keluarga kita." Aku menyisir rambut ke belakang sambil tertawa sinis "keluarga? Bukankah harusnya kamu yang malu?"ucapku sambil tersenyum, "jadi kamu maunya gimana?"ucap jaehyun setelah menghela nafas. Aku mengerutkan kening sambil berkata "kenapa kau tanya aku? Setelah semua ini terjadi?" Jaehyun menggertakkan giginya lalu menghamburkan barang disekitar. "Aku tetap berpikir bahwa kita berdua salah." Aku kembali mengerutkan kening dan tak memahami isi kepala jaehyun "kenapa kita berdua?"

"Karena kamu selingkuh! Bertemu laki-laki tanpa seizin suamimu!"

"Jaehyun! Kau selingkuh memangnya aku ada marah?"ucapku yang membuatnya terdiam lalu duduk disalah satu kursi sofa. Aku menghela nafas dan terdiam kaku setelah mendengar apa yang diucapkan jaehyun selanjutnya "aku hanya tidak ingin kehilanganmu.."

"Kau.. mabuk?"ucapku sambil mendekat kearahnya, ada kesempatan, dia segera menarikku lalu menciumnya. Aku yang kaget langsung menamparnya

"Lo gila? Gue gapapa kalo lo nyium cewe lain, tapi kalo lo nyium gue itu masalah besar!"ucapku dengan kesal sambil menggosok bibirku

"Kenapa?"

"Lo.. suka sama gue?"tanyaku dengan nada pelan saat melihat dia hanya menunduk, Jaehyun menatapku lalu mengangguk pelan dan dia menghapus tangis nya sambil berkata "awalnya aku tidak suka dengan perjodohan ini makanya aku sengaja selingkuh agar kamu marah dan meminta cerai, tapi aku tidak tahu hasilnya akan jadi seperti ini"

"Kenapa ga bilang dari awal?"

"Aku.. akan mengira kamu tidak ingin cerai atau marah padaku"ucap jaehyun lalu aku menghela nafas dan memeluk nya "harusnya kau bilang dari awal, jadi semuanya tidak terjadi seperti ini"ucapku dengan nada pelan dan dia hanya bisa mengucapkan maaf secara berulang kali.

Setelah mulai tenang aku memberikan nya secangkir air putih, kami menjadi canggung karena kejadian tadi. "Mm.. y/n" aku berdehem sambil menoleh kearahnya

"Kalau sudah seperti ini, kamu tetap ada disampingku kan?"tanya dia dan aku hanya bisa diam, perasaan yang campur aduk dan kepalaku terasa pusing ketika memikirkan nya. "Pacarmu gimana?"

"Itu sudah berakhir siang tadi, ketika aku jalan bersamanya.."

"Hah? Kamu dicampakkan?" Jaehyun mengangguk "dia kecewa saat aku bilang tidak ingin menceraikan mu" aku hanya diam mendengarkan kisahnya. "Jadi y/n.. apa kamu tetap ingin jadi istriku?" Pertanyaan itu.. apakah aku harus menerima nya kembali?

.Diaryku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang