hai, ada yg nungguin cerita ini? udah sebulan lebih ya ga update awowok
ramein ya biar Ibell ada semangatnya buat lanjut cerita ini😓
••
"Berikan satu ciuman manis untukku."Secara spontan bola mata bulat beriris madu itu memincing, menatap bak menghakimi, dengan sebalnya perasaan. Bibirnya yang berwarna merah muda terlihat mengerucut, sembari tangannya meletakkan bolpoin diatas meja.
"Hwang Hyunjin!" Suaranya memekik, namun terdengar lucu dan menggemaskan ditelinga sang pemuda. Hyunjin terkekeh renyah menatap bagaimana setiap ekspresi berbeda yang Lisa tunjukkan dikala sedang fokus dan mendapat gangguan tiba-tiba darinya.
Gadis itu mengalihkan fokusnya pada pemuda berjaket denim dihadapannya, Hyunjin terlihat amat tampan siang ini. Tak seperti dirinya yang terlihat kacau, wajahnya berminyak dan Lisa lupa dimana ia meletakkan mantelnya tadi, agaknya ketinggalan diloker.
Lisa mengalihkan atensinya pada Hyunjin yang sedang mengeluarkan kanvas nya dari dalam ransel, semula Lisa tak ingin berekspresi apapun, dan usai melihat lukisan Hyunjin kedua sudut bibirnya sedikit terangkat membentuk senyum tipis.
Pandangan Hyunjin terangkat, menatap kepada Lisa. "Maukah kau menjadi objek lukisanku?" Pintanya agak memelas, sambil membuat raut menggemaskan hingga hidden dimple nya terlihat.
Hidung Lisa mengerut seraya berdecak dengan dengusan napas malas. "Ayolah, Jinnie. Kau bisa menjadikan alam sekitar sebagai objek lukisanmu, kenapa harus aku?" Elaknya tak setuju jika Hyunjin menjadikan dirinya sebagai objek lukisannya.
Tidak, bukannya Lisa keberatan atau tak senang, ia hanya merasa kurang pantas jika lukisan dirinya nanti dipajang dan dipamerkan. Lisa merasa sangat tak pantas dan berpikir kalau parasnya masih berada dibawah standar.
Hei, padahal Lisa seindah itu.
Sejatinya, Lisa adalah gadis dengan kepercayaan diri yang rendah usai hubungannya dengan pria gila itu berakhir. Ia merasa tak percaya diri dan selalu menganggap dirinya kurang pantas untuk siapapun, terlebih pada Hyunjin, pemuda yang memiliki kesempurnaan dalam segi fisik maupun sifat.
Perselingkuhan yang pria gila itu lakukan dengan mantan sahabatnya, membuat Lisa selalu berpikiran kalau ada yang salah dari dirinya, sehingga pria gila itu mencari kesenangan lain yang mungkin tak pernah ia dapat dari Lisa.
Namun pengkhianatan tetaplah pengkhianatan, tak ada yang dapat ditolerir dari perbuatan tercela itu. Bahkan untuk melupakannya, Lisa tak bisa.
Melihat Lisa yang membisu sejak tadi cukup lama, Hyunjin berdehem singkat hingga menyita atensi sang gadis untuk menoleh kearahnya dan membuyarkan segala lamunan tak berartinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live a Crazy Life
Fanfiction[M] Warning: Adult and Explicit Sensual Content!! Cerita cukup pelik yang membungkus kehidupan Seo Lalisa, seorang gadis penurut yang sayangnya terperangkap dalam ruang lingkup seorang pria yang berhasil menarik semestanya untuk berporos pada satu t...