14. Shameless

2.1K 239 175
                                    

Bip...bip....

Atensi semua manusia didalam kediaman besar itu langsung jatuh pada pintu depan, seakan dapat melihat mobil yang baru datang sedang terparkir didepan pekarangan. Detik berikutnya, Jennie dan Jungkook saling pandang. Mereka tahu siapa yang datang, Kim Soo Hyun tentu saja.

Tak ada satupun manusia yang pulang sejak pagi tadi, baik Jennie maupun Hyunjin dan ketiga sahabatnya. Bukan betah berada disana, tapi Hyunjin merasa ada aura yang kurang mengenakkan dari mahasiswa pindahan ini—Kim Taehyung. Hyunjin punya firasat yang kurang bagus sehingga ia terus berada disisi Lisa selagi gadis itu tertidur setelah kejadian tadi pagi.

Sedangkan Taehyung, entah dimana kini pria itu berada. Dugaannya, pria itu sedang menempati mini bar dilantai atas milik Soo Hyun, sejak 5 jam terakhir pria itu belum menampakkan diri padahal petang sudah tenggelam.

Hidangan makan malam sejak tadi sudah tersaji diatas meja, Jennie, Jungkook, Felix, Soobin dan Jaemin yang memasak bersama. Yeah, meski tak sepenuhnya karena sebagian dari mereka hanya merecoki Jennie saja.

Bertepatan dengan masuknya Soo Hyun, Lisa dan Hyunjin juga baru keluar dari kamar setelah 8 jam lebih bersama didalam kamar. Tak menaruh rasa curiga apapun ketika ia datang, Soo Hyun malah tersenyum riang melihat kawan-kawan Lisa yang masih lengkap berada dikediamannya. Bahkan begitu ia pulang, indera penciumnya langsung disuguhi dengan aroma-aroma daging wagyu yang khas.

"Beruntungnya aku yang pulang disambut dengan hidangan lezat." Guyon Soo Hyun, sedangkan bokongnya sudah mendarat empuk dikursi makan miliknya.

Jennie tersenyum, ia memasak banyak karena yakin kalau Soo Hyun akan pulang dijam makan malam. Dan benar, dugaannya tak meleset. Melihat kawan-kawan Lisa yang masih sungkan mendekat, Soo Hyun yang jadi merasa tak enak hati.

"Hei boys, ayolah mendekat dan bergabung bersama. Anggap saja kita karib, kalian tidak akan menyangka kalau aku memiliki karib sepantaran kalian." Soo Hyun seakan menyadari sesuatu, sehingga ia berhenti bicara lantas mengedarkan pandangannya dan mulai celingak-celinguk.

Lalu pandangannya jatuh pada Lisa yang sudah duduk disampingnya, gadis itu berjalan sedikit tertatih sehingga Hyunjin yang harus menuntunnya. "Taehyung sudah kembali, Lisa? Appa melihat mobilnya digarasi." Lisa enggan menjawab pertanyaan ayahnya karena Soo Hyun pun tahu jawabannya. Seketika ia kesal mendengar nama Taehyung disebut.

Sebegitu penting kah Taehyung bagi Soo Hyun?

"Sekarang dimana dia?" Masih dicecar dengan pertanyaan mengenai pria yang bernama Taehyung, Lisa pun mendelik pada ayahnya. Namun rupanya Soo Hyun tak paham pada kode yang Lisa kirim padanya.

Soo Hyun malah mengamit lengan Lisa, seraya menarik kursinya mendekatkan diri pada sang putri. "Ku dengar si tampan itu membawakan oleh-oleh dari Seoul, untukmu." Pria dewasa itu mengusap-usap kepala Lisa, kendati yang sedang dibujuk begitu ingin menutup telinganya agar nama Taehyung tak lagi ia dengar.

Padahal Soo Hyun tahu kalau ada Hyunjin disana, yang notabene nya adalah kekasih Lisa. Tapi rupanya Soo Hyun masih gencar ingin menjodohkan putrinya dengan karibnya, meski Soo Hyun tak memaksa dan tak pula keberatan akan hubungan Lisa dengan Hyunjin. Tetapi jujur saja, ia masih berharap kalau suatu saat Taehyung dan Lisa akan berjodoh.

"Tunggu sampai Appa tahu betapa buruknya Kim Taehyung karibmu itu." Lisa menggumam ketus, suaranya tentu masih terdengar ditelinga Soo Hyun.

Sebagai pria dewasa yang memiliki anak, tentu saja Soo Hyun tak terlalu menanggapi dengan serius perkataan Lisa, ia juga tak ingin mendebat hanya karena masalah sepele. Soo Hyun hanya beranggapan kalau anak gadisnya memang tak senang akan presensi Taehyung, itu sebabnya Lisa mengatakan hal-hal buruk mengenai pria muda itu. Cara bersikap anak muda yang tak senang dijodohkan, pikirnya. Karena setahu Soo Hyun, Taehyung pria yang baik dan sopan pada orang tua.

Live a Crazy Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang