12. The Troublemaker

1.7K 226 81
                                    

hi, long time no write this book! I'm back!

••

Tutur kata rayuan selamat pagi, decakan yang samar berbisik ditelinga, serta sebilah jemari terasa menari diatas kulit halusnya, membuat Seo Lalisa lantas membuka matanya. Cahaya lampu temaram masih berpendar setia didalam kamarnya, bola mata cantik itu langsung bergulir ke sisi kiri dengan bentuk ekspresi keterkejutan yang terpasang kini.

Lisa sudah membuka mulutnya dan nyaris berteriak memanggil ayahnya, hanya saja Kim Taehyung satu detik lebih cepat dari dugaan. Pria gila itu segera membekap mulutnya dan mengunci pergerakan Lisa agar tak dapat kemana-mana, sembari menempelkan jemari telunjuknya pada bibirnya yang terlihat merah—memberi isyarat agar Lisa diam.

Gadis Seo itu bukannya tak mengerti jenis isyarat yang Kim Taehyung berikan, ia hanya terlalu takut dan trauma didekat pria itu, setelah terbangun tadi ingatannya segera berputar pada kejadian semalam.

"No, Barbie. Shut up!" Pria itu tak membentak, suaranya bahkan terdengar kecil. Tapi ekspresinya membuat Lisa takut, Taehyung menunjukkan perangai aneh lewat manik mata jelaganya.

Pria itu memegang ponsel Lisa ditangannya yang menganggur, menampilkan layar yang menyala dengan satu panggilan telepon.

Prince Hwang.

Adalah nama sang penelpon. Taehyung tahu itu dari siapa, itu sebabnya ia kesal setengah mati.

Alis Taehyung menukik tajam sambil menjauhkan ponsel itu dari sang pemilik. "Jika kau berteriak atau mengatakan segalanya, maka Pangeran mu ini akan tahu semalam kau tidur dengan siapa."

Mata Lisa menyipit tak terduga, sembari menggeleng, benar-benar tak habis pikir dengan sifat kekanakan Kim Taehyung yang gemar mengancamnya.

Ia merampas ponselnya dari tangan Taehyung setelah dering panggilan terhenti, Lisa bergegas turun dari ranjang untuk menjauhi Taehyung dengan tatapan kebencian. Sementara sang pria justru terkekeh geli, juga gemas dalam waktu yang bersamaan.

Mereka sempat ribut dan berdebat perihal Lisa yang memiliki kekasih baru, melulu diungkit Taehyung karena merasa tak terima. Dan berakhir pada sebuah tawaran yang Taehyung buat.

"Berpura-pura kita tak saling kenal didepan ayahmu dan pria bodoh yang datang bersamamu itu, atau Pangeran mu akan tahu apa yang terjadi diantara kita." Manik mata jelaganya tak lagi memandangi Lisa, ia duduk bersantai disofa dengan kaki yang ia naikkan angkuh keatas meja, sembari berleha-leha seakan ruangan ini miliknya.

Mata Lisa memincing seraya menatapnya dengan skeptis. Lisa yakin kalau Taehyung sedang memiliki keluhan dengan kejiwaannya saat ini.

"Tsk, dan menyembunyikan fakta kalau kau sudah memperkosaku? Aku yakin, bahkan kekasihku akan lebih percaya padaku daripada dirimu." Jari Lisa dengan berani menunjuk Taehyung, tepat didepan wajah pria itu. Lisa bahkan terang-terangan berdecih dihadapannya.

Jika bisa, Lisa ingin meludah diwajah pria itu. Sayangnya ia gila, benar-benar teramat gila. Lisa masih ingat semalam saat Lisa meludahi wajahnya, Taehyung malah semakin terangsang dengan saliva Lisa.

Gadis itu bergegas merampas kunci ditangan Taehyung, sedangkan pria itu malah terkekeh dengan seringai dibibirnya. Bukannya Taehyung tak bertenaga untuk menghentikan Lisa, ia sengaja membiarkan gadisnya beranjak pergi dari kamar, sebelum Taehyung berhasil membuat langkah Lisa terhenti dengan hati yang memanas.

"Kau lupa kalau keperawananmu hilang karena kita sama-sama ingin?" Lidah basah Taehyung terlihat menjulur untuk menyapu permukaan bibirnya yang terasa kering, dengan kerlingan mata menggoda ia menatap Lisa.

Live a Crazy Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang