17. Drive You Insane

2K 189 177
                                    

Kutukan, kesialan, malapetaka... atau bahkan anugerah. Entah kalimat apa yang tepat agar Lisa bisa menarik kesimpulan tentang fisiknya?

Orang bilang Lisa cantik, meski ia tak merasa begitu. Bukannya merendah atau ingin pengakuan yang lebih, tetapi karena ia berpikir bahwa ada jutaan nyawa lain di dunia ini yang memiliki paras melebihi dirinya.

Jika bisa memilih terlahir dengan paras yang sempurna atau biasa saja, maka Lisa akan memilih biasa saja. Karena sejak hari ini, ia menganggap kalau parasnya adalah malapetaka.

Bukan tak bersyukur. Namun karena fisiknya, ia jadi merasa semua lelaki tak sungguh-sungguh menginginkannya. Mereka hanya tertarik karena rupanya, mereka hanya senang dengan tubuhnya. Bukan benar-benar menyukai Lisa karena ia Seo Lalisa.

Termasuk, ia mulai meragukan perasaan Hyunjin terhadap dirinya.

Kesimpulannya, beauty privilege itu nyata. Lelaki menyukai wanita berdasarkan kecantikan fisik.

Lisa muak mendengar semuanya. Ia benci ketika ia di gilai dan di jadikan obsesi oleh pria seusia ayahnya, semacam Soo Hyuk.

Sebelumnya, saat Lisa masih memiliki hubungan dengan Kim Taehyung, Soo Hyuk sungguh tak suka padanya. Pada saat itu, Lisa memang hanya seorang gadis remaja yang lugu dan tak pandai berdandan. Katakan lah ia sedikit cupu mengenai penampilan, yang melulu mengenakan kaos dan hoodie.

Mungkin saat itu, di mata Soo Hyuk, Lisa hanya seorang gadis remaja yang culun sehingga ia benar-benar tak menyukai Lisa, bahkan tak pernah tertarik untuk membahas Lisa.

Disaat Lisa mengubah penampilannya dari ujung kepala sampai ujung kaki, Soo Hyuk mendadak menggilainya hanya karena Lisa sekarang jauh lebih cantik?

Wah, sialan betul memang lelaki tua ini.

Malam semakin pekat, cuaca semakin dingin. Kapal yang ia naiki sekarang berada di tengah-tengah laut. Sejauh mata memandang, hanya ada air laut, tak ada apapun yang mampu ia tangkap.

Melompat dari kapal pun Lisa yakin ia akan mati beberapa menit setelahnya. Faktor utama karena ia tak bisa berenang—terlebih di tengah laut, dan sisanya karena kedinginan atau di makan hiu.

Hei pikirkan, seorang atlet renang pun di jamin mati jika jatuh di tengah laut, karena tak ada daratan untuk menepi.

Bunyi derekan roda yang berjalan kian mendekat membuat Lisa segera memejamkan matanya, sembari menarik selimut hingga menutupi dagunya. Ia tak ingin tahu siapa yang datang, tak ingin pula melihat jika itu Lee Soo Hyuk, dan tak ingin berbicara dengan siapa pun yang bersangkutan dengan orang itu.

Pintu kamarnya terbuka, suara roda itu berjalan kearah lemari di pojok kiri. Setelah beberapa saat, suara tapak sepatu berjalan keluar dari kamarnya.

Lisa membuka mata usai mendengar seseorang keluar. Ia lantas berdiri dan berjalan terpincang-pincang menuju sebuah manekin flexy yang di tutupi dengan kain merah. Begitu kainnya ia buka, Lisa menemuka sebuah halter dress hitam dengan bagian punggung yang terbuka.

Gadis itu mendengus panjang. Sudah tentu itu dari Soo Hyuk, yang menyuruhnya untuk mengenakan gaun itu besok. Lisa mendesis sinis.

Esok kapalnya bersandar di Miami, selama 13 jam, agar para penumpang bisa melakukan eksplorasi wisata di kota itu. Yang artinya, Lisa memiliki waktu lebih dari seharian agar bisa meloloskan diri.



"Good morning." Seorang waiter wanita tengah menyambut kedatangan Lisa dan Soo Hyuk, di restoran yang ada di dalam kapal.

Live a Crazy Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang