Chicago, IL, USA.
Matahari sedang berada dipuncaknya, sinarnya teramat menyilaukan hingga maniknya menyipit lantas menghalau sinar mentari dengan tangannya. Ia mendesahkan napas cukup panjang, sedikit pusing dengan banyaknya hal yang terjadi beberapa hari ini, jemari lentik itu memijat perlahan pelipisnya.
Disamping itu, Yea Ji sesekali melirik sang gadis lewat ekor mata. Tak ada pembicaraan yang terjalin diantara ibu dan anak itu, Lisa sedang sibuk memindai bangunan-bangunan mewah disepanjang jalan Chicago. Gadis itu terus mencebikkan bibirnya sejak di Bandara Incheon, sebenarnya bukan karena kesal pada Yea Ji, melainkan rasa khawatir dan takut yang tiba-tiba menggelayuti isi pikirannya.
Gadis itu terus murung dan melamun tak tentu arah, terlalu banyak yang ia pikirkan sampai-sampai membuat ia tak fokus pada keadaan sekitar yang menyebabkan kepalanya terbentur dashboard cukup kencang karena Yea Ji yang menginjak rem tiba-tiba. Lisa meringis memegangi dahinya, membuat Yea Ji panik mengusap sembari meniupi dahi putrinya itu.
"Maafkan Mom, sayang." Gumam Yea Ji tanpa henti mengusap dahi Lisa, gadis itu tak mempermasalahkannya hingga pada akhirnya manik madu itu beralih menatap ke luar jendela. Banyak mobil yang mendadak berhenti juga didepan mobil mereka, Lisa mengernyit bingung.
"Ada apa didepan sana, Mom?" Setelah sekian lama, barulah Lisa mau membuka suara. Menatap bingung disekeliling, Yea Ji melepas kacamata hitamnya seraya mengendikkan bahunya tak tahu.
Wanita cantik itu membuka kaca mobil sambil memantau situasi, "Mom rasa ada kecelakaan." Sahut Yea Ji kurang yakin, ia hanya menebak.
Lisa pun ikut membuka kaca mobil disebelah kanan dan ikut memantau keadaan disekitar, manik madu itu bergulir kesana kemari sampai akhirnya ia menemukan penyebab terjadinya kemacetan. Maniknya sedikit memincing.
Seorang pemuda tengah berusaha bangkit dari aspal yang dibantu oleh satu orang pria berkumis dengan setelan jas formal, pemuda itu tampaknya begitu kesulitan berdiri yang kemudian melepas helm fullface nya, mengakibatkan surainya berantakan. Tak jauh dari posisi pemuda itu berdiri, ada sebuah motor yang tergeletak diaspal. Dapat dipastikan kalau pemuda itu baru saja mengalami kecelakaan, dan sepertinya pria berkumis itu yang telah menabraknya.
Agaknya pemuda itu tengah meringis, melihat bagaimana raut wajahnya yang tengah menahan rasa sakit sambil memegangi bahu kirinya. Ia dibawa ke tepi oleh pria berkumis itu, dan ada satu orang pria lainnya menyeret motornya ke tepi untuk memudahkan pengendara lain lewat.
Mobil yang Lisa tumpangi perlahan mulai bergerak, pandangan gadis itu tak sengaja bersinggungan dengan sang pemuda ketika mobil yang dikendarai Yea Ji melintas tepat disamping sang pemuda. Manik kelam sewarna malam itu begitu tajam layaknya rubah, wajahnya begitu dingin dan datar hingga Lisa memilih memutuskan kontak matanya terlebih dahulu. Kemudian menutup kaca mobil dengan pandangan lurus kedepan.
Keadaan kota Chicago begitu ramai hingga Lisa mendesah lelah, ia tak terlalu suka tempat ramai karena bising. Lisa lebih suka ketenangan seperti di Switzerland misalnya. Ah disana begitu damai dan sejuk, pasti menyenangkan apabila beternak domba dan memelihara beberapa kuda.
Tetapi keputusan Yea Ji tak akan bisa ia bantah, pada dasarnya Lisa adalah gadis yang penurut. Jujur, ia juga tak terlalu senang dengan sifatnya yang penurut ini, membuat ia selalu merasa dikendalikan. Tetapi Lisa tak mampu menolaknya.
"Honey, kau lapar?" Yea Ji beralih menatap Lisa yang terlihat bosan sehingga menyalakan musik dengan volume kencang, wanita cantik itu mengecilkan volumenya, Lisa menoleh mengendikkan bahunya.
"Tidak, tapi bisakah aku mendapatkan satu cone ice cream strawberry dan vanilla?" Lisa selalu bertanya jika menginginkan sesuatu, ia selalu meminta pendapat pada orang disekitarnya apakah ia boleh atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live a Crazy Life
Fanfic[M] Warning: Adult and Explicit Sensual Content!! Cerita cukup pelik yang membungkus kehidupan Seo Lalisa, seorang gadis penurut yang sayangnya terperangkap dalam ruang lingkup seorang pria yang berhasil menarik semestanya untuk berporos pada satu t...