BAB 7

19 3 0
                                    

ALHAMDULILLAH HARI INI AKU BISA UPDATE LAGI😘

HAPPY READING~

***

Alizeh terkagetkan ketika pakaian nya tiba-tiba basah. Tak terasa sudah lima belas menit lebih dirinya disini sembari meluapkan emosinya. Dan kini hujan sudah mengguyur tubuhnya. Tubuhnya kini merasa kedinginan. Ia pun berjalan menuju halte bus yang tak jauh dari taman itu, dan menunggu hujan. Ia membuka tasnya, untuk mencari handphone nya. Ia berfikir akan memesan taksi online. Tapi ternyata banterai ponselnya lobet.

“Sial!” umpatnya. Ia bertambah kesal ketika dua preman menatapnya dengan tatapan aneh.

“Sendirian aja, neng?” tanya salah satu preman berbadan kurus dengan rambut krebo.

“Sejam berapa neng?” preman satunya yang bertubuh kasar mulai menjamah lengan Alizeh membuat Alizeh terkejut seketika dan segera menepis tangan preman itu.

“Pergi Lo! Jijik gue sama Lo!” bentak Alizeh.

“Sok jual mahal dia, bos.” ucap preman satunya.

“Bodoamat. Gercep langsung!” ucap preman yang bertubuh kekar.

Preman berambut krebo mulai mendekati Alizeh. Dengan cepat Alizeh langsung menghindar dan berteriak.

“HUUAAA! PERGI! PERGI LO!”

“TOLONG..! TOLONG..!”

Alizeh berlari tanpa melihat ke depan, hingga ia menabrak tembok buntu di depannya. “Sial!” umpatnya. Sudah tidak ada jalan lain untuk kabur.

Alizeh memejamkan matanya, tak kuasa melihat dirinya yang akan berakhir dilecehkan. Bibirnya sudah bergetar, air matanya mengalir deras. Dalam hati ia berharap bahwa ada yang akan menolongnya, meski ia tau halte bus ini memang tempat yang sepi.

“Ja.. jangan ganggu gue!” Alizeh masih membentak para preman itu. Namun sepertinya mereka tak mengubris ucapan Alizeh. Bibir Alizeh tak hentinya mengucapkan maaf pada Mamanya. Ia takut, sangat takut.

“Hahaha, tenang aje, neng. Lo akan puas ditangan kami.” ucap salah satu preman sembari menyeringai. Tangannya menghampiri lengan Alizeh, namun...

BUGH!

BUGH!

Preman bertubuh kekar mengumpat sembari memegangi pipinya yang lebam. Ia menatap pada sang empu. “Siapa Lo, hah?!”

“Pergi kalian dari sini.” ucapnya dengan tatapan tajam mengarah pada dua preman itu.

“Jangan ikut campur Lo!” ucap preman berambut krebo.

“Sikat, jon!” seru preman bertubuh kekar.

Preman berambut krebo mulai menyerang pria itu, namun dengan cepat pria itu menangkap serangan preman itu. Ia memukul balik preman itu dengan cepat.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

“Pergi kalian sebelum kalian pergi hanya tinggal nama saja.” ancam pria itu.

“U..udah bos. Kita cari target lain aja. Inyong kapok, bos!” bisik preman rambut krebo.

“Awas aja nanti!” ucap preman bertubuh kekar sebelum akhirnya pergi.

Alizeh bernafas lega karena masih ada yang mau menyelamatkan dirinya. Ia tak peduli pakaiannya basah kuyup saat ini. Ia menghampiri pria berbaju Koko itu.

“Ini buat lo. Ucapan makasih dari gue.” ucap Alizeh memberikan dua lembar uang seratus ribu rupiah.

“Masih kurang?” tanya Alizeh ketika barang pemberian nya tak diterima oleh pria didepannya. Bahkan pria di depannya tak melihatnya sama sekali.

HIJRAHNYA ALIZEH [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang