Terbangun dengan situasi aneh, tanpa sehelai pun benang, di atas ranjang, di dalam selimut, bersama seseorang
yang lebih aneh adalah kami berdua wanita.
Girl love, karakter di gambar sendiri, semoga menikmati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌼🌼🌼
Dengan semangat Vern mengangkat badan Luiz dan menggendong nya, membawa nya ke kamar nya.
Begitu sampai di kamar Luiz, tanpa ragu melempar manusia yang di cintai nya itu ke ranjang, dan menindih nya, menahan badan nya agar tidak bergerak.
Kedua wanita itu saling bertatapan, yang satu di penuhi nafsu, satu nya lagi pasrah, dia tidak merasa keberatan dengan ini.
Padahal biasanya jika ada yg berani berbuat mesum padanya, sudah di tendang biji nya habis habisan.
Vern mendekatkan wajah dan mencium bibir mungil yang membuatnya kecanduan itu.
Melumat nya pelan dan lembut, seakan takut akan merusak sesuatu.
Luiz terkejut, dan tidak tau cara membalas ciuman itu, dia hanya memejamkan mata dan membiarkan Vern memimpin.
Vern yang merasakan tidak ada balasan, menghentikan ciuman itu dan mengecup bibir Luiz, "Kamu ga tau caranya ya?" Vern terkekeh pelan, melihat Luiz yang memerah karena ucapan nya, menandakan pertanyaan nya benar.
Perlahan Vern memeluk pinggang Luiz, Vern duduk secara bersamaan menarik pinggang Luiz duduk di atas pangkuan nya, Luiz dengan reflek memeluk leher Vern karena terkejut.
Kenapa dia jadi di angkat terus dari tadi?
"Ikuti yang aku lakukan." komando Vern, lalu menyerang bibir manis itu lagi.
Tetap dengan lembut dan perlahan, seakan menggoda mengajak Luiz untuk ikut bersamanya.
Dengan kaku Luiz meniru Vern dan membalas lumatan itu lalu memejamkan matanya lagi, menikmati ciuman itu.
Beberapa detik kemudian, kedua nya berciuman semakin panas, tempo nya bertambah cepat dan sekarang Vern meraup bibir Luiz kasar, seakan benar benar ingin memangsa nya.
Lidah kedua nya yang saling bermain dan mengabsen gigi masing masing, Vern mengemut bibir bawah Luiz seakan itu permen yang tidak ada habis nya.
Luiz yang mulai kehabisan nafas, memukul bahu Vern pelan dan meremat rambut nya pelan.
"E-eunghh-..."
Vern yang sadar akan itu melepaskan tautan mereka dengan sedikit tidak rela, dia tetap ingin lebih.
Begitu terlepas, Luiz langsung mengambil nafas dalam dalam, mengisi paru paru nya dengan udara lagi, begitu tenang dia meninju perut Vern pelan
"Ihhh, napsu bangett" Luiz mem-pout kan bibir nya
Walau tidak bisa di pungkiri, dia juga menikmati itu, dan tentu saja Luiz bisa merasakan suhu badan nya tidak normal, membuat wajah nya tidak berhenti memerah.
Vern hanya terkekeh dan memeluk tubuh Luiz pelan,
"Jadi kamu ga suka?" goda Vern sambil mengelus punggung Luiz, Luiz hanya terdiam karena dia yakin Vern sudah tau jawaban nya.