11 - New day

2.2K 128 2
                                    

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌼🌼🌼

Alarm berbunyi membangunkan kedua manusia yang masih mengantuk.

Namun salah satunya tidak peduli dan memeluk wanita itu ke dekapan nya,

"Eungh..." lenguhan kecil terdengar, wanita itu mulai mengumpulkan nyawa dan membuka matanya

Di lihatnya sosok yang dia kenal dan tersenyum kecil,

"Hehe, ku rasa aku masih bermimpi." gumam wanita itu dan membalas pelukan itu

Lalu seketika sadar, mimpi macam apa yang bisa di peluk dan terasa hangat? Dan...apa ini? Kulit? Tidak ada baju

Tangan wanita itu menggerayangi punggung orang di depan nya, membuat orang itu terusik.

"Geli sayang.." suara serak menyapa indra pendengaran nya dan perlahan mendongak, lalu menunduk, melihat kedalam selimut, dalam sekejab wajahnya berubah merah.

secara perlahan wanita itu, yang tidak lain adalah Luiz, bangkit duduk dan termenung,

Apa yang terjadi? Kemana baju ku? Kenapa di sini? Kenapa Vern di sini? Kemarin...kemarin...

Sebuah tangan menarik badan Luiz ke ranjang dan memeluk pinggangnya dari belakang, membenamkan wajahnya di punggung Luiz dan mengecupnya pelan.

"Jangan pergi, kamu gak inget yang terjadi semalam, hm? Kalo iya, aku sedih nih." ibu jari Vern mengusap perut Luiz dengan lembut, masih tetap dengan mata tertutup.

"U-ugh.." wajah Luiz makin memerah mengingat apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan, dan apa saja yang mereka desahkan bersama.

UARKHHHHHABDBADJAJZJ

Batin Luiz berteriak malu, tapi dia tidak merasa menyesal, hanya malu.

"Desahan mu kemarin bikin sange banget, pinter kamu bikin orang sange hmm?" Vern yang merasakan suhu badan Luiz meningkat, berniat menjahilinya sedikit, melirik Luiz dan melihat wajahnya yang semerah tomat.

Luiz yang seperti ini sangat sangat lucu dan menggemaskan, kenapa wajahnya bisa semerah itu? Lucu sekali

"A-apa? D-desahan apa, n-ndaaaa, huwehhh" Luiz menutupi wajahnya karena malu, berusaha tidak mengingatnya, tapi ingatan Vern yang terus membuatnya ingin lagi tidak bisa hilang dari kepalanya.

Setiap sentuhan dan ucapan yang terjadi kemarin, di rasanya tidak akan di lupakannya lagi seumur hidup, bagi mereka berdua tentunya.

Vern hanya terkekeh dan mengecup tengkuk Luiz lagi, lalu melihatnya, banyak bekas merah keunguhan di sana, menandakan kepemilikan Vern yang tidak bisa di ganggu gugat.

Melihat itu, Vern tersenyum puas akan karya nya, lalu dia menarik badan Luiz hingga telentang dan menindihnya, dan mengecupi bibir Luiz dengan sayang.

"Morning kiss sayang, hahaha, sarapan yuk?" Setelah mengatakan itu, Vern mengecup kening Luiz dan bangkit berdiri, lalu berpikir sebentar,

"Atau mau mandi dulu? Ku mandiin mau ga?" Tawar Vern, dan kembali membuat Luiz memerah.

"M-mandiin? Emang bisa?" Luiz membungkus dirinya dengan selimut sambil bangun perlahan, rasanya canggung melihat mereka berdua masih bugil.

"Bisa lah, mandiin bayi ku masa ga bisa, bayi imut gini" Vern mencubit pipi Luiz gemas, Luiz seperti ulat bulu yang berdiri kalau terbungkus selimut.

"Atau ga mau ku mandiin nih? Ku mandi sendiri aja kah?" Goda Vern dan berhasil mendapat cegahan dari Luiz, dengan sergap Vern membuka selimut Luiz dan menggendong nya ke kamar mandi, lalu menurunkan nya di bathup

Sambil menyalakan air, Vern ikut masuk dan kembali mencuri ciuman dari bibir mungil Luiz, hey jangan salahkan dia, bibir itu sungguh candu.

Luiz tertawa kecil dan membalikkan badan nya lalu menyenderkan badannya pada Vern, menaruh kepalanya di bahunya.

"Kaya gini boleh?" tanya nya untuk mendapatkan ijin

"Boleh dong, mau main lagi juga boleh, hahahah" Goda Vern, walau mungkin bukn cuma godaan.

Melihat dada sintal itu dari atas membuatnya ingin memainkan dan mengemutnya lagi.

Memperhatikan badan Luiz, setiap lekukan, mesum memang, tapi mau bagaimana lagi, dia hanya menikmati suguhan di depan matanya.

"M-main lagi? Di sini eung? Gimana caranya." tanya Luiz penasaran

Damn, kenapa malah nanya sih? Jadi pengen praktik langsung.

"Sayang, gimana caranyaa", Luiz mendongak melihat wajah Vern, dan menangkap basah arah tatapan Vern ke badan nya, ada sesuatu yang menyala tapi bukan api keadilan, tapi api sange.

Iya, Vern sange lagi.

"Sayang..boleh nenen gak?"

🌼🌼🌼

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


GIMANA NIHH, UDH BALIK PROLOG, HAHHAHA

Gimana pendapat kalian sama karakter Vern & Luiz ini?

Tolong komentarnya yaa-! Jangan lupa vote juga, mwahh

~@/ly.yyy0

𝐛𝐞 𝐋𝐎𝐕𝐄 ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang