🌼🌼🌼"Sayang, aku kayanya beberapa hari ini bakal sibuk kerja, jadi bakal susah ketemu, chat aja ya kalo ada apa apa." Vern mengecup bibir Luiz dan mengusap kepala nya pelan dan tersenyum
Luiz hanya mengangguk dan tersenyum kecil.
Vern membenarkan masker dan memakai helm nya dan melajukan motornya pergi dari rumah Luiz, menuju tempat lain.
Rumah Varo.
Begitu motornya memasuki wilayah rumah milik Varo, Vern memarkirkan motornya di depan rumah itu dan berjalan masuk.
Mengetuk pintu nya pelan dan menunggu sampai pintu di bukakan.
Beberapa detik kemudian, pintu di bukakan oleh wanita paruh baya.
"Oh neng Vern, masuk dulu, dek Varo nya masih di kamar, mau mbak panggilin atau mau langsung naik?" kata wanita itu, yang merupakan pengurus rumah Varo.
"Makasih mbak, langsung naik aja ga papa kok." Vern hanya tersenyum dan melepas sepatunya dan memasuki rumah itu, langsung menuju kamar Varo.
Begitu sampai, langsung di buka nya pintu itu tanpa permisi.
"Var, kamu di dalam kan." sedikit telat bertanya, namun setidaknya bertanya.
Varo hanya menoleh dan lanjut membaca komik yang di pegang nya.
Vern berjalan mendekat dan mengintip komik itu dan terkejut.
Apa ini? Komik gxg?
Hah?
"Loh? Baca apa kamu?" Varo terkejut dan menoleh ke arah suara.
"Astagfirullah nih cewek, bikin kaget.." Varo meletakkan buku nya dan duduk, menepuk ranjang sebelahnya, Vern yang paham hanya mengikuti dan duduk di sebelah Varo.
"Iya gxg, susah nyari yg real kan" Varo tertawa renyah,
"Buset, selama ini kamu..kek gini? Baca ginian? Kenapa bisa saya kira kamu polos."
"Iya lah ngira gitu, kan saya lulusan pesantren, image nya bersih polos, hahahha." memang benar Varo lulusan pesantren.
"Jadi, kenapa ke sini?" Tanya Varo langsung pada intinya.
"Saya mau lebih serius sama Luiz, tapi itu artinya saya gak sama kamu lagi."
Varo terdiam beberapa saat dan menatap mata Vern, perlahan senyum nya mengembang dan tawa nya keluar memenuhi ruangan
"HAHAHAHHAA, jadi, jadi kamu ke sini buat putus sama saya biar bisa jadian sama si Luiz itu?"
Deg
Perkataan Varo tidak bisa di bantah, sehingga Vern hanya diam saja.
"Yeah, she's cute, ga papa sih, putus mah putus aja, saya kan suka liat gxg." Varo tersenyum dan Vern menatap Varo heran, sedang mencerna
Sebentar, dia penyuka gxg, trus dia liat pacarnya suka cewek, dan dia ngebolehin gitu aja?
.....okey
"Jadi...ga papa?"
"That's okeyyy, she's cute, you not, you just like, nah, tembok kamu mah." merasa tersindir, Vern melempar bantal terdekatnya ke bawah Varo.
"Ini lah kenapa saya ga bisa pacaran sama kamu, kamu cocok nya jad temen, bukan pacar." Vern terkekeh dan berdiri.
Varo hanya tertawa sebagai jawaban perkataan Vern, seakan tanpa beban dan tanpa sakit hati.
Mengingat status mereka selama ini juga hanyalah rekayasa.
"Jadi, gimana cara nembak cewek?"
"Bentar, bentar, sebelum itu, kamu siap apa gak buat masalah kedepan nya, sejenis itu banyak rintangan nya loh. Susah menyatukan hal yang seharusnya emang ga bersama." ucap Varo serius, dia perlu tau seserius apa Vern dalam hubungan nya ini.
"Hubungan sejenis seperti ini memang harus di tindaki serius, kalau keduanya sama sama setia, dan fokus pada hubungan ini, bakal banyak cobaan, kamu bakalan siap apa gak?" Vern terdiam, dan dia yakin pada satu jawaban.
"Siap, saya mau serius dengan nya dan apapun yang terjadi, i'll be there for her."
🌼🌼🌼
New update~ jangan sider yaa, vote dong, komen juga kalo niat, mwah :3
Follow ig author jangan lupa :*
@/ly.yyy0
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐛𝐞 𝐋𝐎𝐕𝐄 ♡
Teen FictionTerbangun dengan situasi aneh, tanpa sehelai pun benang, di atas ranjang, di dalam selimut, bersama seseorang yang lebih aneh adalah kami berdua wanita. Girl love, karakter di gambar sendiri, semoga menikmati