dalam mobil berwarna biru itu jimin duduk di kursi kemudi menaruh dahi nya pada stir. dia sudah kalah sekarang padahal baru beberapa jam yang lalu dia memikirkan untuk berperang melawan keresahan hatinya.
Dia sangat malu. lalu bagaimana sekarang ? Hoseok pasti sedang menertawakan dirinya yang bodoh .
Suara dering panggilan telepon menginterupsi . Jimin berpikir ini pasti bukan yoongi karena sebelumnya ketika mereka marah yoongi tidak akan berani menghubungi dirinya .
Tanpa melihat siapapun itu dia menggeser layar handphonenya dan menjawab dengan mode Loudspeaker . "Halo".
'Jimin sayang'.
Mengenali siapa pemilik suara itu akhirnya jimin berkata pelan, "jae joong hyung . Aku tidak ingin bicara pada siapapun saat ini . jadi aku akan putuskan panggilannya".
Belum sempat tangannya menggeser end call jimin Yang saat itu di pinggir jalan terkejut ketika wajahnya menghadap ke depan melihat kekasihnya yang kesekian itu berdiri di pinggir jalan mengangkat handphone seolah menunjukkan pada jimin bahwa dia ada disana .
Tanpa menjawab apapun dari panggilan yang masih tersambung itu jimin menghela nafas panjang ketika si pria berjalan mendekati mobilnya setelah menutup pintu mobil hitam di depan mobil Jimin.
Jimin tidak bisa berkutik lagi . Seandainya saja mobil ini bukan pemberian Pria itu . Mungkin pria itu tidak akan mengenali nya secepat ini. Oh atau bisa jadi mobil ini ada GPS nya dan pria tersebut memang mencari dirinya .
"Apa yang terjadi pada mobil nya ? Mesinnya tidak bisa hidup ?". Jae joong masuk ke dalam mobil di sebelah kursi pengemudi .
"Bisa hyung". Jawab jimin dengan nada Malas .
"Lalu kenapa kau di pinggir jalan jimin ?".
"Hanya ingin saja".
Pria tampan dengan kulit putih dan mata yang tajam itu melihat Jimin , dia memandangi begitu dalam wajah Jimin dari samping.
"Mau minum chmpagne dengan Hyung ?".
Dan Jimin menggelengkan kepalanya . Jae joong dengan sangat perlahan meraih tangan Jimin kemudian mengelus lembut punggung tangan mungil itu , mau tidak mau Jimin membalik tubuhnya ke samping melihat bagaimana kekasihnya itu mencium tangan kirinya dengan penuh cinta .
"Hyung.Aku akan menikah . Jadi ayo kita putus".
Jae Joong tidak seperti Taehyung yang sempat tidak percaya . Pria itu menanggapi santai dan berkata.
"kalau begitu aku mau jadi selingkuhan mu".
Jimin menutup bibirnya , meski dia berusaha menarik tangannya pria itu tetap menggenggam tangannya dengan erat . sekarang Jimin tidak bisa berkutik jika jae Joong akan mencium labiumnya . Biasanya dia selalu bisa mengelak . Tetapi entah mengapa dia hanya bisa diam saat jae Joong menarik tengkuknya .
Hanya sekedar menempel dan Jimin langsung mendorong tubuh Jae Joong . "Aku tidak ingin memiliki selingkuhan".
"Aku tidak mau melepasmu".
"Hyung ...".
Jae Joong menaikkan sudut bibirnya kemudian menghadap ke depan . "Kalau begitu bagaimana jika saja calon suamimu menghilang ?".
Menghilang dalam pikiran jae Joong tentu Jimin sangat paham maksudnya . Bukan gaya Jimin mencelakai seseorang yang jelas tidak bersalah .
"Aku tau kau bukan orang yang seperti itu . Itu hanya bualan belaka".
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty boy ily✔️(jikook)
FanfictionMereka berdua , Jimin dan Jungkook di paksa menikah karena perjanjian Darah para kakek mereka . Terpaksa , karena jika tidak mereka berdua tidak akan mendapatkan bagian dari warisan yang para kakek mereka miliki . Jimin tidak memiliki orang tua . H...