Terlalu pagi dan Jimin tidak tahu siapa yang yang sudah menggeser tirai kamarnya hingga membuat sinar matahari masuk dan mengganggu tidurnya.
bahkan yoongi saja tidak berani melakukan itu . matanya mengerjap bingung pasalnya dia mendapati Jungkook berada di sampingnya. bukan dalam keadaan tidur ,Jungkook sedang duduk di bawah lebih tepatnya di lantai. dengan dirinya di atas kasur dan tidur miring, sementara Jungkook menopang dagunya pada kedua lengan yang ditaruh di pinggiran kasur dan Jimin masih bingung bagaimana bisa seorang Jungkook berada di hadapannya seperti saat ini?.
jungkook memandanginya seperti itu , dengan senyum yang mempesona. Namun Jimin sedikit merasa jengah, Dia bangkit berdiri menyingkap selimutnya. sepertinya dia sudah tahu siapa yang memberikan pin pintu , hanya dia dan yoongi yang memiliki akses masuk. benar-benar menyebalkan memang kakak angkatnya itu pikir jimin.
Jungkook bangkit berdiri ketika Jimin bergerak ke pinggir kasur , pagi ini pria bertubuh mungil itu memakai piyama yang berwarna cerah, setelan piyama itu terlihat begitu cocok di tubuh jimin, itu sebabnya mengapa Jungkook terpesona pagi itu.
Jimin pada akhirnya memilih untuk ke kamar mandi dan membersihkan diri . Pagi ini sudah jelas seperti yang sudah dikatakan bahwa dia akan pergi untuk berolahraga.
Tak berapa lama pria cantik itu keluar dengan baju setelan olahraga training dan hoodie . mengapa bisa Jimin berganti pakaian di sana? ya karena sebelumnya juga dia sudah mengambil baju dari dalam lemari , dia tidak akan pernah mengizinkan Jungkook melihat tubuhnya .
Dengan malas jimin melangkahkan kakinya menuju dapur . tetapi matanya menangkap sesuatu di atas meja. sarapan sandwich yang terlihat menggiurkan beserta si pembuatnya .
"Aku mau buatkan sandwich yang lezat untukmu. hehehe maaf aku malah membeli ini . sungguh aku tidak tahu cara membuatnya, Tapi aku harap kau menyukainya".
Jimin hanya ingin menghargai Sebentar lalu dia hendak menarik kursi . namun Jungkook malah lebih dulu menarikkan kursi untuknya ,sementara itu Jimin terlihat tidak terkesan , dia duduk tanpa ekspresi yang tidak terlalu kentara.
Tangan kecilnya mengambil satu potong sandwich dan memakannya begitu lahap . persetan dengan siapa pembuatnya ,persetan dengan Jungkook yang menyiapkannya. lagi pula Jimin juga sedang lapar, mau olahraga itu butuh tenaga sedikit jadi anggap saja ini bahan bakarnya.
"Jimin nanti siang kau akan dijadwalkan untuk bertemu dengan produser album mu".
Kunyahan gigi Jimin berhenti dengan menggembungkan pipinya. dia menatap Jungkook yang hanya membuka tablet kemudian membaca satu persatu jadwal jimin .
Pikirannya melayang jauh pada seorang produser yang kemarin dibicarakan bersama dengan yoongi , tetapi Jimin tidak ingin menemuinya. dia harus bagaimana karena memang beberapa waktu ini saat pengerjaan musik nya dia hanya berhubungan melalui panggilan telepon atau video call yang berlangsung.
ketika dia mengambil rekaman tersebut Jimin begitu antusias untuk menjauh dari si produser itu, dia begitu membatasi dirinya untuk tidak datang jika produser itu memanggilnya atau mengajaknya bertemu berdua secara pribadi.
kali ini apa yang harus dia lakukan untuk menghindar pun tidak bisa , nyatanya itu adalah pekerjaannya. tetapi jika dia datang bukannya Tidak mungkin bahwa pria itu akan melakukan hal yang tidak-tidak lagi padanya.
"Apakah yoongi Hyung tau jadwalku bertemu dengan Jang Geun suk?".
Jungkook menggaruk kepalanya sebentar dia mencoba mengingat-ingat kemudian dia tersenyum tipis.
"Tidak .justru ini diperintahkan langsung oleh CEOmu bagaimana ? apakah ada masalah? apakah aku menjelaskan jadwalnya terlalu cepat ? aku akan menjelaskannya sekali lagi dengan pelan-pelan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty boy ily✔️(jikook)
FanfictionMereka berdua , Jimin dan Jungkook di paksa menikah karena perjanjian Darah para kakek mereka . Terpaksa , karena jika tidak mereka berdua tidak akan mendapatkan bagian dari warisan yang para kakek mereka miliki . Jimin tidak memiliki orang tua . H...