"Tetaplah tersenyum .Kakek melihat kita". Jungkook berkata pelan. Sementara Jimin seolah enggan menanggapi itu .
"Agar kita terlihat bahagia . Dan kau terlihat memperlakukan ku dengan baik ? Lalu saat aku menceraikan mu ,kakek mu akan percaya bahwa aku memang bukan yang terbaik bagimu begitu ? Peran apa yang sedang kau mainkan tuan jeon Jungkook?. Aku tidak bodoh seperti yang kau pikirkan". Jimin tersenyum tipis meraih minuman dari seorang pelayan yang mengedarkan gelas berisi cairan kuning bening .
Jungkook merangkulnya sembari meremas pelan lengan kecilnya . Itu sedikit membuat Jimin kesal . Namun pria kecil itu tak ingin merusak suasana. Dia ingat kakeknya masuk sesaat sebelum dia keluar dan mendapati Jungkook di depan kamarnya. Ada sesuatu yang mengusik hatinya . Tentang bagaimana Jimin berusaha keras untuk menahan tangis dan menutup luka yang kembali menganga .
Flashback on
Kakek park berjalan mendekati Jimin yang berpura pura sibuk mengikat tali sepatunya . Jimin duduk di sofa sementara sang kakek duduk di sebelahnya memperhatikan bagaimana Jimin membuat simpul yang tak kunjung selesai .
Kakek park yang bertubuh tambun memilih duduk di karpet tepat di bawah kaki Jimin. Menarik kaki mungil cucunya , meski Jimin terkejut pada perlakuan pria tua yang kini mengikatkan tali sepatunya setelah menaruh kaki mungil itu di paha besarnya .
"Kakek Melakukan semua ini untuk mu". Jimin tak menjawab . Hanya memandangi sang kakek yang mengikatkan sepatu dengan sangat pelan . "Kakek sangat menyayangimu".
"Aku tau". Jimin berkata pelan dan terkesan sangat lembut.
"Kakek harap kau mengerti".
Setelah itu kakek park berusaha sedikit berdiri dan duduk di sebelah Jimin lagi . Dan pandangan si cantik masih melihatnya dengan penuh rasa sedih yang tidak bisa dia jelaskan .
"Aku sedang berusaha untuk mengerti". Jimin akhirnya menjawab dengan begitu enggan .
Pria tua itu membelai helai rambut Jimin . "Kau Sangat cantik .Sangat mirip dengan ibumu. Kakek harap kau mau memaafkan ibu .Dan mulailah dari awal . Lupakan semua yang membuatmu Sulit. Itu akan mempersulit kakek jika pergi ke alam baka nanti. Jangan benci kakek dan maaf jika selama ini sikap kakek menyulitkan mu".
Kata ibu dan sebuah kematian itu sangat Jimin benci . Dia tanpa sadar menolehkan kepalanya kesembarang arah. Berharap sang Kakek tidak melanjutkan perkataannya . Karena sungguh dia sangat tidak ingin bermelow drama hari ini.
"Jadi Kau harus bahagia sebelum kakek pergi. Ini bukan karena kau baru mengenal Jungkook. kakek sangat yakin kau bisa bersamanya . Dan dia bisa menjagamu".
"Berhenti". Jimin tidak tahan . Dia menoleh pada kakeknya yang masih hendak berbicara . "Berhenti mengatakan kau akan pergi . Kakek akan berumur panjang . Aku tidak mengijinkan kakek untuk mengatakan apapun lagi . Apa yang kakek harapkan dari pernikahan ini kakek ? Hanya karena janji kalian berdua ? Dan Aku melakukan ini Karena kakek begitu berharga Bagiku meski kasih itu tidak pernah kutunjukkan . Aku sangat menyayangi mu . Kakek sudah mengusahakan segalanya untuk kebahagiaan ku , walau apa yang kakek lakukan sedikit memaksa . Bahagia versi ku dan versi kakek berbeda . Tetapi aku tetap mengikuti itu dan mempercayai Bahwa pilihan kakek untuk hidupku adalah yang terbaik".
" Aku mau jadi boneka kakek. Menuruti semua yang kau inginkan , jika kakek pikir aku membenci kakek apakah aku bertahan selama ini? Dan jika kakek tidak menyayangiku Kakek akan mengekang ku dan aku tidak bisa bernyanyi tapi lihat , Kakek membiarkan ku . Walau beberapa bagian dari hidup seorang park jimin adalah aturan yang kau buat".
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty boy ily✔️(jikook)
Hayran KurguMereka berdua , Jimin dan Jungkook di paksa menikah karena perjanjian Darah para kakek mereka . Terpaksa , karena jika tidak mereka berdua tidak akan mendapatkan bagian dari warisan yang para kakek mereka miliki . Jimin tidak memiliki orang tua . H...