"Hufftt fuuuuhhhh"
Soeun terus merintih keaskitam sembari memegangi perutnya, disampignya terdapat kibum yang terus mengusap perutnya dan menggenggam tangan soeun.
Mereka sedang berlatih untuk kelahiran bayi mereka nanti, mengingat ada kendala ditubuh soeun dan mereka melakukan berbagai macam pengobatan dokter dan herbal agar soeun bisa melahirkan dengan normal tanpa takut hal buruk terjadi.
"Tarik nafas dan hembuskan, ingat kau hanya perlu terlihat seperti mengejan tidak benar benar mengejan" bisik kimbum memberi aba aba pada soeun.
Soeunpun mengangguk dan mulai mempraktekkannya, dia mulai merubah posisi duduknya lebih nyaman dan bersandar pada tubuh kimbum.
"Huuuummm"
Kimbum menggenggam tangan soeun dan meremasnya sembari mengusap lembut perut besar soeun, kini usia kandungan soeun sudah menginjak 6 bulan.
Untuk ukuran perut ibu hamil anak kembar, tentu saja perut soeun terlihat lebih besar dari perut ibu hamil normal lainnya.
"Benar seperti itu" bisik kimbum mengecup pelam pelipis soeun dan tersenyum.
"Eomma !!!"
Kimbum dan soeun menoleh saat mendengar panggilan sobum, terlihat sobum yang berlari kearah mereka.
Putranya baru saja terbangun dan mencari keberadaan mereka.
"Appa eomma apa yang kalian lakukan ??..." tanya sobum yang melihat eommanya bingung.
"Appa sedang membantu eomma mu agar mudah melahirkan adik adikmu nanti" ucap kimbum mengusap lembut puncuk kepala sobum.
"Benarkah ?!... bagaimana caranya appa, sobum ingin membantu eomma"
Sobumpun merengek ingin membantu eommanya seperti appanya, melihat itu semua soeun tertawa karena sobum selalu ingin seperti kimbum.
Apapun yang dilakukan kimbum sobum selalu ingin menurutinya.
"Soeun jangan tertawa" bisik kimbum pada soeun dan soeunpun menoleh melihat kimbum tentu saja dia semakin tertawa melihat wajah kimbum yang kesal karena sobum mengganggu waktu mereka.
Kimbum dan soeun sengaja melakukan latihan disaat sobum belum terbangun, agar mereka bisa menikmati waktu bersama.
"Eomma apa nanti saat melahirkan adik, eomma akan tertawa" ucap sobum yang tentu saja membuat soeun twrkejut.
Mungkin sobum melihatnyantertawa dan mengira inu termasuk salah satu latihan mereka.
"Tidak sobum, kemarilah nak" ucap soeun yang mengubah duduknya dan memeluk sobum.
"Kimbum-ah kemarilah" lanjut soeun kembali membuka lebar tangannya pada kimbum.
"Peluk..."
Kimbumpun tersenyum kecil dan meriah soeun kedalam pelukannya tentu saja dengan sobum yang berada diantara mereka.
"Aigooo pria pria tampanku, aku mencintai kalian" ucap soeun mengecup pelan pipi sobum dalam pelukannya.
"Nado eomma" jawab sobum menatap eommanya sejenak dan kembali memeluk soeun.
"Aku juga sayang" ucap kimbum, soeunpun mendongak menatap kimbum.
Cup
Soeun terkejut saat kimbum mencium bibirnya disaat ada sobum.
"Kimbum-ah..."
Kimbum tertawa tipis dan mencubit pelan pipi soeun.
"Sobum tidak melihatnya, lihatlah dia sedang asik dengan perutmu" ucap kimbum kembali memeluk sobum dna juga soeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Yours
Fanfiction[Bumsso] Kau sendiri yang sejak awal mengucapkan selamat tinggal dan pergi meninggalkanku Apa yang sudah kau hancurkan tidak bisa kau perbaiki dengan mudah Dan kau tau semua ini terjadi karena rasa ragumu lah yang merubah segalanya termasuk keadaa...