27|| Flashback

125 21 0
                                    

Vote (⭐) dan komentarnya (📄)Juseyo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote (⭐) dan komentarnya (📄)
Juseyo🙏

___________🍂🍂🍂___________

18 Tahun yang lalu~

Suara tangisan bayi yang baru saja lahir terdengar jelas di dalam ruang UGD. Wajah yang tadinya merasa khawatir kini berganti dengan perasaan yang lega. Tangisan haru gadis 20 tahun itu terlihat jelas kala melihat wajah bayi mungilnya lahir dengan keadaan selamat. Bayi itu sangat cantik sama seperti nya.

Meski awalnya kekasih Yoona menyuruh Yoona untuk menggugurkan kandungan ini. Namun ia tidak bisa melakukan itu, ia memilih untuk terus mempertahankan kandungan ini bagaimana caranya. Memang iya, ini semua salah Yoona yang terlalu percaya dengan laki-laki itu hingga membuatnya harus menanggung beban ini. Tapi ia tidak pernah menyesal karena sudah mempertahankan kandungan nya sampai bayi ini lahir.

Tapi, saat memikirkan hidup bersama buah hatinya, Tuhan malah memberi cobaan atas kesalahan yang di lakukan nya. Seperti di bilang ini adalah karma yang harus ia tanggung.

Jadi karena tidak ingin melihat Sohyun juga harus menanggung kesalahan nya, ia memutuskan untuk meminta tolong kepada Junpyeo sahabatnya.

"Oppa...Kumohon bantu aku untuk merawat bayi ini"

Permintaan itu jelas membuat Junpyeo sedikit terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa ia menyuruhnya untuk merawat bayi ini. Sedangkah Junpyeo telah memiliki keluarga kecil. Bahkan ia rela datang kesini di saat sang istri tengah membutuhkan nya. Dan ini demi Yoona sahabatnya.

Dua, tiga tahun berlalu. Saat ia dengan senang hati merawat putri Yoona, Yoona malah pergi meninggalkan putrinya seorang diri. Bagaimana bisa ia tega meninggalkan Sohyun kecil begitu saja?

Junpyeo yang memang sudah menyayangi Sohyun seperti anaknya sendiri, memilih untuk merawatnya. Meski Soeun tidak begitu menyukainya, karena menurutnya Sohyun hanya penghancur keluarganya.

Sudah beberapa kali Junpyeo menjelaskan nya, namun Soeun begitu keras kepala mengira Sohyun anak dari selingkuhan Junpyeo. Junpyeo lelah jika terus-menerus harus menjelaskan nya. Ia hanya ingin Soeun bisa menyayangi Sohyun seperti ia menyayangi Mingyu.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Bagaimana kabarmu?" Tanya Yoona setelah sekian lama pergi tanpa member kabar

"Hm. Seperti yang kau lihat"

"Maafkan aku karena pergi begitu saja tanpa memberitahu mu"

Junpyeo terdiam. Ia memang ingin tau alasan yang sebenarnya dari wanita ini. Hingga begitu tega meninggalkan putrinya sampai belasan tahun lamanya.

"Selama ini aku pergi ke Amerika untuk melakukan pengobatan. Namun, nyatanya nihil, penyakit ini ternyata tidak bisa di sembuhkan" jelas Yoona

Junpyeo tampak syok mendengar nya, "Kau sakit?"

"Hm. Saat itu Dokter mengatakan kalau aku hidupku tidak akan lama lagi. Jadi aku memutuskan untuk pergi, meski dengan berat hati aku harus meninggalkan Sohyun bersama bibi Jung di rumah"

Junpyeo tidak tau itu. Padahal selama ini ia pikir Yoona pergi tanpa mengabari nya karena seorang laki-laki. Karena saat itu Yoona hanya menitipkan sepucuk surat yang di temukan bibi Jung di kamar Yoona yang sudah kosong. Dan jelas-jelas di tujukan kepada Junpyeo untuk merawat Sohyun kecil tanpa memberitahu alasannya.

Yoona tersenyum sebelum melanjutkan pembicaraan. "Tapi aku bersyukur masih bisa bertahan sampai sejauh ini. Bayangkan 18 tahun Tuhan memberiku kesempatan untuk hidup"

Junpyeo merasa iba mendengar nya. Ia begitu terharu mendengar perjuangan Yoona untuk tetap hidup. Junpyeo tidak bisa membayangkan betapa kesepiannya Yoona selama ini.

"Sohyun? Bagaimana dengannya? Apa dia juga baik-baik saja?"

"Sohyun tumbuh menjadi gadis yang cantik. Dia juga pintar. Kau tidak perlu khawatir padanya. Jika kau ingin bertemu dengannya, akan aku katakan"

"Anio. Oppa tidak perlu melakukan itu. Aku tidak ingin Sohyun tau, jika ibu yang melahirkan nya ternyata seperti ini. Tidak apa, aku baik-baik saja. Mendengarnya tumbuh menjadi gadis yang cantik sudah membuat ku bahagia."

Yoona tampak mengulum senyumnya, seakan menutupi segala kegelisahan nya. Ia hanya ingin perjalanan hidup Sohyun sama seperti gadis remaja pada umumnya. Yang hanya akan memikirkan masalah di sekolah tanpa memikirkan penyakit yang di alami Yoona. Ia tidak menginginkan itu.

Lama mereka mengobrol hingga tak sadar Soeun tengah memantau gerak-gerik keduanya sedari tadi. Soeun tampak marah karena melihat keakraban suaminya dengan wanita itu, tanpa tau situasi yang sebenarnnya.

 Soeun tampak marah karena melihat keakraban suaminya dengan wanita itu, tanpa tau situasi yang sebenarnnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
COUNTLESS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang