Aku berharap sebuah rasa yang kumiliki, tak lebih dari rasa seorang teman ke teman lainnya. Aku tak ingin lebih jauh lagi, terjebak dalam permainan ku sendiri. Aku mohon, jangan biarkan hatiku merasa gundah saat dengan sendirinya memilihmu.
Sohyun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu adalah hal yang paling berharga, ia mengulur namun akhirnya membuktikan sesuatu.
___________🍂🍂🍂___________
"Apa?"
Itu bukan suaraku, melainkan suara Mingyu yang kini tengah merangkul lengan ku. Sedangkan aku hanya terdiam mencoba mencerna Setiap ungkapan yang keluar dari mulut ibu. Terkejut? Tentu saja. Aku bahkan belum sepenuhnya mempercayainya.
Apa benar? Apa yang selama ini yang aku takuti benar-benar terjadi? Tapi aku tidak menduga nya, jika aku hanyalah anak dari selingkuhan ayahku. Benarkah?
"So__Sohyun?"
Aku melepaskan rangkulan Mingyu dari lenganku dan perlahan berjalan lebih mendekat kearah kedua pasangan suami istri itu.
"Eomma... Jelaskan apa yang Eomma katakan tadi"
Namun, tidak ada jawaban dari beliau, bahkan ia menundukkan kepalanya seakan tidak berani untuk sekedar menatap mataku. Saat di rasa tidak mendapatkan jawaban, akupun beralih bertanya pada ayahku.
"Appa?!"
"So___Hyun kau salah paham"
Junpyeo mencoba menenangkan Sohyun yang kini matanya mulai memerah.
"Salah paham katamu?!! Jelas-jelas aku melihatmu berduaan dengan wanita itu"
"YA! Kim Soeun!!"
"Aaaaaaaaaaaa!!!!!"
Keduanya terdiam kala mendengar teriakkan lantangku. Aku sudah tidak bisa menahan rasa sesak yang kurasakan. Ini terlalu menyakitkan untuk gadis 18 tahun sepertiku.
Aku tak menyangka dengan apa yang kudengar ini. Apa salahku? Hingga aku mendapatkan nasib seperti ini?
Aku muak dengan semuanya, jadi aku memutuskan untuk pergi dari sana.
"Sohyun!"
Mingyu menyusul Sohyun, ia tidak tega melihat adiknya seperti ini. Meski ia juga terkejut mendengarnya. Mingyu juga tidak tau tentang fakta ini.
Junpyeo akan menyusul kedua anaknya, namun kakinya tertahan kala mendengar panggilan maidnya. Maid tersebut lantas menyodorkan benda persegi ke arah majikannya tersebut lantaran ada telfon dari seseorang yang harus segera ia jawab.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
