wind's stories

554 15 1
                                    

Wind's stories

Terlahir sebagai anak tertua, ditambah kepergian sang ayah ditengah peperangan, membuat sang kakak merasa harus melindungi adiknya dengan baik.

Ini tanggung jawabnya, keinginan terpendamnya, dan memenuhi ramalan masa kecilnya.

"Takdirmu, akan ditentukan dengan melindungi seorang tuan putri"

"Tuan putri?"

"Ya, seorang princess sebuah negri. Gadis yang cukup manis dan baik hatinya, aku rasa"

"Ibu, coba dengar isi ramalanku" cetus anak lelaki berambut pirang, menatap ibunya disana

"Ibu juga mendengarnya sayang" sahut ibunya asal dengan suara merdunya, pikirannya masih terpaku bayangan kematian sang suami, juga beberapa rencana yang harus dijalankan

"Ibu" sapa sebuah suara membangunkan wanita bersuara merdu itu, dari lamunanya akan masa paling menyedihkan dihidupnya "terimalah tawaran raja dari timur itu"

"Wind!" pekik sang ibu terlihat gugup menatap anak pertamanya itu, tidak menyangka akan ucapan sang anak sekecil itu terhadap dirinya, menusuk langsung ke dadanya "kau tahu apa arti dari ucapanmu itu?!"

"Bukankah ibu ingin balas dendam dengan raja negri utara yang sudah membunuh ayah?" Tebak wind langsung membuat sang ibu, menoleh ke arah putrinya yang sedang tertidur pulas di pangkuannya

"Wind, dengarkan ibu, balas dendam itu tidak baik. Apalagi memanfaatkan seseorang!" Bisik sang ibu agar putrinya tidak terbangun dari tidurnya

Sang putri menangis seharian, menangisi kepergian sang ayah, dan baru saja tertidur karena kelelahan. Kalau sampai putrinya terbangun karena mereka, tentu sang ibu merasa sangat tidak nyaman, terhadap putrinya!

"Bu, tidak usah disembunyikan lagi. Aku tahu ibu sangat ingin punya kekuatan, untuk membalas pembunuh ayah, dan sekarang raja dari timur yang kuat itu, menawarkan dirinya!" Usul wind bersemangat, meremas tangan ibunya, untuk meyakinkannya "ambilah kesempatan ini, aku yang akan menjaga wendy!"

Sang ibu, akhirnya menuruti keinginan sang putra, untuk pindah ke istana musim semi negri timur.

Disana, sang ibu cukup bersyukur dengan kelapang dadaan sang ratu, ratu sangat bijaksana dengan berusaha mendekatkan anak mereka.

Hanya seorang anak lelaki saja yang masih belum bisa menerima, kedatangan semuanya ini secara tiba-tiba.

Sang kakak berusaha melindungi adiknya, dengan sembunyi-sembunyi ia tak mau terlibat konfrontasi langsung yang akan merugikan dirinya dan keluarganya. Mengingat jabatan ibunya hanyalah selir, dan kekuasaannya, didalam istana tidaklah kuat!

Hari itu, sang adik sepertinya terlibat pertengkaran, dengan anak lelaki sang ratu. Kakak yang bersembunyi disemak, mengepalkan tangannya kesal, ia ingin membalas perlakuan itu, suatu saat nanti!

"Itu bukan alasan!" Balas princes berambut pink sinis pada adiknya "urusan orang tua, anak-anak tak boleh ikut campur! Wendy sama sekali tidak bersalah, atas apa yang dilakukan orang tuanya!"

Hati sang kakak bersyukur, dan merasa lega. Selama didalam istana, ada seorang princess seperti ini, maka ia akan bisa meninggalkan adiknya dengan tenang.

Sang kakak merasa inilah saat dimana ia harus menjalani takdirnya, melindungi sang princess.

Sang kakak memilih meninggalkan negri timur dan berpetualang ke seluruh negri. Ia menjauhi semua urusan pemerintahan, untuk menjaga adiknya juga membalas semua jasa sang princess.

Lelaki bermata coklat itu, dikagetkan dengan kabar pengusiran dari raja negri timur, secara langsung melalui surat adiknya.

Sang adik merasa sangat bersalah, dengan pengusiran itu, ia meminta kakaknya untuk mencari dan membawa pulang princess, yang seperti kakak perempuannya kembali keistana negri timur.

Sang kakak menemui kesulitan, mengingat lama sekali ia tak pernah bertemu dengan princess berambut pink itu. Dengan segala kekuasaannya, ia melakukan pencarian besar-besaran, hanya untuk mencari sosok dalam ingatannya akan princess itu.

Kabar banyak berdatangan, diantara semua itu, ada kabar pencurian berbagai benda, yang menarik perhatian lelaki bermata coklat itu. Ia bertemu dengan sosok berambut pink, seperti dalam ingatannya, tapi juga bukan!

Lelaki bermata coklat ini mulai didera rasa penasaran, akan jati diri gadis berambut pink. Mungkinkah gadis itu adalah princess yang ia cari selama ini, ataukah ada sesuatu yang lain dalam pengejarannya selama ini?!

Ibu lelaki itu terlihat sangat mencemaskan dirinya, akan ramalan masa kecil itu.

"Takdirmu, akan ditentukan dengan melindungi seorang tuan putri"

"Aku tau itu, momy!" Seru lelaki bermata coklat memandang santai mata biru ibunya yang terlihat panik "tak usah khawatir berlebihan begitu!"

"Jauhi princess manapun, wind!" Perintah ibunya tajam, berusaha menjelaskan ketakutannya akan ramalan itu

"Memang kenapa?" Tanya wind makin bingung dengan kerutan didahi ibunya

"Pokoknya jauhi saja para princess baik dari negri selatan ataupun barat, berjanjilah pada bunda!" Pinta ibunya memohon dengan sangat, meremas bahu putranya meminta persetujuan

"Tenanglah bunda, aku sedang suka bersenang-senang seperti ini." Sahut wind santai, tersenyum penuh arti menatap ibunya "bebas tanpa ikatan, seperti namaku, angin yang tak ingin terikat, ia bisa berhembus kemanapun ia suka!"

"Putraku, kau harus serius pada satu saat nanti!" Saran ibunya membelai kepala anaknya perlahan "suatu saat, kau harus menikah dan membentuk suatu keluarga. Kebebasan seperti itu, akan membuat istrimu menderita, sayang"

"Tenang saja, sepertinya ia juga penyuka kebebasan seperti diriku" jawab wind mengulum senyum, memikirkan seseorang juga apa yang sudah dilakukannya "kami tak akan menderita, seperti yang momy katakan"

"Kau menemukan gadis yang sesuai?" Tanya ibunya senang mendengar kabar ini, mencondongkan tubuhnya kedepan, berusaha mengorek lebih banyak dari anaknya

"Ah, momy!" Pekik wind sedikit tersipu melihat tingkah ibunya "nanti aku kenalkan pada momy, kalau orangnya sudah siap"

Wind sedikit terkejut, melihat kenyataan kalau gadis yang ia kejar selama ini ternyata benar seorang princess negri timur. Ia dibuat berpikir ulang akan perasaannya pada gadis itu, mengingat peringatan sang ibu terhadapnya.

Mata coklatnya, kembali harus ditusuk fakta pedih yang harus diterima. Gadis itu sudah bersuami, dan terlihat sangat menyukainya.

Pikirannya bertanya-tanya relakah ia melihat kebahagiaan gadis itu? Bisakah ia melepaskan semua kenangan, yang ada padanya begitu saja?

Takdir seakan, masih belum cukup menyiksanya luar dalam. Lelaki bermata coklat, kembali dihantamkan pada kenyataan bertubi.

Ternyata gadis berambut pink dan ibunya terhubung suatu benang merah, dimana salah satunya harus mati, untuk kehidupan yang lain!

Hatinya bimbang dan terasa berat, yang mana yang harus lelaki bermata coklat itu pilih? Keduanya adalah orang paling berarti dihidupnya, keduanya memberikan cahaya di harinya yang gelap. Jadi yang mana yang akan tinggal jika hanya ada satu pilihan?

Ingatan akan sang ayah, juga kematian tragisnya, membuat lelaki bermata coklat, tanpa ragu menjatuhkan pilihannya, menjalani takdirnya. Berharap semua yang terbaik, untuk semua orang, dari sudut pandangnya.

Author's note:

Dibawah cerita ini, ada kemungkinan adalah cerita tersedih menurut author, dimohon bagi yang ga suka sad ending, anggap saja cerita dibawah ini tidak ada.

Memang, kadang yang menurut satu orang sedih, belum tentu bagi orang yang lain sama, jjadi, semua kembali ke tangan readers, mau lanjut atau tidak.

-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ ™‎​ ud baca cerita ini juga atas semua support, dan kritik sarannya ditunggu lo, love u all readers *bow*

tatoedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang