Part 15
"kau tidak keliru?!" Sahut si pirang manatap gadis berambut pink yang berjalan dihadapannya
"Kau ini, bisa tidak diam dan hanya mengikutiku saja, wind." Pinta gadis itu sebal, berusaha merebahkan beberapa tanaman tinggi dihadapannya
"Habis, kau tidak biasanya mengajakku untuk mencuri sesuatu, aku jadi sedikit curiga!" Bisik wind terkekeh mengejek
Gadis itu mencuap-cuap mulutnya tanpa suara, sebal dengan rekan seperjalanan, yang lebih cerewet dari orang kenalan gadis itu. Kalau bukan karena ucapan seseorang, gadis itu tidak akan mau membawa orang ini.
Mereka sampai juga, ada sebuah pedang yang tertancap di sebuah batu. Gadis itu bersorak senang dan langsung berlari, mendekati pedang itu, mencoba untuk menariknya dari batu.
Sekeras apapun gadis itu mencoba, pedangnya tidak mau bergeser sedikitpun.
Wind berlutut dan melihat ukiran tulisan, di dekat pedang itu tertancap.
"Hei, lihat, ada suatu tulisan disini." Panggil wind, supaya gadis itu melihat apa yang ia lihat "apa kau bisa membacanya?"
Gadis itu memiringkan kepalanya menatap wind jenaka, ia meringis tidak suka terhadap hal ini.
"Hanya untuk yang berhati lurus"
Wind menatap gadis itu, tertawa kecil.
"Hatimu tidak lurus!" Tunjuk wind terkekeh mengejek
"Memang hatimu lurus?"
"Coba sini aku yang coba" desak wind merasa tertantang, memegang pegangan pedang itu, dengan satu hentakan pelan, pedang itu lepas dari batu
Gadis berambut pink memekik senang, ia segera mengulurkan tangannya, untuk menerima pedang uluran wind. Pedang itu meluncur turun, menembus tangan gadis itu dan terjatuh di lantai.
"Apa yang kau lakukan!" Pekik gadis itu marah "mengerjaiku?!"
"Itu bukan keinginanku!" Seru wind bingung dengan pedang aneh ini "baru kali ini aku melihat ada pedang seperti ini."
"Aih, sebal deh!" Keluh gina mencoba mengambil pedang, yang kini terasa melekat ditanah "wind, jangan main-main, ini terasa menempel ditanah!"
"Masa sih?" Ucap wind heran, lalu memungut pedang itu, dengan mudah dari tanah "nih, gampang sekali kok."
"Coba aku pegang." Gadis itu memegang pertengahan pedang, yang kembali menembus tangannya, seperti menggenggam air
Sementara pegangan tangan wind masih menggenggam erat pedang, gadis itu mengenyitkan keningnya heran, apa maksud seseorang menunjukkan letak pedang yang bahkan tidak bisa disentuhnya?!
Wind memainkan pedang aneh itu, saat pedang itu menusuk lengan kirinya, pedang aneh itu menghilang.
"Apa yang kau lakukan?!" Jerit gadis itu mengguncang-guncangkan badan wind kasar "kemana pedangnya?!"
"Aku tidak tahu!" Balas wind bingung, mengangkat kedua bahunya
Wind mencari di udara, bahkan mengelilingi ruang gua bawah tanah itu 3 kali, namun masih tidak menemukan, barang serupa pedang, yang tadi menghilang.
Gadis itu lunglai di tanah, ia memegangi kepalanya, kesal dengan dirinya, ia pasti dimarahi lagi!
"Maaf" pinta wind penuh penyesalan "aku tidak tahu, kalau benda itu penting"
Gadis itu mengetuk-ngetuk sepatunya kesal di tanah, ia berjalan mondar-mandir beberapa kali, sebelum meninggalkan wind seorang diri.
Beberapa orang, mengikuti gadis berambut pink itu diam-diam, gadis yang berjalan tanpa arah dan akhirnya menghilang dijalan buntu sebuah kota.