Part 17
Sebuah gelombang pasang menggulung, menyambut mangsa besar, datang dengan suka rela.
Gina memejamkan matanya, tak mampu melihat, apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka pasti akan dibawa memasuki dunia laut, dengan atau tanpa paksaan.
Beberapa menit berlalu, gina masih bisa menghirup udara dengan bebas. Ia mengintip memakai mata efren, disana ia melihat beberapa wanita dilautan, yang mendengus kesal.
Mereka membuat beberapa peluru air, ditembakkan ke arah efren. Efren menghindari dengan lincah, peluru air itu, sembari berusaha membalas dengan beberapa peluru api.
"Mereka bodoh, tidak tahu apa sasarannya kemana?!" Ejek efren terkekeh geli, melihat peluru air para mermaid ditembakkan asal-asalan
"Kau yang bodoh, sudah tahu arenanya air, apimu kalah besar dengan pasokan air mereka!" Ejek gina panik, melihat awan mendung diatas mereka, awan cerah sudah menghilang berganti mendung menggantung "itu tujuan asli, mereka menembakkan begitu banyak air ke langit!"
"Hujan?"
"Kalau hujannya air, tidak masalah. Tapi kalau hujan petir, itu masalah besar, bagi penerbang seperti kita!"
"Petir?! Mereka bukan pengendali petir, kalau angin dan air, aku masih percaya. Tapi petir, mereka akan terkena efeknya!"
"Tidak!" Debat gina menunjuk sekumpulan warna putih, di permukaan laut "ubur-ubur dan belut laut, akan menetralkan efek petir di air, ditambah resonansi, dari paduan suara mermaid, petir akan bisa mereka kendalikan!"
Efren memiringkan bibirnya sebal dengan penjelasan gina, penjelasannya agak terlambat! Atau memang kekeras kepalaannya, membuat masalah makin runyam!
Beberapa petir menyambar, membuat efren tidak bisa berpikir terlalu lama. Ia harus menghindari serangan petir bertubi-tubi, sembari memikirkan cara untuk kabur. Walau agak terlambat, setidaknya ia ingin gina tidak terluka, dan bisa kembali dengan selamat!
"Efren, kita menyerah saja" cetus gina memberikan ide
"Menyerah, apa mereka akan melepaskan kita?!"
"Kau baru tahap pemulihan, sementara aku dan naga ini, tak tahan terhadap petir!" Jelas gina berusaha membujuk efren "biar aku yang negosiasikan dengan mereka."
"Negosiasi bagaimana, kalau kita terus diserang petir!"