Suasana kediaman Erina medadak menjadi ricuh setelah Alana adiknya tiba-tiba menghilang ketika berkata ingin memakai wedding dress-nya. Kini sudah setengah jam sejak Alana hilang atau lebih tepatnya kabur dari rumah, orang-orang rumahnya kesana-kemari berusaha mencari Alana namun hasilnya nihil sampai saat ini. Ibu Erina-Arisa hampir pingsan mengetahui anak bungsunya pergi di hari pernikahannya sendiri, ayah yang berada di samping ibu berusaha menenangkan dan memberikan afeksi positif meyakinkan jika Alana tidak kabur.
Erina tidak mengerti mengapa adiknya bertindak sebodoh ini di hari pernikahannya sendiri, bahkan tindakan Alana bisa-bisa membuat malu nama keluarga. Erina hanya diam terpaku melihat kekacauan yang Alana buat, adiknya itu memang suka buat masalah tapi Erina tidak menyangka jika Alana membuat masalah seperti ini.
"Ma.." lirih Erina memanggil ibunya
Mata Arisa yang sembab menatap ke Alana sambil menahan tangisannya, "Ma.. Pa.. lebih baik kita beritahu ini ke keluarga membelai laki-laki kalau Alana gak bisa lanjutin pernikahan ini"
"Erina. Mau taruh dimana muka mama kalau sampai bicara begitu" jawab Arisa
"Tapi Alana kabur Ma, satu jam lagi acara pernikahan Alana di mulai"
"Alana gak kabur Erina! sebentar lagi dia pasti pulang. Dia yang paling menunggu pernikahan ini, dia gak mungkin kabur"
"Lalu mama tahu dimana Alana sekarang? Sebelum semuanya menjadi lebih kacau, lebih baik kita batalkan Ma."
"Erina! Jangan sembarangan bicara" bentak Arisa
Erkasa sang suami mencoba menenangkan istrinya yang sedang kalut, "Kita tunggu Ma. Kalau setengah jam lagi Alana tidak datang, kita harus bicara langsung dengan keluarga Narael"
Arisa terisak kembali, ibu Erina ini menolak kenyataan jika anak bungsunya benar-benar kabur di hari pernikahannya sendiri.
"Erina, kamu coba terus hubungi adik mu ya Nak" ucap Erkasa
Erina menarik nafas panjang. Walau kesal, Alana tetap adiknya terlepas dengan segala tindakan bodohnya ini. Harapan Erina saat ini agar tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Alana.
***
Sejak awal mengharapkan Alana kembali memang hanya angan-angan, karena sampai saat detik ini Alana juga belum kembali. Arisa dan Erkasa hanya bisa pasrah menemui keluarga membelai laki-laki dengan rasa malu yang luar biasa besar.
"Alana hilang?" pekik calon besan Arisa
Arisa hanya bisa mengangguk lemah, "Saya dengan berat harus menyampaikan ini bu"
Wanita dewasa yang merupakan calon mertua Alana ini memegangi dadanya, ia mungkin sama-sama syok seperti Arisa ketika mengetahui Alana pergi.
"Bu, tamu undangan sudah datang bagaimana bisa kita batalkan acara pernikahan ini"