24. Malam yang panjang

620 53 35
                                    

"Siapa yang menelpon?" Tanya Yeonjun yang baru keluar dari kamar mandi

"Hmm Bibi"

"Berikan ponselku"

Beomgyu pun memberikan ponsel milik Yeonjun itu

"Hyung, ini nomor siapa?" Tanya Beomgyu sembari menunjukkan kertas ditangannya

"Oh itu nomor seseorang yang aku temui tadi, berikan padaku! Aku belum menyimpan kontaknya tadi"

Yeonjun merampas kertas itu dan mengetik nomor itu di ponselnya, Beomgyu pun sedikit menggeser kepalanya untuk melihat

"Jung Soeun, nama yang cantik, fotonya juga cantik" ucap Beomgyu

"Iyakan? Baik juga kelihatannya"

"Tapiiii ... dia tau kau ini sudah menikah Hyung?"

"Belum, dia tau aku punya kekasih. Begitu saja"

"Apa kau tahu? Tidak biasa seorang wanita menulis nomor ponselnya atau mungkin namanya dengan lipstick yang mereka punya, lipstick itu pasti berharga untuk mereka, merusaknya sebagai ganti dari tinta? Bukankah ini aneh? Dia pasti bermaksud lain padamu?"

"Ya, dia hanya bilang jika ada apa - apa maka kabari dia, gitu saja"

"Tapi kau ingat kau itu sudah menikah?"

"Ya .... mana mungkin aku lupa. Memangnya kenapa? Apa seharusnya aku jelaskan padanya terlebih dulu?"

"Oh tentu saja" jawabnya sedikit lantang "Setidaknya! Aku juga tak sudi jika kau berpikir bisa mendua dibelakangku. Tetap saja kita sudah menikah, kotor sekali kau jika berpikir selingkuh, aku pikir kau mengencani jalang hanya karena aku tak memberikan malam pertama pernikahan itu padamu. Aku juga butuh konsultasi ke Bibi sebelum aku melakukannya"

"Kau cemburu? Bukankah rasa cemburu itu dimiliki oleh orang yang mencintai seseorang?"

"Aku bukan cemburu! Tapi aku tak sudi diduakan seperti itu. Jika kau mau begitu yasudah cerai saja dulu"

"Apa maksudmu? Beomgyu, kau keterlaluan jika memancingku untuk menceraikanmu! Kau yang meminta pernikahan ini! Jika kau yang tak tahan maka kau saja yang urus sendirian. Jangan membuatku marah!"

"Kau yang keterlaluan! Apa aku harus mengatakan pada orang tuamu jika kau bersetubuh dengan jalang hanya karena aku menunggu konfirmasi dari Bibi" jawabnya lebih lantang, matanya terbelalak ke arah Yeonjun

Yeonjun menghela nafasnya "jalang? Jika orang tuaku mempercayai ucapanmu, aku begitu menyesal tidak menyentuh salah satu gadis yang aku liat tadi. Seharusnya aku benar - benar menyentuh mereka, bahkan bermalam bersama mereka. Berapa tahun kau mengenalku? Aku selalu mengabaikan semua orang didunia ini demi kau!" Yeonjun menekan pipi Beomgyu dengan kuat "sudah aku bilang! Aku suamimu! Dan saat ini aku berhak melakukan apapun karena kau itu milikku! Kau ingin bebas? Kau menyesal dengan pernikahan ini? Sebaiknya pikirkan segalanya sebelum kau memutuskannya. Aku takkan melarang jika kau ingin mengurus perceraian, silahkan! Semuanya kau anggap seperti mainan! Tapi aku cukup tau jika kau memang ingin menceraikanku, aku meminta maaf, segala urusanmu sudah tidak ada sangkut pautnya lagi denganku. Aku pergi dulu. Aku mau ke rumah temanku saja untuk malam ini"

Yeonjun pun menarik jaket dan tasnya lalu membanting pintu dan meninggalkan Beomgyu

"Salahku apa lagi? Bukannya memang seharusnya kau tak seperti itu? Mana ku tahu apa yang kau lakukan disana"

•••

"Maaf aku terlalu lama, tadi ada pasien yang harus aku tangani dan maaf jika aku membuat kalian datang ke rumah sakit, tapi karena kalian bilang tidak masalah jadi ya sudah. Ada apa?" Tanya Bibi yang masuk ke ruang kerjanya

Love Is So Hard 18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang