36. Titipan kecil yang berharga

877 59 8
                                    

Tepat jam 01.36, Beomgyu terbangun dari tidurnya. Ia menatap ke sampingnya, suaminya sedang tertidur pulas. Tubuh Beomgyu berkeringat, padahal AC dikamar mereka sudah hidup karena saat ini sedang musim panas, ia pun bangkit dari kasur dan membuka kulkas kecil yang berada di kamar mereka, ia mengambil air es dan meminumnya, lalu ia kembali duduk di ujung ranjang dan menatap seisi kamar.

Tiba - tiba, ia merasa perutnya sangat sakit. Ia memegang perutnya

"Astaga sakit sekali" pekiknya pelan sambil menutup matanya "aku mau ke kamar mandi sepertinya"

Beomgyu pun pergi ke kamar mandi, setelah terduduk beberapa menit, ia menyadari bahwa sakit perut yang ia rasakan bukanlah karena ia ingin BAB. Ia pun mengenakan celabanya kembali dan berjalan kembali untuk duduk di kasur. Ia termenung sebentar hingga rasa sakit yang ia rasakan menghilang dan tanpa terasa ia tertidur dengan posisi duduk

Baru 5 menit kembali ke alam mimpi, ia pun kembali tersentak karena rasa sakit. Kali ini benar - benar sakit hingga ia tanpa sadar berteriak dengan kuat. Yeonjun pun terbangun dan langsung duduk

"Ada apa?" Tanyanya

"Akhhh perutku sakiiiit hyung"

Tubuhnya semakin dibasahi oleh keringat. Ia bahkan menguatkan kepalan tangannya dan menggertakkan giginya dengan kuat

Mama dan papa yang mendengar teriakan itu pun berlari ke kamar. Yeonjun dengan cepat membuka pintu. Mama memeluk tubuh Beomgyu dan mengelus rambutnya "Beomgyu kau tak apa nak?"

"Maaa ... Ssaakkiittt"

"Kau tak kuat? Kau tak bisa menahannya?"

"Saakkiittt" Beomgyu menggeleng

"Cepat bawa dia ke rumah sakit!" Perintah papa

Yeonjun pun langsung menggendong Beomgyu dan membawanya menuju mobil. Mama dan papanya pun ikut masuk ke dalam mobil

••

Sesampainya di rumah sakit, Beomgyu langsung dibawa menuju unit gawat darurat

"Panggil Dokter Lee, dia yang menangani pasien ini biasanya"

"Baik"

Suster itu pun berlari ke ruangan Bibinya Beomgyu

"Dokter, pasien atas nama Choi Beomgyu baru saja datang"

"Apa? Kenapa?"

Soeun yang ternyata juga berada diruangan itu pun juga ikut terkejut mendengar nama tersebut

"Aku pikir ada masalah pada kandungannya" sambung suster itu

Bibi pun mengambil stetoskopnya dan langsung berlari diikuti oleh Soeun yang tampak ikut panik

Ketika ia sampai di ruangan, ia sangat terkejut menatap tubuh yang mulai membiru dan kejang. Hatinya begitu remuk, tapi ia juga harus melakukan tugasnya dengan cepat. Ia langsung memeriksa tubuh Beomgyu

"SUSTER!! CEPAT SIAPKAN RUANGAN OPERASI! BAWA PASIEN INI KE RUANGAN OPERASI SEKARANG!!" Perintahnya dengan suara yang bergetar

Yeonjun, kedua orang tuanya dan juga Soeun tampak terkejut mendengar suara teriakan itu, belum lagi suster dan para perawat lainnya yang bergegas berlari sambil mendorong Beomgyu menuju ruang operasi

Sebelum bibi berlari menuju ruang operasi, ia menatap Yeonjun, mendekatinya dan meraih kedua tangan Yeonjun

"Maafkan aku Yeonjun, tapi aku hanya bisa mengingatkan, bahwa aku hanya berkemungkinan menyelamatkan Beomgyu saja. Jangan banyak berharap untuk saat ini, tolong ikhlaskan semuanya dan izinkan aku melakukan ini. Aku akan menggugurkan kandungannya dan juga mengangkat rahimnya"

Love Is So Hard 18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang