18. Kabur

412 56 23
                                    

Beomgyu terbangun di pagi hari, ia menatap ke sampingnya dan melihat Hyungnya masih tertidur pulas, ia pun bangkit dari kasur perlahan, membuka kecil kain gorden yang menutupi jendela, menatap ke arah matahari, ia mengalihkan pandangannya untuk menatap Hyungnya lagi, ia menutup gorden itu dan mengambil mantelnya, lalu beranjak keluar kamar. ia pergi ke dapur, membuat segelas susu lalu membawanya keluar rumah, sambil menikmati susunya, ia menatap ke arah bunga - bunga yang ditanam Bibi, ia pun mendekat, menatap ke arah bunga yang layu "kau haus? Apa aku bisa menyelamatkanmu walau kau sudah layu? Apa itu tetap berpengaruh jika aku menuangkan air untukmu? Tidak kan? Mungkin kau bisa mekar kembali dengan obat yang aku yakin cara pembuatannya sangat sulit, sama sepertiku sekarang. Hatiku terasa layu sepertimu, dan rasanya sulit menyembuhkan luka ini, kita harus terima segala kehendak yang akan terjadi kan? Kau akan dibuang dan aku harus menerima Hyungku"

"Beomgyu ... Beomgyu"

Seseorang memanggilnya dengan suara yang sangat pelan, ia melirik ke arah jendela kamarnya dan berpikir bahwa itu adalah Yeonjun, tapi bahkan jendela kamar mereka saja belum terbuka

"Beomgyu ... Beomgyu... disini!!!"

Beomgyu menatap ke arah gerbang, Taehyun sedang melambaikan tangannya dan tersenyum ketika Beomgyu menatapnya "kemarilah"

Beomgyu pun mendekatinya "ada apa?"

"Keluarlah dulu, aku mau bicara denganmu"

Beomgyu menatap ke arah jendela kamarnya dan juga jendela kamar Bibinya, ia pun membuka gerbang itu dan keluar.

Taehyun tersenyum. Mendekatkan dirinya dan mengecup bibir Beomgyu, tentu saja itu membuat Beomgyu terdiam kebingungan.

"Kau ingin pergi bersamaku? Ayo kita pergi dari sini, aku membawa pergi banyak uang agar kita bisa pergi jauh, ayo pergi ke Ulsan dan hidup bersama disana, setelah aku punya banyak uang, kita akan pergi Singapur, kita akan menikah dan membesarkan anak kita bersama"

"T-tunggu Taehyun-ah, apa yang barusan kau katakan? Mengapa harus pergi jika kau ingin menikah denganku?"

"Orang tuaku tidak setuju, ini sangat sulit untukku, dan lagi ... Keluargamu takkan menerimaku karena aku pernah meninggalkanmu" Taehyun memegang tangan Beomgyu "ayo" Taehyun menarik tangan Beomgyu

"Tunggu! Taehyun-ah kita bisa bicara pada keluargaku, mungkin mereka bisa menyelesaikannya" Ucap Beomgyu sambil berlari mengikuti langkah Taehyun

"Tidak! Jangan! Lebih baik kita pergi, ayolah jangan banyak bicara! Kita harus menaiki kereta jam 9 pagi, ayo jangan sampai terlambat, aku sudah meninggalkan barang - barangku disana"

"Taehyun-ah aku tidak bisa lari dengan cepat, tunggu aku"

Beomgyu mencoba mengikuti langkah Taehyun sambil memegangi perutnya yang semakin terasa kram "ahhh Taehyun-ah! Bisakah kau carikan taxi saja? Perutku sakit"

"Beomgyu-ya cepatlah! Kita harus pergi dari kawasan ini"



•••


"Ahh sial! Kenapa harus pagi lagi? Ah!! Aku masih ingin tid... Beomgyu" Yeonjun meraba kasur sebelahnya dan membuka matanya lebar - lebar, ia pun segera bangkit dan melihat ke arah luar jendela. Pintu gerbang terbuka. Yeonjun pun segera berlari keluar rumah dan menatap ke cangkir yang masih berisikan susu itu "tunggu tenanglah! Apa dia hanya lari pagi? Mungkin dia sedang olahraga, tapi jika aku berpikir terlalu positif, bagaimana jika sesuatu terjadi padanya?" Yeonjun kembali berlari masuk ke rumah dan mengambil kunci mobilnya, ia pun menaiki mobilnya dan segera menancap gasnya


•••


"Beomgyu-ya ayo cepatlah" Taehyun terus menarik tangan Beomgyu

Love Is So Hard 18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang